Chapter 1

903 65 9
                                    

Teriakan dan pertumpahan darah terjadi di kediaman Namikaze ini. Teriakan dan derap langkah kaki memenuhi seluruh ruangan. Disetiap ruangan ada puluhan mayat yang mati kehabisan darah.

Disebuah ruangan yang hanya diterangi oleh cahaya bulan,ada sepasang suami-istri yang tengah sekarat ditemani oleh putra-putri mereka yang masih kecil. Hanya rintihan dan tangisan yang terdengar setelah beberapa jam sebelumnya.

"K-Ku ..."
"Ya, tousan ? Hiks.."
"Berjanjilah p-pada t-tousan d-dan kaasan kau akan men-jaga adikmu..."
"Ya. Aku akan menjaganya. Tidak akan kubiarkan ia terluka walau hanya sesenti"
"Kau m-memang a-anak yang b-baik. Sayonara, Kuu".

Disclaimer : Mashashi Kishimoto

Genre : Supernatural, hurt/comfort, friendship, and romance

Pair : SasuFemNaru

Warning : OOC, smartnaru, femnaru, typo bertebaran, cerita pasaran, gaje, dll..

Rated : T

Happy reading^^

"Nii saaannn... Ayo bangun ! Ini hari pertamaku sekolah dan kau tidak ingin mengantarku, hah ?!"

Pagi yang begitu indah menjadi sangat berantakan karena teriakan gadis itu. Wajar sih kalau ia berteriak, mengingat ia telah membangunkan kakaknya itu dengan berbagai cara. Namun, tidak ada satupun yang berhasil.

"Huufftt... Terpaksa kulakukan ini." ucapnya pasrah. Ia pun mengambil tetes mata lalu meneteskan dimatanya. Setelah itu, ia menggosok matanya hingga memerah. Maaf nii san aku harus menggunakan kelemahanmu batin Naruto.Ia pun mulai sesenggukan. "Huee.. Nii san tidak menyayangiku lagi.. Huweee" 'tangis Naruto.

Kurama langsung terbangun. Yeey.. Berhasil sorak Naruto dalam hati. "Kau ini. Tidak perlu membangunkanku dengan cara itu. Sudah kukatakan untuk tidak gunakan cara itukan." gerutu Kurama.

"Hehe.. Gomen ne. Habisnya Niisan tidak mau bangun daritadi. Padahal hari inikan, hari pertama aku masuk sekolah." ucap Naruto seraya mengusap tengkuknya.

"Haahh.. Baiklah. Kau keluarlah aku akan bersiap. Sarapan sudah siap ?" tanya Kurama sambil membuka baju tidurnya. Ia tidak perlu merasa sungkan membuka baju depan adiknya. Menurutnya, itu sudah sering dan Naruto pasti sudah terbiasa.

"Niisan lupa membeli bahan makanan, jadi kugunakan sihirku."
"Baiklah. Ingatkan aku untuk membelinya nanti. Sekarang keluarlah."
"Ha'i"

.

.

.

Tidak lama kemudian,mereka pun sarapan dengan tenang. Tapi, saat Naruto ingin meminum darah ia melihat semua persediaan darahnya sudah habis.
"Niisan, apa kau menghabiskan seluruh persediaanku, hah ?!" tanya Naruto garang.
"Ya." jawab Kurama singkat.
"Huaahh... Aku sangat haus sekarang Kuu-nii. Kau tega sekali pada adikmu ini."
"Kau tinggal pergi berburu, Naruto. Bukankah kau sangat suka mencari darah dengan rasa baru ?"
"Tidak kali ini Niisan. Aku sudah merasakan semua darah yang ada dikota ini. Aku bosan." keluh Naruto.
"Salahmu sendiri. Kau sudah mulai berburu sejak kau masih balita." dengus Kurama.
"Kau bahkan meminum darah 2 kehidupan." tambahnya.
Darah 2 kehidupan berarti ia menghisap dua darah yang berbeda sekaligus. Ya, Naruto pernah meminum darah seorang wanita yang tengah mengandung. Itu berarti ia telah meminum darah 2 kehidupan bukan ?

"Hmm.. Kalau tidak salah seorang vampire pernah bilang darah yang ternikmat di dunia ini adalah darah seorang Uchiha"

"Hm ? Uchiha ? Sepertinya menarik. Siapa yang menyangka selain memiliki perusahaan dimana-mana, mereka juga memiliki darah yang nikmat ?" seringai Naruto mengembang. Ia membayangkan darah Uchiha yang akan masuk kekerongkongannya. Memikirkannya saja membuatku gila, apalagi merasakannya secara langsung ?

The Demon QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang