Mozza terbangun dari tidurnya saat mendengar alarm hp bututnya. Dilihatnya hpnya sudah menunjukkan jam 5 pagi. Dia bergegas dari tempat tidurnya. Sesaat dia menghela nafas melihat rupa kamarnya ini. Kamar yang sebenarnya adalah gudang. Akhirnya disulap Mozza menjadi sebuah kamar yang rapi walaupun sempit.Mozza bangun lalu membereskan tempat tidurnya, kebetulan di gudang itu sudah ada tempat tidur kecil yang terbuat dari kayu walaupun dilihat hampir mau rapuh, untung saja badan Mozza tidak gemuk sehingga tidak jatuh saat dinaikinnya.
Lalu Mozza bergegas keluar dari kamarnya menuju kamar mandi yang letaknya dekat kamar Rizki. Dilihatnya sebentar kamar Rizki pikirannya pun sudah bertanya tanya
'kemana Rizki semalam?'
'apa dia sudah pulang?'Dia pun melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
Selesai mandi Mozza pergi menuju dapur untuk memasak. Pagi ini dia ingin memasak nasi goreng. Selesai dia memasak, nasi goreng 2 piring untuknya dan untuk Rizki. Lalu menyiapkan teh hangat.
Tanpa menunggu Rizki lagi Mozza langsung menyantap makanannya. Pagi ini dia ada jadwal untuk bertemu dosennya. Sebelum pergi Mozza mengambil secarik kertas dari bukunya dan mengambil bolpoin lalu tangannya menari-nari diatas kertas itu seperti menulis sesuatu. Mozza meletakkan secarik kertas itu di meja makan.
Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Ini terlalu pagi jika aku langsung ke kampus. pikir Mozza sambil melirik jam di tangan kirinya. Dia akhirnya pergi meninggalkan apartemen Rizki. Akhirnya dia pergi ke sebuah cafe untuk melamar kerja. Tak mungkin kan dia selalu bergantung hidupnya pada Rizki. Uang yang dititipkan orangtuanya pun sudah mulai menipis. Mozza sudah berfirasat jika suatu saat dia akan di ceraikan Rizki. Melihat Rizki yang sangat membenci dirinya.
Rizki terbangun dari tidurnya saat silau matahari mengganggu tidurnya. dilihatnya jam di kamarnya sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Kepalanya masih saja pusing akibat alkohol yang diminumnya semalam. Benar saja semalam saat selesai akad nikah, Rizki pergi ke sebuah club tempat biasa dia berkumpul bersama teman-temannya. Tiba-tiba dia teringat tentang perkataan Dion yang semalam.
'heyy.. pengantin baru ngapain disini? seharusnya kan kalian lagi malam pertama...' goda Dion saat mereka sedang di club sambil meminum alkohol.
Rizki mendengarnya itu langsung menatap Dion degan muka jijik
'Jijik gw nyentuh dia aja, lagipula sebentar lagi gw juga udah berniat menceraikannya' jawab RizkiTeman-teman mereka yang berada di dekat Rizki pun tertawa akibat mereka juga mabuk.
'Awas lo, karma berjalan' kata Dion lalu mengambil sebuah minum yang berisi alkohol lalu meminumnya 'mungkin sekarang lo jijik dengannya tapi bisa jadi besok lo akan klepek-klepek dengannya seakan gak mau lepas darinya' lanjut Dion dengan seringai.
Rizki yang mendengar itu acuh tapi dalam hatinya ia juga takut jika hal itu terjadi. Dia menggeleng keras lalu mengangkat bahunya.
Tiba tiba Riana datang lalu duduk di pangkuan Rizki dan mencium Rizki dengan godaan 'untuk menghapus ciuman mu tadi dengan perempuan jijik itu'. Rizki hanya tersenyum evil lalu melanjutkan ciuman Riana dengan nafsu apalagi dia sudah keadaan mabuk.
Karma? Ciih Gak akan gw pernah suka sama tuh perempuan yang sudah mengacaukan hidup bebas gw. Itulah yang dipikiran Rizki.
Lalu Rizki bergegas mandi tanpa membereskan tempat tidurnya. Selesai mandi dia menuju ruang makannya. Dilihatnya sudah ada nasi goreng dan susu di meja makannya.
Saat Rizki sudah duduk dilihatnya ada secarik kertas berisiIni nasi goreng buat mu, walaupun sudah dingin sewaktu kamu bangun. Jagan lupa habisin ya :)
Aku mencintai mu :)Rizki hanya tersenyum mengejek lalu meremas kertas itu dan langsung membuangnya sembarangan. Cewek sok polos sok baik lama-lama muak gw.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Is Only For You
RomanceBagaimana jika cinta kamu tak terbalas? sakit? jelas!! Bagaimana jika DIA lebih menyukai seseorang? sakit? jelas!! Bagaimana jika hanya aku yang mencintainya? sakit? jelas!! ini tentang kehidupan Mozza yang sama seperti diatas. Hanya dia yang mencin...