Hallo ! Maaf ya minna-san,menunggunya lama banget T_T
Saya paham sebagai penulis baru harusnya mempublish cepat setiap chapternya
Salah saya sendiri yang terlalu nekat,yakan yakan yakan ?
Saya banyak sekali tugas sekolah,belum lagi hp saya yang disita terus sama orangtua...T_T
Ini adalah chapter terakhir,jadi dimohonkan reviewnya ya ! Jangan lupa baca karya-karyaku yang lain !
ENJOY THE STORY GUYS ! I HOPE U LIKE THIS STORY !
Keadaan Konoha tak jauh berbeda dari sebelum perang.Hanya saja kini Hokage kita telah berganti,yaitu dari Kakashi Hatake menjadi Naruto Uzumaki.Dan oh,bahkan kini Naruto sudah menikah dengan Hinata.
Tenten kini bekerja sebagai penjual senjata.Walaupun dunia shinobi kini sudah damai,ia tahu pasti takkan banyak yang membeli senjata pada dirinya.Paling tidak yanf membeli hanya orang-orang yang baru pulang dari misi,lalu berniat membeli senjata baru untuk menggantikan senjatanya yang hilang.
Fyuh~ Tenten sungguh merindukan masa-masa indah saat ia masih menjalani misi seperti dulu.Bersama teman timnya,biasanya ia akan dipasangkan dengan Neji.
Setelah misi selesai,ia akan mengecek keadaan senjatanya,apakah ada yang rusak atau patah maka ia akan menggantinya dengan yang baru.Terus seperti itu.
Ia ingat,salah satu misi yang membuatnya sering tersenyum-senyum sendiri adalah ketika sang Kazekage Suna diculik oleh Akatsuki dan tim 9 ditugaskan untuk membantu tim 7.Dan mereka harus berhadapan oleh Manusia Hiu dari Kirigakure,Kisame Hoshigaki.
Ia,Neji,dan Lee dikurung dalam penjara air.Lalu Gai mengalahkan Kisame sehingga mereka bebas.Ia masih ingat betul ketika itu ia langsung jatuh ke pelukan Neji,dan Neji berkata,
"Kau tidak apa-apa,Ten ?"
Kata-kata yang tidak panjang yang sungguh sangat menggetarkan hatinya.Seorang Hyuuga Neji bahkan bertanya tentang keadaannya.
Andai waktu bisa diputar ulang,ia sangat ingin mengulang kembali kenangan-kenangan itu,bahkan kalau bisa ia akan mencegah Neji mati.
Fyuh~ Ia rasa itu semua hanyalah khayalan.Ia tahu hal itu akan sangat mustahil,namun begitu ia sangat berharap.
Tak ada salahnya berharap,bukan ?
Meskipun hanya Tuhan yang tahu.
"Arigato,Tuan"jawab Tenten ramah pada seorang laki-laki tua yang membeli beberapa kunai dan shuriken untuk anaknya.
Setelah itu,ia melirik jam dinding.Sudah pukul enam sore.Saatnya untuk menutup tokonya.
Itulah kesehariannya.Ia membuka toko pukul delapan pagi dan tutup pada pukul enam sore.Setelah itu ia melangkah menuju apartemen teman dan gurunya,Rock Lee dan Gai.
Sekarang,Lee yang entahlah bekerja jadi apa,sebagai apa tetap mengurus dan merawat gurunya.Dan Tenten hampir setiap hari datang ke situ untuk membantu mengurus gurunya yang kini duduk di kursi roda.Seperti memasak dan membantu membersihkan apartemennya.
Setelah itu,ia akan pulang.Ke apartemennya yang sejak dulu ia tempati,saksi bisu atas segalanya.
Dua hari ke depan,upacara pernikahan Sai dan Ino akan dilaksanakan.Fyuh~ Tenten juga ingin sekali menikah,tapi entahlah sama siapa.Apa ada yang ingin menerima gadis yatin piatu seperti dia ?
Tapi,sekali lagi kukatakan,tak ada salahnya berharap,kan ?
Meskipun hanya Tuhan yang tahu.
Setelah Sai-Ino,teman-temannya yang lain juga menikah.Seperti Sakura yang berhasil mendapatkan Sasuke,Shikamaru yang bersama Temari,bahkan Chouji pun mendapatkan gadis dari Kumogakure,Karui.
Ia juga ikut bahagia,kok.Tak ada yang perlu mencemaskannya.
"Neji,kau lihat ? Teman-teman kita sudah menikah,Neji.Apa kau senang ? Bahkan Hinata saja berhasil bersama Naruto.Apa kau senang ? Aku disini senang,Neji.Meskipun tanpa kau.Kuharap kau senang disana.Jaga dirimu baik-baik,ya ?"
XxXxXxXxXxXxXxXx
THE END.
Hohoho~~ XD maaphkan saya atas kependekan fic ini.Maaphkan saya,ya,Minna ?
Btw,juga baca ya ceritaku yang berjudul,Love,Hate,Miss,Angry,Like,Revenge ya ! Disitu bebas request pair apa aja kok !
Btw,ada gak yang lagi nunggu Naruto : Boruto the Movie ? Uu,saya lagi nunggu banget nie !
Vomments,ya ! Jangan lupa lo !
