A-LEXA [EDITING]

A-lexa

Malam ini aku berada disini. Di dalam ruangan bernuansa putih dan berhiaskan beberapa lukisan kecil dan jam dinding berwarna hitam. Ruangan ini hanya berisi kursi kursi dan satu meja.

Disini aku hanya dengan beberapa orang yang tidak ku kenal. Aku pindah dari Yogyakarta ke Jakarta karena urusan kerja ayahku. Disini aku sedang membicarakan tentang kegiatan warga setempat untuk mengadakan pementasan.

Yang lain sedang ribut membicarakan acara tersebut, tapi aku hanya memandangi seorang laki laki yang berada di arah jam 2 dari arahku sambil mendengarkan lagu dengan earphone tanpa mendengarkan sang ketua.

Tiba-tiba saja laki-laki yang sedari tadi ku perhatikan menatap mataku dengn tatapan yang dingin. Sepertinya dia seumuran dengan ku, bermata coklat, kulit sawo matang, dan berjambul dengan warna rambut agak kecoklatan.

"Udah ngeliatinnya?" tiba-tiba saja dia angkat bicara dengan nada dinginnya.

"eh apaansi" bantahku.

"cepet tuh isi bukunya. Isi juga nomer telfon lo. Jangan nomer telfon bokap nyokap" katanya sambil menyodorkan sebuah buku bersampul batik.

Oh ya, namaku alexandra biasa dipanggil alexa, ale, atau lexa. Aku baru saja pindah kesini 2 minggu yang lalu.

"rapat hari ini selesai. Ada yang ingin ditanyakan?" kata sang ketua dengan berwibawa.

YAAASHHH akhirnya selesai. Kataku dalam hati.

××××××××××××××××××××××××

"tadi ngapain aja Lex?" kata bunda di ruang tv.

"cuma nyusun ketua dll doang bun. Lexa ke kamar ya bun. Gnight bunda." kataku sambil berlari ke kamar.

"too honey."

Dikamar, aku hanya membaringkan tubuhku di atas kasur sambil menatap langit langit kamar yang di cat dengan motif bintang bintang. Tiba tiba saja terigat sosok laki-laki tadi. Ia sangatlah ingin mengenal laki-laki itu lebih dalam.

"wtf xa, kenapa harus mikirin dia."