Chapter 3

16K 715 5
                                    

Di sebuah club malam seorang pria dengan wajah kusut, tangan kemeja yang digulung sampai siku, dasi yang entah bagaimana bentuknya dan dua kancing atas kemeja yang terbuka sedang meminum minuman yang dipesannya.

Tak jarang wanita-wanita sexy datang untuk merayu namun usaha mereka gagal karna pria tersebut diam tidak menanggapi godaan yang dilontarkan.

Pria tersebut sesekali terlihat menjambak rambutnya frustasi dan melamun. Sampai tiba-tiba ada yang menepuk bahunya.

"hai bro!" tegur Rendra membuyarkan lamunan Reza. Ya! Pria frustasi tersebut adalah Reza.

"Ehh.. Lo Ren" balas Reza seadanya.

"kenapa tuh muka lecek amat? Tumben lo kesini biasanya juga ngurung di ruang kerja lo?" tanya Rendra yang tak lain sahabat Reza dari bangku SMP. Sambil memperhatikan keadaan Reza yang tidak biasanya ke club.

"gue gak kenapa-kenapa! Gue cuma bosen aja sama pekerjaan di kantor" jawab Reza tidak sepenuhnya bohong selain anak dalam mimpinya kerjaan juga mempengaruhi pikirannya saat ini.

"gak usah bohong deh lo, pasti gara-gara anak yang datang di mimpi lo kan?" tanya Rendra yang tepat sasaran. "menurut gue yaa lebih baik lo cari tau dehh kehidupan mantan pacar lo itu, apa dia hamil saat taruhan itu apa enggak dari pada lo dihantui gini" lanjut Rendra memberi saran dan nasihat kepada Reza agar bebannya berkurang.

Reza nampak berpikir dengan ucapan yang katakan Rendra. Sudah berulang-ulang kali Rendra menyarankan itu tapi Reza hanya menganggapnya angin lalu. Dia berpikir bahwa tidak mungkin mantan pacarnya itu hamil karna Reza melakukan itu hanya sekali saja.

******

Sementara itu di ruang tamu rumah kontrakan terdengar gelak tawa dua orang wanita dan suara anak kecil yang terdengar tidak jelas.

"hahhaha... Gila lo kasian tuh anak lo udah ngoceh gak jelas mau nenen masih aja di godain ckckck" decak Nadia melihat kelakuan orang tua yang lagi menggoda anaknya.

Adel yang masih tertawa melihat anaknya yang mau nangis karna keinginannya belum dituruti oleh bundanya ini.

"Ndaa.. nenn ndaa hiks hiks" racau Atala yang mulai terhisak.

"Tala mau nenn sama bunda? Iyaa?" yang dijawab anggukan oleh Atala "sini dulu.. Jalan ke bunda" sambil berharap Atala akan mulai merangkak. Namun nihil bukannya merangkak Atala malah menangis sejadinya.

Sambil menggeleng-gelengkan kepala Adel meraih Atala ke pangkuannya untuk menyusui. Sambil mengusap-usap kepala Atala yang nyaman berada dalam pangkuan bundanya.

Di hadapan ibu yang sedang menyusui anaknya terlihat Nadia sedang tersenyum bangga melihat perjuangan sahabatnya demi anaknya.

"lusa jadwalnya cek up Atala kan?" sambil mengganggu Atala yang sedang asyik menyusu.

"iyaa.. Tapi duit gue belum cukup cukup amat buat biaya cek up nya mana obatnya mau habis lagi" jawab Adel sambil tersenyum lesu mengingat jadwal cek up Atala.

Seharusnya Atala cek up setiap bulannya namun dikarenakan biaya yang tidak mencukupi Adel hanya bisa membeli obat yang diberikan dokter ke apotek kalau lagi banyak sisa gajih nya barulah dia membawa Atala ke rumah sakit.

Pekerjaannya sebagai office girl tidak mampu untuk digunakan sebagai biaya cek up Atala setiap bulannya. Adel harus membagi uang gajih nya untuk makan sehari-hari, membeli obat Atala dan membayar kontrakan jika ada sisa Adel akan menabung nya untuk Atala.

Tidak mudah memang memiliki anak berumur 15 bulan dengan keadaan seperti Atala untuk bekerja seharian full anak itu memerlukan perhatian khusus dari bunda dan tantenya.

*******

Weekend adalaha waktu yang digunakan para keluarga untuk menikmati hari libur mereka setelah 1 minggu bekerja.

Hal itu juga di pergunakan Adel untuk membawa Atala jalan-jalan tidak lupa sahabatnya Nadia.

"yeey Atala kita jalan-jalan" seru Nadia girang sambil menggendong Atala. "kita jalan-jalan sekalian cari ayah buat Atala" sambil melirik Adel yang sedang mengunci pintu.

"Lo pikir cangcimen di abang-abang apa pake cari ayah buat Atala lagi" jawab Adel yang dibalas cengiran dari sahabatnya itu.

*****

Baru bisa update soalnya lagi banyak tugas sekolah hehe.
Budayakan vote and coment jangan jadi pembaca gelap yaa :)

Perfection BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang