Naruto hanya punya Masashi SenseiNaruto Namikaze: 22 thn
Kurama Namikaze: 28 thn
Sasuke Uchiha: 22 thnWarning:
Untuk usia 18+SasuFemNaru
Let's go...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Dengan langkah yang tergesa-gesa Naruto memasuki rumahnya yang minimalis namun tertata rapi itu, dia langsung membuka sepatunya dan menaruhnya asal.
Kemudian dia langsung melihat orang yang sedang dicarinya duduk di sofa ruang tamu sedang menonton tv dengan serius, sofa itu menghadap membelakangi pintu masuk. Dengan senyum jahil dia berniat malancarkan kegiatan jahilnya, langsung saja dia berlari dari pintu masuk dan menerjang orang itu dengan memeluk lehernya dari belakang.
"Kurama-nii, akhirnya aku diterima disana! Bagaimana pendapatmu?"
Pletakk...
"Auch.. kenapa Ku-nii menjitakku?" orang yang dipanggil Kurama ini langsung melayangkan tangannya menjitak sang adik yang berada di belakangnya.
"Kau ini bagaimana sih, harusnya kau mengucapkan salam sebelum masuk rumah, jangan tiba-tiba menyerangku begitu! Untung saja aku tidak punya riwayat penyakit jantung. Kalau itu terjadi aku bisa mati muda!" Bukannya merasa bersalah Naruto malah cengengesan tidak jelas dengan cengiran lebar menghiasi wajah manisnya sambil mengusap-usap kepalanya yang mungkin saja benjol.
Beranjak dari belakang tubuh sang kakak laki-lakinya kemudian duduk di samping memeluk kakaknya dan berucap "iya maaf, tadaima nii-san ku tersayang."
"Okaeri imouto ku yang idiot." Dengan bibir dimanyunkan seperti seekor bebek namun imut disaat bersamaan dia melepas pelukannya dengan sebal dan membalas perkataan kakaknya.
"Ku-nii tega sekali mengataiku idiot, kalau aku ini idiot aku tidak mungkin lulus S1 dengan IP yang tinggi dan diterima di rumah sakit terkenal!" Terkekeh pelan kemudian Kurama mengusap surai panjang keemasan milik adiknya itu dengan penuh kasih sayang. "Nii tau, kau memang adik nii yang pintar, setelah ini berusahalah lebih giat menjadi yang terbaik, jangan seperti nii yang tidak berguna ini. Kau tidak boleh mengecewakan nii"
Setelah mengatakan itu Kurama langsung dipeluk kembali oleh sang adik dan membenamkan wajahnya di dada sang kakak yang disayanginya. "Ku-nii tidak boleh bicara seperti itu, kalau bukan karena nii aku tidak akan bisa menjadi seperti ini. Nii rela tidak melanjutkan pendidikan nii sebagai mahasiswa dengan bekerja untuk memenuhi kebutuhan Naru setelah kaa-san dan tou-san meninggal. Naru tidak akan mengecewakan nii, Naru sayang nii."
Dengan nada terisak dan mengeluarkan banyak air mata menangis di pelukan sang kakak. "Dasar cengeng, kau membuat baju nii basah, kalau seperti ini kita tidak akan jadi makan malam di luar!"
Naruto buru-buru melepas pelukannya dan mengangkat wajahnya yang berurai air mata menatap mata sang kakak yang berwarna merah darah "memangnya kapan nii bilang kita akan makan malam diluar? Tadi nii terbentur sesuatu ya?!" Kurama mengangkat tangannya kewajah Naruto dan mengusap air mata adiknya menggunakan ibu jarinya kemudian tersenyum "untuk merayakan keberhasilan adikku kita akan makan di tempat yang kau mau."
Setelah mendengar penuturan Kurama, Naruto langsung bergembira ria dan sangat antusias. "Benarkah nii? Bagaimana kalau kita makan ramen?" Kurama maklum dengan sifat Naruto yang dengan mudah berubah suasana hatinya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Nurse
RomansaSetelah Naruto lulus S1 jurusan perawat, dia akhirnya melamar pekerjaan menjadi seorang suster di salah satu rumah sakit ternama karena tergiur akan bayaran yang tinggi. Namun, setelah berhasil mendapatkan pekerjaannya, dia langsung ditugaskan menj...