utang?

1K 18 1
                                    

Satu

Aku terbangun dari tidurku,aku lupa sekarang aku sudah berumah tangga aku harus menyiapkan segala kebutuhan suamiku ,kemarin adalah hari pernikahanku denganya sepertinya ia kecewa denganku karena aku tak bisa memberikan nya pada malam pertama

Aku hanya belum siap,bukanya aku tak mau tapi aku belum siap asal kalian tau pernikahan ini sebenarnya tak ada di benaku ya karena mamahku dengan mamahnya menjodokan aku dengan pria itu

Ya Aliando Syarief pria tampan yang banyak digilai oleh wanita-wanita dan dia adalah seorang pengusaha kaya ,dan aku tidak mencintainya mungkin karena kita tak kenal sebelumnya dan dia juga tak mencintaiku kan?

Ya seperti kataku pernikahan ini hanya terpaksa karena adanya perjodohan sebenarnya saja aku tak mau karena aku masih ingin kuliah

Aku bangun dan bersiap mandi selesai mandi aku membangunkanya yang masih tertidur pulas

"Ali ,kau harus bekerja bukan?bangun lah sudah pagi"

Dia masih belum bangun

"Ali"

Aku memegang pipinya,sepertinya ia bangun

"Apaan sih?gue itu ngantuk"ucapnya kasar

"Aku hanya membangunkanmu kau harus kerja bukan?"

"Bawel lo iya gue bangun ,inget lo masih ada hutang dengan gue"ucapnya

Hutang?hutang apa coba?aku tak mengerti

"Hutang?hutang apa?"

"Alah!gak usah pura-pura gak tau deh inget ya!lo tadi malem belum ngasih jatah ke gue"

"Jadi itu ,ba...baiklah"

Aku ragu...dia menuju ke kamar mandi aku segera saja membuatkan sarapan untuknya

"Mana sarapan gue?"

Rupanya ia telah rapi

"Ehmmm ini "

Dia mulai memakan nya,ya kita hanya tinggal berdua karena sebelum menikah mamah ali telah mencarikan rumah untuk ali dan aku dan tak ada pembantu aku yang akan mengerjakan semuanya hmmm tugas seorang istri bukan?

"Ali,kau pulang pukul berapa?"tanyaku ragu

"Ngapain lo tanya-tanya?owh gue tau pasti lo udah gak sabar kan sama gue?tenang gue pulangnya gak terlalu malam kok"

Yaampun,padahal bukan itu maksudku mengapa pikirannya bisa sejauh itu sih?siapa coba yang mau melakukan itu?tapi jika ali minta aku harus siap karena itu haknya bukan?

"Enggak ,bukan itu maksudku aku hanya tanya saja"

Dia hanya diam

"Gue berangkat dulu ,lo dirumah aja "

"Ba...baiklah"

Dia pergi dengan mobilnya ,sekarang saatnya aku membersihkan rumah ini tugasku bukan?iya lah sudahlah aku akan membereskan rumah

Capek juga,rumah kini telah bersih saatnya aku santai di kamar ehmmm bosen juga kenapa ali melarangku untuk keluar sih?emang salah jika aku keluar rumah?jalan dengan kawanku?lebih baik aku melanjutkan kuliahku saja

Skip

Pukul tujuh malam ali masih belum pulang,eh ?lalu kenapa aku mencari dia sih?yang ada jika ia cepat pulang pasti dia minta jatah lagi

Aku sudah menyiapkan makan malam untuknya dan itu dia aku mendengar suara mobilnya pasti satpam yang membukanya ya memang tak ada pembantu tapi ada satu satpam

"Ali kau sudah pulang?"

"Iya kenapa?gak sabar ya?gue juga"ucapnya menunjukan wajah nakalnya selalu itu yang diucapkan

"Enggak li,aku sudah menyiapkan makan malam untukmu"

"Pas banget ,gue juga laper udah ah gue mandi dulu"

Aku duduk di kamar dan menonton tv acara favoriteku,dan aku melihat ali telah keluar ia sudah selesai mandi ouwh yaampun mengapa ia tak mengenakan bajunya?tapi sungguh badanya sangat indah dadanya bidang dan lengan ototnya yang kuat pastinya juga perutnya yang kotak-kotak

"Ngapain lo tutup mata segala?"

Aku memang tutup mata karena sebelumnya aku tak pernah melihat itu aku jadi malu,rupanya ia menyadari sikapku

"Eh,enggak papa kok"ucapku membuka mata

Dia mendekatiku dan ia semakin mendekat ia berhenti di telingaku dan ia membisikiku

"Terpesona sama gue?"ucapnya lembut

Tuhan,mengapa aku jadi merinding?

"Enggak kok,sudahlah kau makan dulu"

Diapun mengenakan kaosnya dan keluar dari kamar,aku mengikutinya ia menuju ke meja makan

"Enak gak nih?"

"Kau makan saja dulu"

Ia mulai memakanya aku pun juga,setelah selesai ia langsung saja pergi pasti ia ke kamar dasar pria aneh!,aku mencuci piring dan aku kembali ke kamar rupanya ia sedang bermain playstation miliknya tak kusangka ia masih suka bermain playstation seperti anak kecil saja

Aku menuju ke ranjang dan merebahkan diri,mengapa aku jadi deg-degan ?dengan kata-katanya yang akan minta jatah denganku aku jadi takut lebih baik aku pura-pura tidur saja

Sudah dua jam lebih tak ada percakapanku denganya aku lega mungkin ia mengira ku tidur bukan?untung sekali

"Gak usah pura-pura tidur lo"ucapnya

Lho?mengapa ia tau?aku harus apa coba?aku pura-pura tidur lagi saja agar ia tak curiga denganku,kurasakan sudah ada orang di sebelahku pasti Ali ,Tuhan aku gugup sekali

"Prilly sayang,hadap sini donk kan lo ada utang sama gue kalo lo gak mau ngelunasi sekarang berarti utang lo nambah lagi "

Tuhan apa yang harus kulakukan?jika aku tak berbalik maka utangku bertambah tapi jika aku berbalik pasti ia akan minta jatah ,aku bingung sekali

"Beneran utangnya mau nambah lagi?"

Aku terpaksa balik badan

"Gitu donk,gue tau kalo lo belum tidur"

"Ehmmm"

Baru saja aku mau bicara ia sudah menindihku dan melepaskan selimut dari tubuhku

"Kan mau tidur masak lo pake baju kayak gini sih?gue denger-denger dari mamah lo kalo lo mau tidur itu biasanya lo pake lingerie dan yang paling hot lo gak pake bra terus kenapa lo pake baju kayak gini?"

"Ehmmm,aku malu li"ucapku gugup

"Ngapain malu segala?lo itu kan istri gue gak usah malu kali dan gue suami lo mulai sekarang gak usah malu dan malam ini gue ijinin lo pake baju ini tapi malam berikutnya dan seterusnya lo harus pake lingerie aja ngerti ?"

"I...iya li ngerti ,terus sekarang kamu mau ngapain?"

Aku deg-degan sekali

"Masih tanya gue mau ngapain?ya gue mau nagih hutang lo lah ya salah siapa tadi malam lo gak ngasih jatah ke gue?"

"Apa harus ya li?"

"Gue gemes ya sama lo,harus lah pril inget donk sekarang kita udah suami istri dan gue berhak minta itu dari lo"ucapnya yang mencubit pipiku

"Tapi..."

"Udah ah ga ada tapi-tapian gue udah gak bisa nahan lagi prill masak malam pertama kita belum sih?"ucap ali memelas kulihat dari matanya dia memang saat ingin melakukannya



Love Me Like You DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang