Menjaga Image

5.3K 239 23
                                    

Shinichi's POV


"Jangan-jangan... Shiho sudah tidak waras lagi." Gumannku sambil tertawa.

Aku kembali mengingat saat-saat aku menjadi Conan Edogawa dulu. Saat aku menyelamatkan Shiho, saat kami bertengkar, saat kami memecahkan kasus dengan detective boys, dan saat-saat kami bertarung melawan Black Organisation.

Malam hari nya aku pergi dengan pakaian kesukaanku ke rumah Hakase. Entah apa yang merasuki pikiranku sehingga aku menggunakan pakaian terbaikku hanya untuk makan malam biasa. Setelah mengetuk pintu rumah Hakase. Shiho pun membukakan pintu untukku dan mempersilahkanku masuk.

"Heeeh.. Sekarang detektif terkenal dari timur sudah punya style dalam berpakaian ya." Goda Shiho sambil senyum menyeringai.
"Berisik" ucap ucapku dengan wajah masam. Shiho hanya tersenyum geli melihat tingkah laku dariku.
"Tunggu sebentar ya. Aku masakkan dulu. Kau temani saja Hakase yang sedang membuat penemuan baru di ruang bawah.
"Ogah ah. Mendingan nonton TV daripada nemenin Hakase dan penemuannya"
"Yasudah kau tunggu disini saja."

Saat melihat berita di TV aku tercengang karena melihat KID Kaito yang kembali mengirim surat pemberitahuan untuk mencuri. Aku yang sudah lama tidak bertemu dengan rivalku tersebut benar-benar ingin bertarung dengannya. Hatiku yang sedang berkobar penuh api semangat tiba-tiba buyar konsentrasi nya karena dipanggil Shiho.

"Makan malamnya sudah..." kalimat Shiho terhenti karena melihatku.
"Kudo-kun apa yang kau lakukan? Kau terlihat sangat bodoh. Hahah." Shiho tertawa geli melihat raut mukaku yang sedang semangat ingin menangkap KID.

Sial wanita ini selalu bisa mempermainkanku. Sifatnya yang menjengkelkan itu tidak pernah berubah. Ya, walaupun dia menjengkelkan, itu tak masalah asal aku dapat melihatnya tersenyum. Senyum tulus dari seorang wanita yang sangat dingin.

"Kau tidak memberiku racun kan?" Tanyaku dengan curiga.
"Kalau kau tidak mau aku akan membawanya kembali ke dapur."
"Oh ayolah, aku cuma bercanda. Heheh." Ucapku sambil sedikit tertawa.

Aku memotong sepotong daging dan memasukkannya ke mulutku. Aku benar-benar kaget dengan rasa ini. Ya, rasa steak yang mirip dengan buatan ibunya. Ah ibuku pasti yang mengajarinya. Mana mungkin wanita menyebalkan ini dapat memasak daging seenak ini tanpa belajar dari ibuku.

"Bagaimana rasanya?." Tanya Shiho penasaran.
"Biasa-biasa saja." Ucapku datar.

Mata Shiho menatapku tajam. Dia mengambil pisau dan garpu lalu memakan sepotong steak itu. Setelah dia memakannya, matanya bertambah tajam padaku. Aura mengerikan keluar dari tubuhnya. Aku yang takut akan hal itu langsung mengubah kata-kataku.

"Enak... kok. Enak..." Ucapku sambil tebata-bata

Shiho yang tadi menatapku dengan tatapan membunuhnya langsung kembali menjadi Shiho yang tersenyum manis. Aku hanya bisa menarik nafas lega karena Shiho tidak jadi membunuhnya Wanita ini benar-benar sulit dimengerti jalan pikirannya.

"Hei Miyano. Apa kau ada pekerjaan besok?" Tanyaku.
"Bagaimana kalau aku ada kerjaan besok?"
"Yah tidak apa-apa. Aku hanya mau mengajakmu ke Tropical Land."
"Hah? Apa yang barusan kau katakan Kudo-kun? Apa kau mengajakku ngedate?" Goda Shiho.
"Ini bukan date, aku cuma mau mengajakmu pergi. Kupikir dengan bersamamu aku dapat melupakannya. Melupakan seseorang yang telah meninggalkanku." Kepalaku tertunduk. aku merasa sangat sedih sekarang.
"Baiklah, karena sejak datang ke Jepang aku belum jalan-jalan, aku terima tawaranmu itu." Shiho langsung mendekap Shinichi dalam pelukannya.

Tubuhku yang tadi dingin menjadi hangat karena pelukannya. Membuatku tidak ingin melepaskannya.

"Aku mengerti perasaanmu Kudo-kun. Tapi jangan sampai persaanmu itu menghancurkan seluruh hidupmu." Shiho menasehatiku.

Detective Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang