Part 2. KOK Jadi Gini

36 5 1
                                    

DIKELAS DEO

"permisi kak?, liat kak Deo gak?"

"tadi dia keluar, tapi gak tau kemana"

"oh, makasih kak". Ya Deo adalah kakak kelas Sasha, tapi sebenarnya mereka sahabatan, jadi diluar pengamatan kakak kelas, Sasha menganggap Deo sebagai teman kelas sama seperti Rama. Banyak yang iri dengan Sasha, karena cewek seperti Ssaha bisa berteman dengan Rama dan Deo yang terkenal eksis dan tampannya.

Ya, Rama merupakan cowok tinggi dan berwajah tampan. Rama juga pelukis yang handal, Rama juga bisa bermain gitar, drum dan piano. Apa coba kekurangannya? Rama merupakan siswa kelas 10 (1 SMA) yang banyak fans dari kakak-kakak cantik dari kelas 11 dan 12.

Sedangkan Deo merupakan anggota OSIS yang bisa dibilang paling ganteng yang pernah diomelin Sasha saat MOS pada awal Sasha masuk SMA, karena itulah mereka sekarang sahabatan. deo juga bisa bermain alat music, tapi cuma gitar,walaupun begitu, Deo lebih unggul dalam bidang akademik, suara Deo juga bagus, makannya Sasha sering dihibur Deo dengan bermain gitar sambil bernyanyi.

Dan karena Sasha, sekarang Rama dan Deo berteman, dan karena Sasha juga, akhirnya mereka bersahabat.

'-'-''-'-'-'-'-'--'-''---'

DIBAWAH POHON

"disini lo rupanya, gue cariin kemana-mana juga", sambil menepuk bahu Deo pelan.

"ngapain lo nyariin gue?, kangen ya?", sambil menarik Sasha, membimbingnya duduk disebelahnya.

"ih ge'er lo, gue lagi gak ada temen ni, bête gue didiemin sama Rama"

"lo sih ngusilin dia terus, makannya jadi cewek jangan terlalu usil", sambil menekan hidung Sasha gemas.

"ah lo, bikin gue tambah pesek aja, mending kita makan aja yok!"

"ya udah, dasar pesek, bête bukannya gak nafsu makan, ini malah tambah nafsu", kata Deo heran sambil mengandeng tangn Sasha.

'-'-'-'-'--'-'-'-''--'-'

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, suara muris SMA 1 Bintan Insani bersorak. Cuaca hari ini lagi panas banget, makannya pengen pulang cepet dan santai-santai dirumah. Namun berbeda dengan Sasha, dia malah pengen berlama-lama di sekolah, Sasha bilang dia bosan dirumah, dirumah cuma ada bik Rina, mamah sama papahnya lagi pergi keluar negeri. Dengan lemas dia berjalan keluar kelas, diluar kelas ternyata Deo sudah menunggunya.

"kenapa lo Sha?, lemes amat"

'gue males mau pulang, dirumah ngebosenin, gue maunya jalan-jalan"

"mending kerumah gue aja", ajak Deo menawarkan.

"boleh deh, indah ada dirumah gak?"

"ada kayaknya, soalnya sore ini dia gak ada les"

"ok deh, gue kerumah lo aja", kata Sasha sambil menggandeng tangan Deo.

"eh tapi Rama mana ya?, dari tadi pagi gue gak liat dia"

"gak tau gue, balik dari kantin sama lo tadi pagi, gue gak liat tasnya lagi"

"lo gak tanya sama sekretarisnya, dia pergi kemana?"

"gak, ah udahlah, ngapain mikirin cowok ngambekan kayak dia", kata Sasha sambil menarik tangan Deo secara paksa. Tapi sebenernya Sasha mikirin Rama banget setelah Rama ngambek sama dia.

'-'-'-'--'-'-'-''--''-'--'

Makin hari Sasha terlihat makin lemes, udah 4 hari ini Rama gak masuk sekolah, Sasha udah telfon kenomor Rama,sms juga udah berkali-kali tapi gak dibalas.

"mending lo telfon kerumahnya aja",saran Deo mengagetkan Ssha yang daritadi diam saja sambil mengaduk-aduk es jeruknya. Tanpa menjawab, Sasha mengambil Handphonenya dan mengetik "Rumah Rama" dan menyentuh layar yang bergambar telefon terlentang berwarna hijau.

"hallo", terdengar suara sopan menjawab

"hallo, ada Rama?"

"maaf, den Ramanya lagi tidur non"

'oh ini bibik ya?, nanti bilang aja kalau ini dari Sasha, terus suruh Rama hubungin saya aja ya bik"

"oh iya non, nanti saya sampaikan", Deo heran melihat raut wajah Sasha yang berubah, saat panggilan Sasha dijawab wajahnya terlihat senang, tapi saat panggilan putus wajahnya malah makin kusut.

"gimana Sha?, Ramanya ada?"

"ada, cuma lagi tidur", jawab Sasha sambil meletakkan handphonenya diatas meja kantin.

"lo sih Sha, jangan-jangan Rama kesambet sama setan Toilet lagi", goda Deo mencoba membuat Sasha tersenyum. Bukannya tersenyum, dengan tiba-tiba Sasha berdiri dan mengajak kerumah Rama.

"Deo, kerumah Rama aja yok!", ajak Sasha secara paksa, belum dijawab Deo, Sasha menarik tangan Deo, Deo yang kaget hanya mengikuti langkah Sasha. Sesampainya dirumah Rama, Sasha hanya bertemu dengan bik Iyem, pembantunya Rama,

"maaf non, den Rama barusan pergi", jawab bik Iyem saat Sasha menanyakan keberadaan Rama,

"pergi kemana bik?" tanya Sasha penasaran

"maaf non, bibik kurang tau,soalnya pas bibik bilang non Sasha telfon, den Rama langsung pergi"

"oh, makasih ya bik"

"ya non, sama-sama", Sasha semakin heran dengan sifat Rama, baru kali ini Rama bersikap kekanak-kanakan, dengan sedikit berfikir, Sasha akhirnya bertanya kepada Deo,

"apa bener Rama kesambet ?", tanya Sasha polos, Deo yang gak nyangka Sasha bakalan percaya sama leluconnya sontak ketawa terbahak-bahak,

"ih kok lo ketawa sih?, gue serius Deo", kata Sasha kesal

"gak mungkin lah Sha, tenang aja, mungkin dia lagi ada masalah pribadi", kata Deo menenangkan Sasha

"masalah pribadi?, oh mungkin kali ya?", tanya Sasha dengan perasaan masih khawatir dengan Rama,

"ya udah deh Deo, mending lo anterin gue aja balik, gue capek, gue mau istirahat aja"

"ya non Sasha, jadiin aja gue kacung lo"

"ya elah Deo, ya udah kalau gitu, gue pulang naik taxi aja", kata Sasha dengan nada kesal

"ya elah Sasha", sambil menirukan gaya bicara Sasha, "gue cuma bercanda, apasih yang gak gue lakuin buat lo", gombal Deo sambil melirik kearah Sasha,

"ah lo Deo, masih sempet-sempetnya lo ngegombalin gue, udah deh buruan, gue capek ni", setelah berkata begitu, Sasha berjalan menuju motor ninja berwarna merah marun bercampur warna hitam yang terparkir di depan rumah Rama. Deo yang melihat tingkah Sasha hanya tersenyum sambil berjalan mendekati motornya.


Friend or BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang