Hari-hari terus gua jalani.
Hari menjadi bulan.
Bulan menjadi tahun.
Gak terasa, gua udah kelas 3 sd.
(Iya, gua skip 2 tahun langsung di part 2. Author malas.)....
Perasaan bahagia saat mau masuk sekolah mulai pudar.
Tugas dan pr mulai menumpuk.
Waktu main berkurang.
Gak ada yang namanya bangun siang.
Orangtua gua pun selalu menyemangati gua agar terus semangat bersekolah.....
Suatu siang, di depan sekolah gua melihat perempuan baru.
'Monica'..
Terpampang jelas nametag di bagian kantong kiri depan dada.
(Masih dada)Hati gua tiba-tiba berdetak kencang.
Gua merasakan perasaan aneh.
Hanya dengan melihat dia saja gua bisa senyum-senyum sendiri.....
Tak menyangka, Monica masuk ke kelas gua.
Setelah memperkenalkan diri di kelas, Pak guru menyuruhnya untuk duduk disamping gua.Ih Monic, kok kamu cantik banget sih.
Pikir gua dalem hati.
Iya. Beginilah hasil dari anak kelas 3 yang sudah merasakan cinta.Gua pun seperti menemukan alasan untuk pergi kesekolah.
Gua udah gangerasa ngantuk bangun pagi.
Gaada rasa buat males ngerjain tugas.
Semuanya menjadi lebih bergairah setelah kedatangan Monica ini.Orang tua gua pun geleng-geleng ngeliat sikap gua.
....
Dibalik kesukacitaan gua ini, muncul cobaan terberat bagi gua.
........
Pada suatu malam, gua udah bersiap-siap untuk pergi tidur.
Dengan harapan gua bisa ketemu Monic lagi.Tiba-tiba terdengar suara batuk keras dari kamar mandi diikuti dengan teriakkan histeris dari mama.
Om dan gua yang sedang berbincang-bincang didepan kamar langsung bergegas ke sana.
Apa yang gua lihat? Papa.
Papa gua batuk sampe keluar darah.
Akhir-akhir ini memang keadaannya sedang memburuk.
Tapi gua gapernah nyangka akan seburuk ini.Mama gua memeluk papa gua sambil menangis dan om gua segera menelfon ambulans.
5 menit bersilang datang lah mereka.
Gua dan mama masuk ke dalam mobil ambulance, sedangkan om gua menyusul dengan mobil pribadinya.....
Belum jelas tentang apa yang terjadi disini, gua nanya ke mama sebenernya papa sakit apa.
Mama hanya tersenyum(fake smile) sambil menangis dan berkata:
'Papa gapapa kok dek, tenang aja ya.'Coba gua yang sekarang di posisi itu
Gua pasti udah nangis kejer.
Tapi disitu gua masih polos.
Gua percaya bahwa papa gua akan baikbaik saja.....
Papa pun masuk ke ruang UGD.
Sebenernya, papa ini sakit kanker hati.
Tapi keluarga gua menyembunyikannya dari gua agar tidak panik/shock.Gua, mama, dan om hanya bisa menunggu diluar sambil berdoa.
Meminta pertolongan Tuhan untuk diberikan jalan yang paling baik.....
Tepat pukul 00.30.
Dokter keluar dari ruangan.
Kami semua langsung berdiri.
Menunggu jawaban dari dokter.
Tapi apa yang dokter bilang?Maaf bu, kami udah coba semampu kami.
...
1 kalimat itu berhasil membuat mama gua menangis dan jatuh pingsan.
Gua ikut menangis mendengar kabar ini.Dan ya.
Disini adalah cobaan Tuhan yang paling berat.
Gua harus menjalani hidup gua.
Tanpa sosok seorang ayah......