Uri oppa norae Q! [Xiumin Fanfiction]

60 0 0
                                    

Special for Xiumin day🙌 Happy birthday uri minseok oppa😻 #Happy26kimminseok!

Sebelumnya play yang ada di multimedia nya yaa...

----

Senyum Jimin merekah saat melihat pria yang sudah lama ditungunya keluar dari pintu gerbang kantornya.

"Minseok oppa," Teriaknya dengan suara yang cukup kencang tak memperdulikan orang disekitarnya yang juga ikut menoleh ke arah nya.

Ia melambaikan tangan nya agar Minseok dapat lebih jelas melihatnya.

Dari kejauhan Minseok menyipitkan mata saat melihat orang yang seperti dikenalnya. Perlahan ia berjalan mendekat saat yakin orang yang memanggilnya tadi adalah Jimin-yeoja chingunya- dengan seragam sekolah yang masih ia kenakan.

"Jimin~nah? Kenapa kau bisa ada disini? Kau belum pulang ke rumah?" Tanya Minseok saat sudah berada didepan Jimin.

"Hm aku memang sengaja ingin bertemu dengan mu. Oppa ayo kita berkencan. Besok kan sudah hari sabtu jadi besok sudah libur." Ujar Jimin dengan senyum aegyeo yang dapat membuat Minseok harus menahan gemas nya dengan yeoja nya ini. Jantung Minseok hampir lepas saat Jimin mulai bergelayut manja di lengan nya.

"Bagaimanapun juga kau harus pulang ke rumah mu dulu. Ganti pakaian dan izin ke orang tua mu jika ingin pergi."

Dengan kesal Jimin melepaskan kaitannya dari lengan Minseok, "Yak oppa! Kau pikir aku masih anak kecil yang harus selalu izin dengan eomma saat ingin pergi kemana pun eoh?" Dengus Jimin tak terima.

"Lagi pula aku sudah tujuh belas tahun dan sebentar lagi akan jadi seorang mahasiswi kau tau."

Minseok terkekeh geli mendengar gerutuan Jimin. Ia mengangkat tangan nya untuk mengusap rambut Jimin halus.

"Gaerae, Jimin ku sudah besar... dan pemarah." Ucap Minseok dan disusul tawanya. Ia senang karna dapat membuat wajah Jimin menjadi merah saat menahan amarahnya. Menurutnya Jimin akan menjadi lebih imut jika seperti ini, tapi tentunya ia tak ingin membiarkan yeoja nya itu marah lebih lama lagi.

Kemudian Minseok dengan tiba tiba melepaskan mantel panjang nya dan memakaikannya ke pundak Jimin.

"Gaerae. Kita akan pergi tapi kenakan dulu mantel ini, arraseo?"

Amarah Jimin pun melebur begitu saja saat mendapatkan perlakuan manis dari Minseok. Ia tersenyum dan mengangguk menyutujui nya dan segera memakai mantel pemberian dari Minseok itu.

"Kita sebenarnya ingin kemana?" Tanya Minseok saat mereka tengah berjalan di daerah distrik di kota Seoul.

Sejak tadi mereka hanya berjalan jalan tak tentu arah. Berhenti ketika melihat sesuatu yang menurut mereka menarik kemudian kembali berjalan, enatah sebenarnya ingin kemana.

"Entahlah. Yang penting itu dengan mu." Jawab Jimin acuh yang tanpa sepengetahuannya kalimatnya tadi berhasil membuat detak jantung Minseok berjalan tidak normal.

"Oppa, apa kau ingin makan ayam disana? Kelihatan nya toko itu ramai." Tunjuk Jimin ke toko ayam yang ada di sebrang mereka.

Minseok mengangguk setuju. Mereka pun berjalan ke arah toko itu dan memasukinya.

Aroma ayam yang kental itu menyeruak masuk ke penciuman mereka saat sudah berada di dalam toko itu. Mereka memilih duduk di pojok ruangan dekat dengan jendela yang mempelihatkan jalanan kota yang tengah ramai didepan nya.

"Oppa, kau ingin pesan ayam balado atau ayam madu?" Tanya Jimin sambil melihat lihat daftar menu.

"Ayam madu saja."

Untitled.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang