Chapter 2

21 0 0
                                    

"Kakakk!!! Bangun! Udah siang!" Itu pasti suara adikku, Adi.

"Hmmpp!? Apaan sih!?" Jawabku karna dalam keadaan yang masih mengantuk.

Ku ambil jam tanganku yang terletak di bawah bantalku.

"Apaaaa!!!?" Aku berteriak kaget karna sekarang sudah pukul 7.45 pagi.

Aku segera menuju kamar mandi dengan tergesa-gesa lalu mengganti pakaianku.

Aku sampai tidak sarapan pagi.

Karna kami masuk jam 8 pagi, jadi masih ada kesempatan. Walaupun akhirnya akan terlambat beberapa menit.

"Astagaaa!!!" Reflexku karna sudah tidak ada orang di halaman sekolah.

Aku langsung menaiki tangga dengan sedikit berlari. Jam sudah menunjukkan pukul 8.15 pagi. Sudah pasti aku terlambat.

Aku memberanikan diri untuk masuk ke kelas.

Ternyata di dalam ruangan kelas guru kami belum datang. Aku langsung duduk.

Kulihat, tampak tempat yang diduduki Bianco kosong.

"Kemana Bianco?" Pikirku dalam hati.

"Apa mungkin dia terlambat?" Tanyaku dalam hati.

Guru kami tidak masuk karena ada suatu acara,dan digantikan oleh Ma'am Indah.

Jam istirahat tiba. Aku pergi ke ruangan tempat latihan gitar yang kosong. Yap! Karna kami biasa latihan saat pulang sekolah.

Aku iseng-iseng memainkan gitar itu. Aku memainkan sebuah lagu sambil bernyanyi pelan.

S
K
I
P

Ponsel ku berbunyi, menandakan sebuah panggilan masuk.

"Nomor siapa nih!?" Pikirku.

Aku tidak menjawab panggilan itu. Yap! Karna aku sangat malas mengangkat panggilan dari nomor yang tidak aku kenal.

Aku berjalan ke taman sekolah.

"Astagaaa!! Gue lupa, kemarin Bianco nungguin gue disini." Tanpa sadar aku berkata seperti itu pada diriku sendiri.

Kulihat ada bunga mawar merah yang indah di atas kursi taman. Entah siapa yang meninggalkannya di situ.

Aku duduk di kursi taman itu. Menikmati udara yang segar, dan melihat bunga-bunga yang indah.

S
K
I
P

Waktu pulang pun tiba.

"Kok nggak biasanya deh, Bianco nggak ngirimin gue pesan gitu?" Pikirku sambil berharap dia mengirimkanku pesan.

Tapi, Sekarang Andre yang mengirimkan aku pesan.

Andre : Hai Nia

Nia : Hai Andre

Andre : Hmmpp.. kamu mau nggak jadi teman curhat aku?

Nia : Iya.. Kalo kamu punya masalah kamu bisa kok curhat sama aku.

Andre : Makasih Nia

Nia : Siip!

"Apa? Gue jadi temen curhatnya? Wow!!" Teriakku dalam hati.

Aku dan Andre pun mulai akrab walau hanya di sosmed. Dia menceritakan apa yang terjadi dalam hidupnya, apa hobinya dan semua tentang dirinya.

Aku pun begitu, perlahan-lahan aku mulai menceritakan padanya tentang diriku,SEMUANYA. Karna aku percaya padanya.

You are my everythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang