ini cerita

529 46 21
                                    

*throwback sblm foto itu*
(Anggep aja mereka lg nnton pertandingan sepak bola antar kelasnya calum&kelasnya mekel)

Mekel berjalan gontai ke arah gerobak kayu tua milik pak said.
Gerobak itu memang sudah jelek. Noda minyak bercampur debu ada dimana-mana.
Namun, hal itu tidak mengurangi niat mekel untuk membeli tahu pong pak said.
"Pak, tahu pongnya 5ribu ya pak. Petis sama lomboknya yang banyak!" Kata mekel pada pak said.

"O mas mekel, iya mas, tunggu sebentar ya mas." Pak said melayani dengan ramah.

"Gimana pak, jualannya laku ora?" Tanya mekel sembari menunggu tahu pongnya digoreng.

"Yaa, 2 minggu ini rada sepi mas." Jawab pak said santai.

Pak said lalu menyerahkan sekantung kresek penuh tahu pong yang masih hangat pada mekel.

"Ini mas, kembaliannya 5 ribu ya."

"Oke pak, makasih."

Mekel lalu perlahan meninggalkan gerobak tahu pak said yang sepi pelanggan tersebut.

**********

Kerumunan dan keramaian menyambut mekel. Kini ia sampai di stadion.
Mekel memilih tempat duduk yang nyaman, lalu duduk.
Mekel hendak memakan tahu pong nya, namun karena masih panas, ia mengurungkan niatnya.
Tiba2 Calum datang menghampiri mekel dengan wajah songong.

"Woi kel! Sendirian aja lu?" Tanya calum.

"Iya nih lum, kok kaga mulai2 ya nih pertandingan?" Mekel menjawab.

"Tau nih." Calum melirik kresek hitam yang dibawa mekel.

"Weee apaan tuh? Bagi dong! Elu mah sama temen ndiri kaga bagi2!"

"Eh ntar aja lu-" namun Calum sudah merebut kresek tahu duluan.

Calum melahap kira2 5 butir tahu pong yang sudah ia cocol dg petis.

"Enak nih kel, tapi ya gitu rada panas."

Calum bicara dengan mulut penuh tahu. Sampai2 tahu di mulut calum muncrat mengenai rambut emo mekel.

Tiba2 dari belakang ada seseorang menyapa calum.

"Woi lum! Nnton bareng gua yuk!"

Calum dengan heboh menjawab

"ayo dah, duduk sini yuk!" Calum menunjuk kursi di depan mekel.

"Kel, gua disini ya sama jono, elu dibelakang aja. Ntar luke pasti nyusul."

Mekel hanya mengangguk pelan.
Saat pertandingan hampir dimulai, ...

Jono teman calum

" lum foto sama gua yuk, jarang2 foto sama lu!"

Si Udin Perkedel jalan di depan Calum dengan terseok-seok.

Calum "yodah ayok! Eh, udin, tolong fotoin kita berdua yak! Yang bagus! "

Udin" siip dah!"

Calum salah memilih orang.
si Udin, anak yang ia suruh, ternyata tidak tau cara menggunakan kamera.

Dalam hati Calum
" wanjir perut gua kok tiba2 mules yak? Ini lagi, si udin lama amat ngefotoinnya"

dan si udin berhasil memfoto si Jono dan Calum.Walaupun,hasil yang ia hasilkan radak burem karena gemeter.

Mekel"bodo ah gua makan aja."

"eh bentar,nih tahu pong ngapa radak bau gitu yak?"

Azab Merebut Tahu PongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang