Luhan POV
"Aishhhh aku terlambat lagi!" ucapku kesal dengan sekuat tenaga aku berlari kegerbang sekolah yang sebentar lagi akan ditutup.
"Untung belum ditutup" ucap ku lega.
"Hey luhan-ssi cepat masuk kekelasmu!" ucap seorang lelaki paruh baya.
"Ahhh, ne baiklah" jawabku dan melanjutkan acara berlariku kekelas.****
Untung saja guruku belum masuk jika sudah aku tidak tahu apa aku masih bisa menghirup udara yang ada didunia ini atau tidak.
"Apa kau kesiangan lagi?" tanya teman sebangku ku.
"Ahh, ne baekhyun" jawabku seadanya saja. Mendengar jawabanku tadi baekhyun hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Tak bisakah kau bangun lebih cepat?" tanya baekhyun lagi
"Ntahlah, mungkin saja tidak." jawabku santai.
"Yatuhan. Kau itu sangat sempurna luhan, kau anak yang pintar, cantik, dan kau kaya tapi jika semua orang tahu kebiasaan burukmu itu, aku yakin fansmu akan berkurang hahahaha" ucap baekhyun panjang lebar. Kalian tahu? Mendengar perkataa. Baekhyun. Tadi membuatku kesal padahal aku ini namja kenapa dia menyebut diriku cantik? Aishh anak itu sepertinya bosan hidup.
"KYAAA!!! BYUN BAEKHYUN APA KAU GILA?! AKU INI NAMJA! MANA MUNGKIN AKU CANTIK! AKU INI TAMPAN! APA KAU BOSAN HIDUP? EOH?!" ucapku dengan nada yang tinggi mungkin seperti teriakan 3 oktafnya baekhyun mungkin.
"Yakkk!!! Luhan kau dilihatin sama satu kelas" ucap baekhyun sedikit berbisik. Mendengar ucapannya aku langsung melihat kesekelilingku dan memutar bola mataku malas.****
Hari ini ntah kenapa sekolah pulang lebih awal karena tidak ingin berlama lama disekolah ini aku pun pamit kepada baekhyun untuk pulang duluan.
Saat dijalan aku melihat seorang namja tinggi yang sedang kesusahan mengikat tali sepatunya, karena aku berbaik hati aku pun datang menghampirinya.
"Permisi, apakah anda sedang kesusahan?" tanyaku lembut.
"Ahh, ne. Aku tidak bitha mengikat tali thepatuku." jawab namja tinggi tersebut yang ternyata cadel.
"Sini biar aku yang pasangkan" ucapku. Aku pun berjongkok dan mengikat tali sepatu namja itu.
"Sudah selesai" ucapku sembari berdiri dan menepuk nepukkan kedua tanganku yang kotor tadi.
"Terima kathih thudah membantuku" ucap namja tersebut
"Ahh tidak apa apa aku suka membantu orang. Oh ya kita belum berkenalan. Luhan imnida" ucapku sembari menjulurkan tanganku
"Thehun imnida" ucap namja tersebut sambil membalas juluran tanganku. Akupun melepaskan jabatan tangan kami.
"Rumahmu dimana?" tanya sehun.
"Hmm tidak jauh dari sini. Kalau kau?" tanyaku
"Thama thepertimu tidak jauh dari thini" jawab sehun
"Apa kau satu sekolah denganku?" tanyaku polos
"Ahh, ne. Aku baru thadar kalau kita thatu thekolah aku juruthan theni kelath 2-2" jelas sehun
"Jurusan seni?!" ucapku kaget.
"Ne, ada apa?" tanya sehun
"Aku jurusan seni juga tapi kenapa kita tidak pernah bertemu?" tanyaku semakin penasaran.
"Aku akan jelathkan nanti. Hari sudah mulai gelap aku akan mengantarkanmu" ucap sehun sembari menarik tanganku....***