Chapter 4

4.5K 575 8
                                    

Namun ditengah perjalanan entah kenapa rasa sakit dikaki kanannya itu muncul lagi, sangat sakit!

“ARGHHH! SAKIT SEKALI!!!”

“Taehyung-ssi kau tak apa?” tanya Hyemi agak panik mendapati Taehyung tengah kesakitan.

*****

“AAAARGHHHHH!!!” lengkingan tajam itu seketika keluar dari mulut Taehyung kala sang tukang pijat memijat kaki Taehyung yang terkilir itu.
Taehyung kini sudah berada dirumah keluarga Lee (lagi) dikarenakan kaki kanannya yang kembali terasa sakit.

“Sudah aku katakan kan jika kaki kau ini tidak boleh banyak bergerak!” omel Kang ahjussi; sang tukang pijat, lalu memukul kecil kaki Taehyung membuat Taehyung memekik kesakitan.

“HUAAA! Ahjussi hentikaannn!! ITU SANGAT SAKITTT”

“Lain kali jangan dibawa berjalan-jalan seperti tadi! Masih untung kakimu ini tidak bengkok kebelakang!” omel tukang pijat itu lagi.

“HUAA! ANDWAEEE!! Aku berjanji ahjussi tidak akan berjalan-jalan seperti tadi sampai kakiku pulih,” pelas Taehyung.

“Sebaiknya untuk sementara kau tinggal disini dulu” usul sang tukang pijat.

“hmm maaf ahjussi, tapi sepertinya Taehyung harus pul-”

Aniya!! Sebaiknya aku menumpang dirumahmu saja sampai kakiku ini pulih,” ucap Taehyung memotong perkataan Hyemi, mendengar ucapan Taehyung itu Hyemi hanya mengangguk tersenyum canggung.

“Baguslah kalau begitu sekaligus kau bisa menjaga Hyemi,” gumam Kang ahjussi membuat Taehyung menatapnya heran dan hanya bisa mengangguk mengiyakan.

*****

Eomma, aku pergi dulu?” pamit Hyemi pada eomma-nya, kini ia hendak berangkat kerja.

Hyemi bekerja disebuah kedai kue dipusat kota, dan saat malam hari ia juga bekerja disebuah cafe malam semacam café atau club malam yang sering dikunjungi Taehyung dan sahabat-sahabatnya, ia sebagai penyanyi di tempat itu.

Hyemi memiliki suara yang merdu sehingga ia dikontrak oleh pemilik club malam menjadi penyanyi langganan club itu, banyak orang mengira hal yang tidak-tidak padanya saat tau bahwa Hyemi bekerja di club malam, padahal ia hanya seorang penyanyi bayaran disana, tak lebih dari itu.

Nde. Hati-hati Hyemie-ya” sahut Nyonya Lee berlalu masuk kedalam rumah.

“K-kau mau kemana?” tanya Taehyung pada Hyemi yang telah siap untuk berangkat kerja.

“Aku harus pergi bekerja.Waeyo?”

“Apa kau mau aku temani?” tanya Taehyung ragu-ragu.

“Tak perlu. Aku sudah biasa sendiri, buktinya saja sampai bisa menolong korban kecopetan,” ucap Hyemi terkekeh bermaksud meledek Taehyung.

“Ishh kau ini!” dengus Taehyung menampakkan wajah kesal.

“Cepat sembuh Taehyung-ssi. Aku pergi dulu,” pamit Hyemi pada Taehyung yang hanya bisa tersenyum menatapnya.

Hyemi telah berangkat kerja, kini Taehyung melangkah masuk kerumah keluarga Lee itu mencari sesuatu yang dapat ia lakukan. Dan tanpa sengaja ia melihat nyonya Lee sedang berdiri disamping sebuah meja, yeoja paruh baya itu sedang berbenah sesuatu.

“Ada yang bisa aku bantu ahjumma?” tanya Taehyung membuat nyonya Lee terkejut.

“Ah tidak usah Taehyung-ah. kau harusnya istirahat, jangan banyak bergerak. Jika tidak, kakimu itu akan semakin parah.” Taehyung hanya tersenyum salah tingkah mendengar penuturan nyonya Lee. Sekilas ia melihat benda yang tengah dipegang nyonya Lee itu, bentuknya seperti obat! Taehyung menatap bingung benda itu, seolah bertanya-tanya siapa pemilik obat yang banyak itu. Apa dirumah ini ada yang sakit parah? Setaunya tidak ada! Nyonya Lee sadar akan tatapan Taehyung yang tertuju pada obat digenggamannya dan beberapa lagi ada diatas meja disampingnya.

- Thank You -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang