Chapter 1

14.3K 715 31
                                    

A/N: Hi Readers! Cerita ini aku terinspirasi dari salah satu film. Jadi maaf kalau ada kesamaan dalam alur cerita, percakapan maupun yang lainnya.

—————Thank You—————

– Author POV –

"Kadang cinta itu bisa menjadi bahan pengajaran untuk hidup."

Tengah malam identik dengan kesenyapan yang menenangkan, pada saat itu semua umat manusia sibuk dalam dunia mimpi masing-masing. Tak ada lagi kegiatan bagi mereka yang melepas lelah dari aktifitas saat matahari menampakkan wujudnya.

Namun semua itu tak berlaku pada segerombolan anak manusia ini. Terlihat 2 mobil sport berwarna biru dan berwarna silver yang tengah dikelilingi segerombolan orang yang meneriakkan nama sang pemilik mobil. Ya, mereka sedang melakukan balapan liar!

Hal ini sudah biasa mereka lakukan hanya demi kesenangan, tak peduli dengan keselamatan masing-masing. Balapan liar yang mereka lakukan baru saja berakhir dan dimenangi oleh pemilik mobil sport berwarna biru, ia Kim Taehyung. Namja ini anak dari keluarga terpandang, kehidupannya berlimpah materi, apa yang ia inginkan selama ini selalu terkabul. Appa dan eomma nya adalah pemimpin disalah satu perusahaan yang cukup sukses di Korea Selatan, namun eomma-nya telah meninggal beberapa tahun silam karna sakit keras, dan sekarang perusahaan milik keluarga Kim tersebut dipegang oleh appa Taehyung yaitu Kim Namjoon; orang yang mengurus serta mendidik Taehyung semenjak eommanya meninggal.

"Aish! Sayang kau payah sekali. Kau selalu saja kalah melawan Taehyung!" cibir Song Ji Hun pada kekasihnya Min Yoongi; namja yang kalah melawan Taehyung.

"Sayang, dewa keberuntungan sekarang tak memihak padaku! Lagipula ini kan hanya untuk bersenang-senang semata," ucap Yoongi dengan wajah sesantai mungkin.

"HAHAHAA kau kalah Yoongi-ya! Kemarin kau menertawakanku karna aku kalah melawan Taehyung dan sekarang kau juga senasib denganku hahaha!" ejek Jungkook pada sahabatnya itu.

"Hahaaa" Jimin ikut tertawa bersama Jungkook.

"Tck! Diamlah, kalian ini! Apa yang lucu?" decak Yoongi.

"YA!! Yoongi-ya kau kalah! Kau harus mentraktir kami berlima!" teriak Taehyung seraya keluar dari mobil mewahnya.

"Iya kau harus mentraktir kami Yoongi-ya!" sambung Park Woo Ri; sahabat sekaligus kekasih Taehyung.

"Baiklah. Kau tenang saja, malam ini kalian bersenang-senanglah di club dan aku yang akan membayar!" sahut Yoongi yang juga keluar dari mobil kesayangannya itu diikuti dengan JiHun. Walaupun ia kalah ia tetap merasa senang. Kalah atau menang tak ia perdulikan, ini hanya ajang bersenang-senang bagi mereka. Mereka memang sangat gemar menghambur-hamburkan uang untuk hal yang sama sekali tak penting seperti ini.

Tanpa pikir panjang Taehyung dan kelima sahabatnya; WooRi Yoongi JiHun Jungkook Jimin pergi ke club malam. Inilah keseharian mereka, sepanjang hari bersenang-senang, menghambur-hamburkan uang dengan percuma, tak peduli dengan sekitar.

*****

Terdengar suara burung-burung kecil bersiul menyambut wujud sang mentari yang mulai nampak diufuk timur. Pagi yang cerah menggoda setiap umatnya untuk kembali melanjutkan aktifitas yang tertunda karna sang rembulan. Terlihat sepasang anak manusia yang masih terlelap, tak menghiraukan indahnya pagi ini.

"Eunghh.." terdengar eluhan dari mulut sang yeoja yang mulai terusik karna sinar matahari masuk melalui celah-celah jendela kamar hotel yang ia tempati sekarang. Sedangkan sang namja yang tidur disamping yeoja itu sama sekali tak bergeming; ia masih sibuk dengan dunia mimpinya.

"Baby, hey! Wake up," bisik sang yeoja; Park Woo Ri, pada namja yang tidur disampingnya itu; Kim Taehyung.

Setelah bersenang-senang semalam Taehyung memutuskan menginap dihotel bersama kekasihnya WooRi.

Mereka memang sedang tidur dikasur yang sama, tapi mereka tak melakukan hal lebih selain tidur berdampingan. Ya, pergaulan mereka sekarang memang sangat diluar batas, tapi Taehyung tetap tak ingin melakukan hal 'intim' dengan seorang yeoja.

"Ada apa?" Taehyung mulai terusik dari tidurnya.

"Honey, hari ini hari pertamamu berumur 19 tahun. Selamat ulang tahun sayang," ucap WooRi pada kekasihnya itu.

"Hmm kau benar, dan apa kau tau aku memulai hari ini dengan apa?" tanya Taehyung seraya mengusap lembut pipi gadisnya itu.

"Dengan apa sayang?"
Belum sempat Taehyung melanjutkan kata-katanya, suara dering handphone miliknya berbunyi.

"Sayang, aku mandi dulu ya?" ucap WooRi dan mendapat anggukan dari Taehyung.

WooRi pun beranjak dari kasur dan menuju kamar mandi hotel tersebut, sedangkan Taehyung kini sedang menerima panggilan teleponnya.

"Yeoboseyo.. Appa?"

"Selamat ulang tahun Kim Taehyung.."

"Nde, terima kasih Appa.."

"ternyata kau sudah menerima hadiah."

"Apa? Hadiah? Aku belum menerima hadiah apapun dari Appa" Taehyung mengerenyitkan dahi, ia tak mengerti apa yang dimaksud oleh Appa-nya.

"Hmm nde, itu hadiah dari Appa adalah kemandirianmu Taehyung-ah! Appa sudah melepasmu, mulai hari ini kau bukan tanggung jawab Appa lagi. Kau bisa memulai hari pertamamu berumur 19 tahun menjadi dirimu sendiri dengan semua daya dan kemampuanmu. Selamat Kim Taehyung!"

PIP! Sambungan telepon diputus sepihak oleh Tuan Kim; Appa Taehyung.

"YA! APPA? Yeoboseyo? APPA? YA!!" Taehyung masih kurang paham apa yang dimaksud oleh Appa-nya tadi.

"Aishh! aku benar-benar tak mengerti apa yang Appa bicarakan tadi!!" erang Taehyung frustasi.

Terlihat disisi lain sang Appa tersenyum tanpa dosa, ia berpikir keputusan yang ia berikan untuk anaknya saat ini adalah keputusan yang terbaik. Ini semua demi anak satu-satunya itu.

*****

"Maaf Tuan, kartunya diblokir" ucap pegawai hotel mengembalikan kartu debet milik Taehyung. Taehyung bermaksud untuk membayar biaya kamar hotel yang ia tempati bersama kekasihnya.

"Apa? Diblokir? Benarkah?" Taehyung tampak terkejut.

"Sebaiknya anda membayar memakai uang tunai saja Tuan," ucap pegawai hotel tersebut.

"ah? N-nde! Baiklah," ucap Taehyung lalu memberikan beberapa uang tunai untuk membayar sewa hotel tersebut.

"Arghh! setelah dari sini semua Bank disini akan aku tuntut!" kesal Taehyung saat keluar dari Hotel dan menghampiri kekasihnya; Park Woo Ri.

"Apa yang terjadi?" WooRi bingung dengan sikap Taehyung yang terlihat emosi.

"Kata pegawai Hotel itu semua kartu milikku diblokir. Itu tidak mungkin!"

"Di blokir?" tanya WooRi memastikan.

"Nde, semuanya diblokir. Tck arghh!" erang Taehyung.

"Benarkah? Seriously?"

"Aku tak tau. Aishh! sudahlah sebaiknya kita pergi dari sini," ajak Taehyung.

Taehyung dan WooRi ingin pergi ke cafe; tepat dimana ia dan keempat sahabatnya berjanji untuk berkumpul. Saat baru saja sampai tujuan, terlihat 4 orang pria berbadan kekar berdiri tepat didepan mobil Taehyung yang kini terparkir.

"YA!! Ada apa ini huh?" teriak Taehyung lalu menghampiri keempat pria itu.

"Maaf Tuan Muda Kim, atas nama Tuan Kim Namjoon kami ingin mengambil mobil tersebut"

.....

- To Be Continued -

-BL-

- Thank You -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang