Prolog

57 6 3
                                    

Disaat semuanya tertawa tanpa beban. Ia berusaha menyembunyikan luka dibalik tawanya. Luka yang ia sendiri tak tau darimana asalnya. Siapa tau dibalik wajah cerianya tersimpan pedih yang mendalam? Siapa tau dibalik senyum indahnya tersimpan rindu akan kasih sayang? Siapa tau dibalik mata indahnya tersimpan air mata yang siap tumpah?

Tak ada yang tau akan hidupnya. Hanya langit hitam yang menjadi saksi isak pilunya disetiap malam. Senyumnya, wajah cerianya hanyalah sebuah topeng untuk menutupi betapa rapuh hidupnya.

Hingga seseorang datang. Seseorang yang tak pernah ia sangka akan hadir dalam hidupnya. Seseorang yang ia kira hanya akan membuat hidupnya yang sudah berantakan. Namun kehadirannya memberi warna dalam hidupnya yang semula kelabu. Memberi kesan manis dihidupnya yang semula hanya kepahitan yang ia rasakan. Memberi cahaya dalam gelap dunianya.

Namun semua itu hanya awal. Semua itu berbeda, semua itu berubah. Warna itu mulai memudar, manis itu terasa hambar, cahaya itu mulai meredup. Sejak masa lalu yang tak pernah ia mengerti tiba-tiba saja datang. Menghancurkan kebahagiaan hidup yang baru saja ia rasakan.

Hidupnya sudah cukup hancur. Hadirnya yang semula membawa kebahagian, akankah berubah membawa kepedihan. Atau sebaliknya, akan terus membawa kebahagiaan itu. Atau bahkan bisa menghancurkan hidupnya yang sudah hancur. Entahlah, tak kan ada yang tau.

Tbc

****


Haii guys...
Makasih buat kalian yang udah baca cerita pertamaku ini. Ini pertama kali aku nulis cerita. Jadi maaf kalo jelek atau apalah. Maklumlah baru pertama. Ini juga ceritanya abal-abalan.

Jangan lupa tinggalin jejak kalian yaa. Saran kritik ditunggu. Vote & coment ya guyss.
Don't be silent readers!!


Love

NurLailaR

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang