Selama diperjalanan dia menceritakan semua tentangnya. Oh Sehun, dia baru pindah dari amerika dan dia seorang rapper. Mendengar dia rapper dengan cadelnya itu sungguh membuat ku tertawa sampai sampai aku menangis dan semua orang dijalan ini melihat kami dengan tatapan yang aneh dan kami tidak menghiraukan tatapan mereka. Tidak terasa aku sudah sampai dirumahku.
"Terima kasih sudah membuatku tertawa dan kau tahu? Kau adalah satu satunya namja yang berhasil melihat tawaku ini" ucapku sembari tersenyum
"Ahh tidak aku yang haruth berterima kathih padamu" ucap sehun
"Dimana rumahmu?" tanyaku. Sehun menunjuk rumah yang ada didepan rumahku.
"Ja-jadi kau tetangga baruku?" ucapku kaget.
"Ne, hehe maaf aku belum sempat berkunjung ketetangga karna aku masih sibuk membereskan rumah" jelasnya
"Tidak apa apa. Apa kau tinggal dengan orang tuamu?" tanyaku lagi.
"Ahh, ani. Orang tuaku mathih diamerika" jawab sehun.
"Ini thudah thangat malam aku pulang dulu. Ohya kau jangan lupa memberthihkan diri dan berithtirahat oke?" ucap sehun. Aku pun mengangguk tanda mengerti.****
Luhan POV END.
Sehun POV
Hari yang melelahkan sekaligus hari yang menyenangkan bagiku dan tempat tidur adalah tujuan terakhirku sekarang. Akupun merebahkan badanku ditempat tidur king sizeku.
"Luhan? Luhan? Dan luhan?" aku terus berguman namanya sampai aku tersadar bahwa aku sedang menyebut nama dia terus.
"Aishh ada apa denganku?" ucapku kesal sembari berguling guling diatas tempat tidurku.
"Dia namja yang imut. Ahh, ani. Dia cantik. Sangat cantik." gumanku sembari mengingat kejadian tadi.
"Apa aku jatuh cinta pada pandang pertama?" ucapku lagi.
"Ahhh aku masih waras dan aku masih menyukai yoeja bukan namja" gumanku lagi. aku pun melirik jam tanganku dan ternyata sudah jam 9 malam.
"Selarut inikah aku sampai dirumah? Aishh aku sungguh lelah sebaiknya aku tidur" ucapku sembari membenarkan posisiku dan aku pun beganti alam ke alam mimpi.****
Pagi ini sangat berbeda. Ya, tentu saja aku srdang berjalan dengan luhan karena aku memintanya agar kami pergi sekolah bersama.
"Sehun" panggil luhan.
"Hmm, ne ada apa?" tanyaku
"Apa kau suka bubble tea?" tanya luhan sembari melihatku.
"Hmm, ya aku suka kenapa? Apa kau juga suka?" tanyaku kembali.
"Ne aku sangat suka. Tapi aku tidak pernah punya teman untuk minum bubble tea" curhat luhan yang sedikit melambatkan jalannya.
"Baiklah nanti sepulang sekolah aku akan mentraktirmu bubble tea" ucapku sembaru mengusap puncak kepalanya.
"Jinjja?!" ucapnya semangat sembari melihatku dengan penuh harap. Ohya tuhan dia sungguh imut dan kalian tahu? Dia mirip dengan rusa haha.
"Ne, kajja kita nanti terlambat" ucapku sembari menggenggam tangannya dan membawanya pergi.***