Prolog

181 7 0
                                    

Tap tap tap. Bunyi sepatu itu mendekat ke ruang kelas 9F. "Dia mulai mendekat to, cepet to buka kuncinya!" Kata gue.

"To cepet to! Lu mau di antara kita ada yang mati, ayo dong please" kata Rani

" iya ini udah buru buru dre bantuin gua ambilin linggis itu, pit ambil naskah tua itu!"

Yanto berucap sambil sibuk membuka kotak itu.

Degupan jantung gue makin kencang ketika suara suara sepatu itu beradu dengan suara ngos-ngosan kami.

Ya kami di sini ber tujuh atau entah berapa, disini sangat ramai bagi Andi , tapi sangat sunyi bagi kami. Entah sampai kapan terror ini menyelimuti kami.

Ngiit ngitt. Suara pintu terbuka membuat kami mati rasa. Kami semua membelakangi pintu, dekat meja guru. Di depan kami ada cermin yang memantulkan gambar siapa sosok tersebut, kami tidak berani menengok ke kaca sedikitpun.

Tap tap tap. Suara itu makin kencang. Jarak kami dengannya tinggal 2 meter. Sampai kapan ini semua berakhir? Fitri dan Chika udah banjir air mata, kami semua serasa mati.

Aaaaarggggghhhhhh Andi berteriak kesurupan. Tanda dia telah datang...

Games ghost schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang