Part 1. Bete Dibalas Bete

78 7 2
                                    

Tok..tok..tok....,terdengar pintu kamar Sasha diketok oleh pembantunya, sambil berlari pembantunya berteriak agar majikannya itu terbangun,

"bangun non, udah siang, den Rama udah nungguin di luar tu", kata pembantunya sambil berusaha menarik selimut Sasha

"ih, buatin Sasha surat sakit aja deh mbak, terus suruh Rama pergi sendiri aja, Sasha masih ngantuk",

"aduh non, jangan males dong, nanti bibik yang dimarahi ibuk"

"ehhh...", lenguh Sasha sambil membetulkan selimutnya

Tak bisa membujuk Sasha, terdengar bibik berjalan keluar pintu sambil mengeluh.

"maaf den Rama, non Sasha nya sakit, jadi gak bisa pergi sekolah, den Rama pergi sendiri aja kata non Sasha", kata bik Rina dengan senyuman bercampur ekspresi pasrah,

"aduh bibik, mau aja disuruh bohong sama anak kecil"

Setelah berkata begitu, Rama berjalan menuju kamar Sasha, sampai di kamar Sasha, Rama menarik selimut tebal yang menghalangi seluruh tubuh Sasha

"pesek,bangun lo, udah siang ni"

"ih Rama, gue lagi sakit"

"sakit apanya lo?, buruan mandi, lo lupa hari ini ulangan kimia?, mau lo minggu depan ulangan sendiri di kantor guru?"

Setelah mendengar kata "Kimia", dengan cekatan Sasha bangun dan langsung menyambar handuk, setelah 10 menit Sasha keluar dari kamar mandi dengan buru-buru

"ngapain lo masih disini?, keluar sana gue mau pake baju"

Tanpa menjawab, Rama keluar dari kamar Sasha, dan menyuruh bik Rina nyiapin sarapan. Setelah 10 menit akhirnya Sasha keluar kamar dan berlari menuruni tangga dengan terburu-buru.

"ati-ati lo, nanti lo jatuh, sakit beneran lagi"

"ayo buruan,udah kesiangan ni"

Sambil mengenakan dasi, Sasha menuju sebuah mobil jazz berwarna putih yang terparkir di depan garasi. Terdengar pula suara teriakan bik Rina memanggil-manggil nama Sasha

"non Sasha, tunggu, ini sarapannya, nanti dimakan di sekolah aja"

"makasih ya bik" kata Rama sambil mengambil bekal Sasha, dan kemudian Rama berjalan menuju kursi pengemudi,

"ni bekal lo", Sasha menerima bekalnya dengan cengiran khasnya, lalu Sasha membuka kaca jendela dan berteriak terima kasih pada bik Rina. Di tengah perjalanan, Sasha membuka tempat bekalnya

"eh ngapain lo?, gak!! jangan makan di dalam mobil gue, nanti bau mobilnya"

"ih Rama, jahat banget sih lo, gue laper", protes Sasha sambil memonyongkan bibirnya

"nanti aja kalau udah sampek di sekolah", jawab Rama dengan pandangan masih focus ke depan

Sekitar 20 menit, akhirnya mereka sampai juga disekolah, dengan muka Sasha yang masih cemberut karena dilarang makan didalam mobil Rama

"pesek, masih cemberut aja lo, udah nyampek ni, buruan makannya, nanti keburu masuk", bukannya makan, eh Sashanya malah jalan ke bawah pohon masih dengan muka cemberutnya itu.

"ya deh gue minta maaf" kata Rama sambil merebut tempat bekal dari tangan Sasha

"kan lo tau sendiri, gue gak suka mobil gue bau, makannya kalau laper,bangun pagi-pagi biar bisa sarapan di rumah" kata Rama menceramahi Sasha sambil tangannya menyendokkan nasi goreng buatan bik Rina dan menyuapkannya ke mulut Sasha, Sasha yang benar-benar merasa lapar, dengan otomatis membuka mulutnya,

"tapi gue laper", protes Sasha dengan mulut penuh nasi goring, Rama yang melihat kelakuan menjijikkan sahabatnya itu hanya menutup mulutnya karena mulai merasa mual

"tapi gue gak suka mobil gue bau", jawab Rama lagi dengan menyumpalkan sesendok nasi goreng ke mulut Sasha

"tapi gue laper Ram!!"kata Sasha lagi, sampai nasi goreng buatan bik Rina habis, percakapan itu saja yang mereka debatkan.

Bel berbunyi masih sekitar 15 menit lagi, dengan muka sok imutnya,Sasha meminta tolong agar Rama mau menemaninya ke WC, mungkin terdengar aneh, cewek minta ditemenin ke WC sama cowok, tapi itulah Sasha, Sasha agak trauma sama masalah WC umum. Dulu pernah kejadian, pas Sasha lagi enak-enak nongkrong di WC, tiba-tiba pintunya didobrak sama orang, dengan spontan Sasha teriak sekenceng-kencengnya terus....,dia nangis hahhaahhaa, orang yang dobrak itu kira gak ada orang di dalam, soalnya pintunya agak kebuka gitu, biasakan kalau WC umum biasanya banyak yang rusak, sejak saat itu, Sasha gak berani masuk WC umum tanpa ada bodyguard di depan pintu.

"lo tunggu disini aja, tungguin gue sampek selesai, awas kalau lo pergi!!", kata Sasha sambil menunjuk wajah Rama.

"ya gue tungguin"

"jangan kemana-mana lo!!", kata Sasha lagi sambil menggerakkan telunjuknya ke matanya dan mata Rama.

"ya,ya,cerewet amat lo, buruan sana", sambil mendorong tubuh Sasha agar masuh ke WC. Sambil menunggu Sasha, Rama bermain Handphone, tapi sudah hampir 10 menit, Sasha tidak juga keluar dari WC.

"Sa? Lama amat lo didalem, lo sakit?", tidak ada jawaban,

"Sa, lo jangan bikin gue kuatir deh, buruan keluar, bentar lagi mau masuk", tetap tidak ada jawaban, dengan berani, Rama mendekati pintu WC yang satu-satunya tertutup. Beberapa kali Rama mengetuk pintu WC itu sambil memanggil nama Sasha. Bel masuk sudah berbunyi, Rama belum juga mendapat jawaban dari Sasha, dan dengan menambah keberaniannya, Rama membuka pelan pintu WC nya, dan...

"...t, anak ini ngerjain gue!!", Rama mengumpat saat tau, jika dari tadi orang yang ditunggunya sedang mengerjainya. Ya daritadi Sasha sudah pergi dengan cara memanjat fentilasi toilet yang lumayan besar. Dengan muka kesal, Rama keluar dari WC perempuan dan langsung menuju kelasnya.

'-'-'--'-'-'''''--''--'-'-'-'-

DI DALAM KELAS

Saat Rama tiba-tiba masuk dengan muka kesal, Sasha hanya cengengesan melihat sahabatnya itu sukses dikerjainya.

"gila lo Sha, lo ngerjain gue??"

"santai aja bro, lagian lo juga sih, pagi-pagi udah bikin gue bête"

"santai lo bilang?, gila lo, lo suruh gue nungguin WC, sedangkan gue nunggu mamah gue di salon yang ada AC aja gue bosen, apalagi di WC, tempatnya bau lagi"

"udah gak usah ngomel, itung-itung menghibur hati gue dong", Rama hanya diam dengan muka yang masih kesal dan langsug duduk di belakang Sasha.

'-'-'---''--''-'--'-'-

Tanda jam istirahat sudah berbunyi, Sasha menoleh kearah belakang dan melihat Rama sedang menggambar sebuah gitar akustik yang terlihat keren banget.

"Rama, kekantin yok, nyari Deo, dari tadi pagi gue belom liat dia", Rama hanya diam, tak menanggapi ajakan Sasha.

"ih Ram, lo masih marah sama gue?, maaf deh kalau gitu", Rama hanya melihat Sasha sebentar dan langsung melanjutkan gambar yang sedang dibuatnya.

"ya udah deh, gue keluar dulu ya", dengan masih menunggu respon Rama, namun taka da jawaban, bahkan tolehan. Sasha pergi sambil menghentakkan kakinya dengan keras dan memasang muka cemberut.


Friend or BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang