Part 1

17 0 0
                                    

Harry POV

"Niall!!" yang di panggil menoleh.

"Ya Haz , what's wrong ?" tanyanya.

"Nothing , aku hanya ingin memanggilmu, hehe". Aku memanggilnya hanya ingin membuyarkan lamunannya aku sangat khawatir karena Niall sering sekali melamun.

"Harry sekali lagi kau menggangguku ku hancurkan kau jadi butiran debu". Perintahnya sepertinya dia kesal-- ralat memang kesal.

"Hey , calm down bro , sebenarnya ada yang ingin ku tanyakan padamu". Ucapku berusaha jujur. "Apa yang ingin kau tanyakan?". "Lebih baik kita duduk di dalam". Ajakku karena kita ada di balkon apartemen.

"So, apa yang ingin kau tanyakan?". Tanyanya. "Emm sebenarnya apa yang kau pikirkan belakangan ini Niall?". Tanyaku berusaha mencari tahu apa isi kepalanya saat ini. Niall tediam nampak berpikir.

Namun beberapa detik kemudian Niall menghembuskan nafasnya dan angkat bicara.

"Huhh.. Sebenarnya yang aku pikirkan adalah keluarga kerajaan Haz , bagaimana keadaan mereka saat ini saat kita disini". Jelasnya yang membuat ku juga teringat ayah dan ibu di kerajaan.

"Yah aku mengerti Niall tapi kita disini diutus untuk mencari 5 wanita itu. Bersabarlah , dan aku yakin ayah, ibu dan seluruh keluarga kerajaan baik baik saja". Jawabku berusaha menenangkan pikiran Niall.

Oh ya di antara Liam , Louis , dan Zayn aku paling dekat dengan Niall, entah kenapa aku tidak tahu kenapa bisa aku dekat dengan saudara ku yang satu ini , mungkin karena kami memiliki sifat saling mengisi. Yah begitulah.

"Terima kasih Haz , you are best of the best brother di the world". Ucapnya yang membuatku terkekeh.

"Haha iya iya sama sama, sudah ah aku lelah ingin tidur. Kau tidak tidur Niall?". Tanyaku. "Emm oke ayo kita ke kamar bersama". Ajaknya sambil menyunggingkan senyum so cute nya itu.

"Ayo". Segera aku tarik tanganya agar mengikutiku.

Niall POV

'Harry.. Harry.. Kau memang saudaraku yang dapat menenangkanku dan pikiranku , aku beruntung karena memiliki saudara sepertimu". Batinku.

"Haz , apa kau lapar rasanya aku ingin makan?". Tanyaku.

Tidak ada jawaban.

"Hazz ?". Kupanggil namanya tapi masih tidak ada jawaban.

Akhirnya aku balikan badanku melihat kasur di sebrang kasurku yang sudah pasti itu kasur Harry. Dan yang kulihat adalah... Dia sudah terlelap. Jadi ku urungkan niatku untuk makan, dan menggantinya dengan tidur nyenyak.

Namun aku mendengar suara ... Itu suara Harry!!!. Apa yang terjadi ??. Aku langsung turun dari kasurku dan berusaha membangunkan Harry.

"Harry , Harry bangun !!". Masih tidak ada respon dia terus memanggi ayah.

"Harry bangunlah , Harry jangan buat aku khawatir". Aku terus berusaha menbangunkannya sampai akhirmya dia terbangun.

"Hah Ayahh.. " teriaknya saat telah terbangun.

"Apa yang terjadi Haz ??". Tanyaku to the point.

"Aku bermimpi....". Jawabnya, kurasa dia masih shock. "Apa yang kau mimpikan?". Tanyaku lagi. "Aku bermimpi Ayah mendatangiku Niall". 'Apa ?? Ayah ??'. Batinku kaget. "Apa yang ayah katakan?". Tanyaku berusaha menetralkan pikiranku dari hal hal buruk. "Ayah bilang--". Ucapan Harry terpotong saat Liam , Louis , dan Zayn masuk kekamar kami.

"What's wrong ?? Aku mendengar teriakanmu memanggil nama harry". Ucap Liam setelah masuk kamar kami dan duduk di kasur Harry.

'Sekencang itukah teriakanku ?'. Batinku bertanya.

"Sangat kencang Nialler kami sampai terbangun". Jelas Liam. 'Astaga aku sampai lupa jika Liam bisa baca pikiran'. Batinku sadar. "Sudah lupakan masalah kemampuanku dalam pikiranmu niall sekarang aku ingin tanyakan apa yang terjadi sampai kau berteriak seperti tadi?". Tanya Liam di barengi dengan anggukan Louis dan Zayn.

"Biar aku jelaskan". Ucap Harry membuat kami menoleh ke arahnya.

"Jadi....."

Harry POV
Flashback on (dalam mimpi)

"Putraku... Harry ..." ku dengar suara ayah yang aku tidak tahu keberadaanya.

"Putraku.. Harry.." lagi suara ayah terdengar.

"Ayahh.. Dimana kau ?". Teriaku sambil mencari keberadaan ayah.

Tiba tiba ayah ada di hadapanku. "Harry putraku bagaimana kabarmu dan saudaramu yang lain ?". Tanyanya saat setelah melihatku. "Semua baik ayah bagaimana dengan ayah dan keluarga kerajaan?". Aku balik bertanya. "Semua dalam keadaan baik". Jawabnya yang membuatku mengembuskan nafas lega. "Syukurlah kalau begitu". "Bagaimana dengan 5 wanita yang kita cari , apakah kalian sudah menemukannya ??". Tanyanya yang membuatku tersentak. "Ayah maafkan kami , kami belum menemukannya". Jawabku lesu. "Tak apa tapi ayah mohon sangat memohon pada kalian untuk segera menemukannya keadaan kerajaan semakin terancam". Jelasnya. "Kami akan mengusahakannya ayah , tapi --". Ucapanku terpotong saat ayah menghilang dari pandanganku.

"Ayaaaahh.. Ayaahhh...!!". Teriakku.

"Ayaaaaaahhhh...!!!". Aku terus meneriakann namanya.

"Harry , Harry bangun !!". Samar samar aku mendengar suara Niall. Aku ingin menjawabnya tapi rasanya mulutku terkunci.

"Harry bangunlah , Harry jangan buat aku khawatir" lagi ku dengar suara Niall.

Tapi saat berusaha untuk menjawabnya...

Flashback off (dalam mimpi)

"Setelah itu aku terbangun". Jelasku panjang lebar.

"Berarti kita harus menemukan 5 wanita itu segera, agar kita tidak terlambat". Ucap Louis. "Sudah pasti Lou , besok kita akan ke Birmingham untuk Konser kemungkinan salah satu atau kalau perlu 5 wanita itu ada di antara directioner atau siapapun yang kita temui. Niall kau harus gunakan kemampuan membaca aura seseorang saat kita di sana,karena 5 wanita itu memiliki aura seperti kita , seperti cahaya". Jelas Liam. "Tentu Li". Jawab Niall.

"Baiklah sekarang kalian beristirahat karena besok kita akan menunju kota Birmingham". Ucap Liam lagi , di barengi dengan angukan kami.


Jeng jeng ... Hahaha absurd bangett cuyy..

Sudah lahh lupakan saja ..

Jangan lupa vomentnya

10 vote untuk part 1

ANOTHER WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang