Chapt 2

1.7K 91 9
                                    

Aku terbangun. Lelah, sungguh. Kulihat sekeliling bingung, bukan kamar miliku. Ah, baru tersadar saat aku melihat Nara tertidur disampingku. Ini rumahnya.

Soo Hyuk-ssi mungkin masih tidur. Sebaiknya aku berbenah. Beruntung semalam masih tergapai olehku beberapa pakaian. Lelahnya, baru saja hendak tertidur semalam. Belum sampai Soo Hyuk-ssi menelfon. Ah iya Nara. Ku cek suhu tubuhnya. Ia tertidur begitu anggun. Syukur, panasnya sudah turun. Ia sehat sekarang. Waktunya mandi.
.
.
.
So Eun keluar dari kamar Nara menuju dapur. Matahari tampak samar-samar. Lampu taman masih menyala. Wanita, pukul segini sudah harus bekerja. Menyiapkan ini itu. Kodrat siapa yang tahu. Toh ia menikmatinya.

Ia mengecek kulkas. Tak ada bahan makanan lain selain telur dan beberapa sayuran. Omelete tidak buruk untuk sarapan. Mulai hafal ia dengan letak perabot rumah Soo Hyuk. : gelas, sendok, panci, botol susu. Ckck, pria ini begitu rapi.

Selang beberapa menit masakan mulai matang. Hanya tinggal menunggu nasi dan tuan besar untuk bangun. Ah, mengecek Nara dahulu. Memandikannya baru menidurkannya lagi.
.
.
.
So Eun terkejut saat melihat Soo Hyuk sudah berbaring disamping Nara. Ia benar-benar seorang ayah. Nara mengoceh nyaman dalam pelukan Soo Hyuk.

Hampir copot jantung Soo Eun saat mendekati Nara dan mengira Soo Hyuk masih tertidur. Bodohnya, Soo Hyuk menjawab semua ocehan Nara. Ya ampun pria ini benar-benar membuatnya gila.

"Umm, maaf Soo Hyuk-ssi aku akan memandikan Nara sekarang", ucapnya gugup.
Soo Hyuk tersenyum, bangkit ia dari tidurnya. Diciumnya pipi gembul putrinya. "Tentu saja tuan putri harus mandi, Ratu sudah mandi rupanya".

Kata ratu membuat So Eun membatu. Wanita dirumah ini hanya ia dan Nara, jika Nara tuan putri maka ratu ?. Didekatinya Nara lalu dibawanya kekamar mandi. Sembari menenangkan hati.
.
.
.
Pukul 7 mereka berkumpul di meja makan, sarapan omelette yang dimasak So Eun. "Hari ini ada undangan untuk Nara. Anak temanku mengadakan pesta kecil, akan aku kirimkan alamatnya nanti. Kau bisa pergi duluan dengan Nara, aku akan menyusul. Oh ya, kau membawa pakaian kah ?".
" Aku tidak sempat membawa baju yang pantas untuk kepesta. Karna kau membuatku panik semalam. Beruntung aku membawa pakaian lain", So Eun cemberut.

Tawa kecil muncul dari bibir Soo Hyuk, wanita ini. "Akan kusuruh orang membawakan pakaianmu nanti. Ada yang lain ? Apa kau butuh.,-"
"Tidak aku tidak butuh apapun, cukup itu saja", lelaki ini benar-benar. Byeontae!
.
.
.
"Nara sayang jangan membuat So Eun-ssi repot hari ini ya", Soo Hyuk menciumi wajah imut putrinya.

"Soo Hyuk-ssi, kau bilang Nara tidak bisa meminum susu formula. Aku akan membawanya kedokter nanti untuk mencari solusinya, kasihan Nara jika ia terus-terusan tidak meminum susu", So Eun mengambil alih Nara.
Soo Hyuk mengangguk, "Ya tentu saja". Dan dengan begitu Soo Hyuk melesat kekantornya.
.
.
.
"Ah ibu Lee Nara!", seru dokter Park. So Eun tersipu.
"Maaf, tapi saya bukan ibu Nara", jelas So Eun. Dokter park bingung, "Saya pengasuhnya". Dokter Park hanya mengangguk kosong. Ya ampun bodohnya ia.

"Begini, ayah Nara bilang putrinya tidak bisa meminum susu formula karena alergi. Apa ada solusi lain selain asi ?".
Dokter Park menelan ludah, "Sebenarnya So Eun-ssi, Nara alergi terhadap protein susu. Memang ada susu tanpa protein bagi bayi seperti Nara. Tapi solusi terbaik memang asi. Nah ada hal yang ingin saya tanyakan?".

So Eun mengangguk, "Apa ibu Nara tidak ada disekitar sini ? Maksud saya, semenjak Soo Hyuk-ssi membawa Nara kemari saya tidak pernah melihat istrinya. Dan bertanya-tanya mengapa Nara tidak diberi asi".

"Asi sangat penting bagi bayi, apalagi bayi seusia Nara. Pertumbuhan dan perkembangannya bergantung pada asupan gizi yang diberikan. Nah, gizi yang paling banyak dibutuhkan tubuh sebagian besar berasal dari asi. Memang disediakan alternatif lain. Tapi tetap saja asi nomor satu. Kasihan Nara", jelas Dokter Park.

Stay and Love Us || [SoSoo] On Hold!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang