Ratu Telat

48 1 0
                                    

'Kriiiiiing'
Bel berbunyi, tanda pelajaran sosiologi kali ini berakhir. Pak Marlin menyelesaikan pembicaraannya, hari ini ia belum memulai pelajaran, pelajaran dimulai di pertemuan berikutnya katanya. Sedari tadi ia hanya memperkenalkan dirinya, dan mengajak aku dan teman sekalasku memperkenalkan diri masing-masing, supaya saling kenal katanya. walaupun hanya beberapa yg aku ingat namanya, memang otaku sedikit lelet dalam hal mengingat.
Pelajaran selanjutnya adalah pelajaran Seni gambar, ku keluarkan buku gambarku, lalu kupakai kembali jaket putih ku, Aku duduk di dekat bawah AC, ditambah AC nya yg dingin sekali sampai-sampai membuat kulit ku mengkerut, tentu bukan aku saja yg merasakan, teman ku yg lain pun memakai jaketnya dan mengelus-elus tangan serta lengannya untuk mendapatkan rasa hangat.
"heh ratu telat, tadi lu dari mana?" colek emy, yg duduk tepat dibelakangku. Aku yg tadi sedang menaruh kedua telapak tanganku dileherku untuk mendapat kehangatan, menoleh kebelakang, aku memperlihatkan sederet gigiku padanya.
" hehe, gue ke kantin" jawab ku. terlihat febri, emy, dan Rina teman sebangku emy, menghembuskan nafas mereka.
"elo tuh yaa, apa-apa telat, masuk pelajaran telat, bahkan hari pertama masuk pun telat" gerutu febri padaku, kembali aku cengengesan, itulah alasan mereka memanggil ku ratu telat. waktu itu aku kesiangan karna aku sudah tau namaku ada di kelas yg mana, karena sewaktu itu ada temen ku yg mengikuti ekskul hari sabtu, jadi ia bisa melihat daftar nama yg di tempel di pintu kelas masing-masing, karna dialah aku tau kalau namaku ada di 11 ips 1.
Karna aku tau aku berada di kelas ips 1, aku tak usah panik karna harus mengecek namaku di setiap kelas, jadi tak usah repot bangun terlalu pagi, akhirnya aku kebablasan alias kesiangan, ditambah aku diantar papa dengan mobil, hari senin pula! lengkap sudah waktu itu, makanya aku telat, untung saja tahun ajaran baru, jadi hukuman belum berlaku, hanya omelan sedikit saja oleh guru piket, namun aku menjadi tontonan buat juniorku yg sedang di MOS, bikin malu saja! aku berlari masuk kekelas dan waktu itu yg masuk adalah bu Tati wali kelasku, seperti yg kubilang dia baik, aku tidak diomelin, hanya dinasehati dengan lembut seperti anaknya, aaah! sepertinya dia guru favoritku.
"selamat siang anak-anak" sapaan seorang membuat tawaku bersama temanku berhenti, aku kembali membenarkan posisi duduk ku, begitu juga yg lain. Wanita berkerudung dengan perut buncitnya, sepertinya dia hamil tua.
"perkenalkan nama saya, bu Rika, guru seni menggambar kalian" ucapnya memperkenalkan diri, aku manggut-manggut, ku tulis namanya di buku tulisku, agar aku tak lupa namanya.
"di pelajaran saya, kalian cuma harus mempunyai buku gambar A3, pensil 2B, 4B, 6B, penghapus, penggaris, pensil warna, yg kayu dan yg cair, saya tidak mau pinjam meminjam, saya mau kalian punya sendiri, bisa? tanyannya.
"bisaaa buuu!" ucap kami serempak, aku masih menulis keperluan yg harus aku punya.
"bu, pensil sebanyak itu buat apa? emang gacukup pensil biasa, yg pentingkan pensil" celetuk seorang lelaki dari kursi belakang, bu Rika hanya tersenyum.
"nanti kita akan belajar mengarsir, ketebalan pensil berpengaruh untuk menghidupkan gambar kalian, ini masih belum seberapa nanti di semester depan kalian wajib punya pensil dari yg ketebalannya tipis sampai yg paling tebal" senyum cantik bu Rika sukses membuat kami melongo, untuk apa pensil sebanyak itu, mungkin jika kujual aku akan punya uang jajan tambahan.
"oke, karena sekarang awal pertemuan kita, saya gak mau ngasih tugas yg berat-berat dulu, coba kalian gambar apa saja, terserah, hanya menggunakan pensil, jika ada yg harus diwarnain gunakan hitam pensil saja, gambarnya bebas!" printahnya, aku menatap papan tulis didepan, memikirkan apa yg akan kugambar.
"bu boleh search di google?" tanya emy, bu Rika mengangguk. Melihat itu langsung ku ambil handphone ku lalu segera ku search
"Anime"
itu yg kutulis, entah mengapa ku terfikir untuk menggambar anime, setelah kupilih gambar mana yg akan ku gambar, aku segera mengambil pensil dan memulai menarik garis sana sini pada buku gambarku, kutatap teliti garis demi garis yg terdapat di anime itu, gambar dimana seorang cowok tengah merangkul seorang cewek dengan senyum malu-malu. Konsentrasiku hanya pada gambar, kulirik febri sebentar, ia menggambar sampul buku tulisnya, seekor katak hijau dengan senyum yg menampakan dua gigi didepannya, terlihat menggemaskan.
Di tengah kesibukanku mengarsir-arsir gambarku, kurasakan lagi tatapan intens itu, tatapan yg menggangguku, kulirik dengan ekor mataku.
"dia lagi!" decaku sebal. entah apa yg salah padaku, sejak hari pertamaku masuk, ia selalu menatap kearahku, namun ketika aku mendapatinya sedang melihat ku, ia berpura-pura melakukan aktivitasnya. Aku tau siapa dia, Dhika! Dhika Raharditya nama panjangnya. wakil ketua kelas yg terpilih pada saat pertama kali masuk, pemilihan yg dilakukan dengan bu Tati.
Dia pria yg manis, dengan kumis ringgit diatas bibirnya, hidung yg sedikit mancung, namun bibirnya bewarna pink, entahlah itu alami atau tidak.
Setelah ketahuan lagi denganku karna meliriku, ia berpura-pura mengumpulkan gambarnya, ku lihat sekilas gambarnya, vas bunga dengan 5 tangkai bunga, seperti gambar anak sd, aku menertawakannya dalam hati. bu Rika juga hanya tersenyum melihat gambarnya, setelah ia kembali ke tempatnya, aku melanjutkan gambar ku.
"bagus banget Nit" puji Febri melihat gambarku,seusai ia mengumpulkan gambarnya, aku cuma tersenyum, sambil menyempurnakan gambarku yg sedikit lagi selesai.
"iyaa mirip banget sama gambar yg lu contoh" tambah emy yg berdiri di kursinya dan mencondongkan badanya ke arahku untuk melihat gambarku. Aku hanya tersenyum lalu setelah selesai, ku kumpulkan pada bu Rika.
" bagus sekaliii" pujinya, aku tersenyum bangga, lalu hendak kembali ketempat duduk ku, namun, Febri sedang duduk ditempatku, ia sedang mengobrol dengan cewek yg mejanya di seberangku, terpaksa aku duduk di kursinya, yg artinya berdampingan dengan Dhika, walau ada jarak, kualihkan pandanganku pada Rina, ia membaca buku tulisnya, Dhika sedang berbicara pada teman sebangkunya, terkadang aku melirik kearahnya, untuk memastikan apakah ia melirik ku lagi atau tidak.
"eh Rin, tugas bu Tati yg sampe 5 soal itu udah lu kerjain belum? " tanyaku teringat pada pr ekonomi, Rina mengerutkan dahinya.
"yg mana Nit?" jawabnya bingung.
"yg ituloh .. yang .."
"pr yg mana, yg mana?" belum sempat aku meneruskan ucapan ku, Dhika langsung ikut nimbrung, benar-benar ini orang! sejak kapan ia mendengar pembiaraanku dengan Rina.
"yg ini?" tunjuk Rina, aku mengangguk, tak melihat Dhika sedikit pun.
"itu cuma disuruh ngesearch pengertiannya di google kok, bukan pr" jawab Dhika, kenapa harus dia yg jawab? orang aku bertanya sama Rina, oke karna ku berbaik hati akhirnya aku hanya ber'oh ria untuk merespon jawabannya.
'Kriiiiiing'
bel istirahat berbunyi.
"oke anak-anak, sampai jumpa minggu depan" ucap bu Rika, aku pun ikut ngeloyor pergi ingin bertemu sahabatku, kurasakan lagi tatapan itu, lo kenapa sih Dhika???

Bersambung .....

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang