Moonlight (월광) [Baekhyun Fanfiction]

172 12 0
                                    

---

Saat kau perlu mengistirahatkan hatimu yang sedang lelah karnanya
Datanglah lah kepadaku. Jangan menutupinya dari ku, karna bahu kecil mu mulai bergetar.

Tidak peduli seberapa banyak aku berkata, Kau tidak akan pernah bisa mendengarku Karna kau telah menemukan bulan yang selalu menjadi arah mu menuju

---

Baekhyun berjalan kearah jendela, dan membukanya perlahan. Menampakan seorang perempuan yang tak asing baginya. Ia bersendar pada sisi jendela, melihat perempuan dihadapannya dengan tubuh bergetar. Kedua mata yang sedari tadi menahan genangan air, perlahan mulai menjatuhkan butiran bening itu.

Baekhyun menghembuskan nafasnya sesaat. "apa terjadi sesuatu?" tanyanya dengan nada khawatir. Ia mencoba melihat wajah tercantik yang pernah dilihatnya yang sedang di sembunyikan oleh pemiliknya.

Yoora, pemilik wajah tercantik menurut baekhyun itupun mengangkat wajahnya, mempelihatkan betapa jelas ukiran diwajahnya. Ia memperlihatkan senyum getirnya. "apa aku mengganggu tidurmu?" tanyanya dengan intonasi yang ia buat senormal mungkin. Mencoba terlihat tidak terjadi sesuatu yang salah pada dirinya.

Baekhyun menggelengkan kepalanya. Ia mendekap tubuh Yoora dipelukannya. Merasakan bahu kecil itu mulai terguncang hebat. Tangis nya pecah menggantikan keheningan malam yang sempat terjadi. "kau bisa datang padaku dan beristirah."

Yoora mulai menceritakan masalahnya kepada baekhyun saat ia mulai bisa mengendalikan dirinya. Baekhyun selalu menaruh perhatian penuh terhadap kalimat-kalimat yang dikeluarkan Yoora. Mencoba mengerti perasaan yang tengah dirasakan sahabat sedari kecilnya ini.

Baekhyun selalu menjadi tempat Yoora mengadu, bercerita, tempatnya bercanda saat ia dilanda jenuh, dan tempat yoora untuk mengungkapkan betapa muak nya dia dengan kehidupan ini, dari dulu hingga sekarang.

Yoora tak pernah berubah dimata baekhyun. Ia tetaplah seorang gadis kecil yang terlalu polos dengan kehidupan yang keras dan seakan membuat baekhyun harus melindunginya. Sama hal nya dengan baekhyun yang tak pernah berubah untuk mencintai Yoora.

Tapi Baekhyun mulai menimbang. Menanyakan pertanyaan yang sama kepada dirinya sendiri. Apakah bisa ia mendapatkan cintanya? Apakah dapat ia membalikan hati Yoora sepenuhnya untuk melihatnya? Yoora bahkan seperti tempat yang tak dapat dijangkau oleh manusia, tak terjamah dan tak pernah tersentuh oleh tangan manusia. Begitu sulit bagi Baekhyun mendapatkannya.

Yoora menghapus air mata yang sejak tadi membasahi wajahnya. Dari wajahnya bisa baekhyun baca ada rasa lega yang terukir setelah iya menceritakan semuanya. Masalah yang sama antara dia dengan lelaki pilihan nya. Baekhyun berusaha menyembunyikan persaannya sebisa mungkin. Ingin sekali ia berteriak pada gadis tercintanya ini. Coba lihatlah pria didekatmu yang tak penah membuat mu menagis yoora.

"yoora, mengapa kau tetap bertahan dengan nya walau kau yang selalu terluka?" ucap baekhyun sambil menaruh helaian rambut yoora dibelakang telinganya. Akhirnya petanyaan yang selalu ingin Baekhyun tanyakan pun telontar. Yoora melihat sekeliling kamar Baekhyun yang masih gelap, ia menimbang jawaban yang akan ia ucapkan.

"aku juga tidak terlalu mengerti tentang itu, Baek. Aku sudah terlalu merasa nyaman padanya. Tidak penah aku menemukan pria seperti dia." Ucap Yoora. satu goresan kembali menghayat hati baekhyun. Kupingnya bahkan terlalu panas mendengar kalimat itu. "Persaan nyaman apa yang kau dapatkan saat bersamanya? Kau setiap malam menangis karnanya, itukah pengertian nyaman untuk mu?" ucap Baekhyun. Emosi yang sekian lama ia tahan tak dapat lagi ia kuasai.

Mata nya terasa pedih ketika melihat perbedaan mata dan raut wajah Yoora saat bersamanya dan dengan pria pilihannya. Begitu terpangpang jelas raut wajah bahagia Yoora saat bersama dengan pria pilihannya. Dan tatapan penuh kesedihan Yoora saat mengalami masalah dengan pria nya. Menandakan cinta nya yang begitu dalam pada pria itu. Dan sangat susah bagi baekhyun mengubur fakta tersebut.

"Kau tau, ada hal yang tak selamanya kau inginkan dapat kau dapatkan. Dan ada pula sesuatu yang tak pernah kau inginkan yang malah kau dapatkan. Jadi bisakah kau melepas kan sesuatu yang kau inginkan tersebut, Yoora? melepaskan sesuatu yang baik menurutmu dan mendapatkan yang lebih baik, kenapa tak kau coba?" pertanyaan itu kembali terlontar dari mulut Baekhyun. Suatu saran agar Yoora dapat melepas prianya. Tapi kalimat yang ia lontarkan seperti berbalik kepadanya. Apa harus ia melepaskan Yoora dan mencoba mencari yang leih baik.

Yoora menghembuskan nafas nya, "Kau tau aku bagaimana, Baek. Aku tak bisa melakukannya." Kata itu semakin menggores hatinya. Seakan semua nya begitu jelas, Yoora terlalu jauh untuknya. Seberapa banyak pun ia berkata, Yoora tak akan pernah bisa untuk mendengar.

Bagi baekhyun, Yoora tetaplah sebuah lukisan terindah yang pernah dibuatnya. Begitu terlihat nyata. Namun tetap saja itu hanyalah sebuah imajinasi dan khayalannya.

~Moonlight~

Untitled.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang