Diamku

292 3 2
                                    

Dia laki-laki yang aku kagumi entah darimana awalnya rasa ini muncul. Muncul perlahan namun pasti dan pada akhirnya aku tau, aku telah jatuh cinta. Tapi aku takut, takut memulai semuanya. Selalu aku ceritakan dia kepada sahabatku, dia sahabat yang paling mengerti aku, paling mengetahui semua perasaanku, hanya dia yang dapat menjaga rahasia-rahasiaku, termasuk rahasia besar satu ini.

Pagi ini sekolahku mengadakan study tour ke beberapa tempat. Mungkin ini saatnya aku jujur, saatnya aku memberitahukan kalau ini adalah cinta. Cinta yang telah aku pendam, aku takut dia tau, aku takut dia pergi, aku nyaman dengan seperti ini. Merahasiakan perasaan yang aku pendam sejak lama.

"Fay aku mau cerita" panggilku pada Faya. Iya, dia sahabat terbaikku, ini pertama kalinya aku menceritakan tentang dia. Aku yakin Faya bisa menjaga rahasiaku ini.

"Cerita apa? Yaudah cerita aja" jawab Faya dengan manisnya.

"Aku suka Fay sama dia" ujarku malu.

"What? Kamu yakin? Sejak kapan? Kok bisa?" tanya Faya dengan cerewetnya.

"Iya yakin. Gak tau sejak kapan Fay, intinya aku suka dia Fay. Mungkin sayang, aku juga gak tau kenapa aku bisa suka dia Fay"

"Cie..udah deketin dia belum?"

"Aku gak berani Fay. Aku takut dia ilfil, aku takut dia ngejauh kalau aku cerita semua perasaan aku ini. Lebih baik aku diam saja Fay"

Faya memang sangat mengerti aku. Sudah banyak sekali cerita tentang dia yang aku sampaikan ke Faya. Salah satunya saat aku tau kalau dia telah memiliki kekasih, itu membuatku terpuruk. Tapi aku tau Faya selalu disampingku dia menyemangatiku untuk terus bangkit. Sampai pada akhirnya aku tau bahwa dia telah berpisah dengan kekasihnya.

Udara sore ini membuatku semakin ingin sendiri. Sejak saat itu aku sangat tertutup atau bahkan dari awal aku tertutup dan hanya kepada Faya aku menceritakan semuanya. Temanku juga menyukai dia, dia yang aku cinta sejak lama. Aku tau dia tidak salah, karena memang semua wanita pasti memiliki hak untuk mencintai pria manapun terlebih lagi temanku yang satu ini. Dia selalu menceritakan kepadaku bagaimana dekatnya dia dengan pria itu. Aku hanya tersenyum, dia tidak salah karena tidak tau perasaanku saat ini, mungkin saja dia akan meminta maaf jika dia tau bahwa aku juga mencintai pria itu.

Faya selalu berbicara kepadaku kalau aku harus berani memulai semua pembicaraan karena tak kenal maka tak sayang. Faya bilang aku harus berani karena pria itu termasuk pria yang cuek dengan sekitarnya, dia orang yang sangat tertutup. Faya bilang aku harus banyak berbicara dengan dia. Tapi bagaimana caranya? Aku malu, aku takut dijauhi oleh dia. Aku takut dia berfikir bahwa aku adalah wanita genit. Apakah ini salah? Aku lebih suka dengan aku yang sekarang, aku selalu menutupi semua kesedihanku, aku menutupi semua rasaku terhadapnya, aku tak ingin orang lain tau, aku bukan termasuk orang yang gampang bercerita kepada orang lain. Ini adalah aku, aku memiliki cara sendiri untuk mencintai. Cara mencintaku dengan diam, mendoakannya selalu dan menatap dia dari jauh.

Seringkali mata kita bertemu, ada rasa canggung yang aku rasakan. Aku harus apa? Tetap memandangnya dan dia akan tau atau malah membuang pandangan itu karena rasa maluku. Aku suka dengan caraku yang diam ini, aku nyaman memendam rasa ini. Dengan memandangnya dari jauh, sampai sekarang aku masih bisa melihat senyum manis itu. Diamku mencintaimu...

DiamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang