Rahasia Baru

1.9K 141 17
                                    

Sepeninggal dari Nike store, Rama dan Alenna menunggu Andru didekat cafe yang berada di dekat Nike store dan Andru tak kunjung kembali. Akhirnya Rama memutuskan untuk pulang duluan, namun sebelumnya ia memberi tau terlebih dahulu kepada Andru dengan mengechatnya.

"Gue pulang duluan ya Len.." ujar Rama sambil berdiri dari duduknya.

"Eh tunggu, lo naik apa?" tanya Alenna menahan kepergian Rama.

"Naik taksi, tadi gue kesini kan sama Andru. Tapi Andru kan jemput cewenya." jawab Rama.

"Bareng gue aja Ram, gue anterin. Gue bawa mobil kok." ujar Alenna.

Rama diam tanda berfikir.

"Udah ngga usah banyak mikir, ayok.." seru Alenna sambil menarik tangan Rama.

Tiba diparkiran mobil, dan Alenna sudah ingin masuk ke dalam kursi kemudi namun Rama menahan lengannya.

"Kenapa Ram?" tanya Alenna bingung.

"Gue aja yang nyetir, ya kali gue disupirin cewe. Aneh aja rasanya." jawab Rama yang membuat Alenna tersenyum dan segera balik menuju kursi penumpang.

---------------------

Malam harinya, Qila dan Kiky memutuskan untuk bermain sekaligus menginap dirumah Syifa. Bukan hal yang asing jika mereka sudah menginap atau tidur bersama, mereka bertiga pasti menghabiskan malamnya dengan curhat, nonton film hingga larut malam, perang bantal, dll.

"Eh kan tadi siang gue ke Nike store ya sama kak Farhan, masa gue ketemu sama Rama." cerita Qila.

"Terus kenapa?" tanya Syifa.

"Tapi Rama ngga sendiri, dia sama..sam..."

"Sama siapa?" tanya Kiky penasaran.

"Alenna." jawabku singkat.

Kiky sama Syifa seketika terdiam, bingung harus berkata apa.

"Lo kesel ngga liat Rama sama Alenna?" tanya Syifa.

"Ya kesel lah." jawab Qila sebal.

"Fix, lo suka sama Rama." ujar Syifa dengan percaya diri.

"Ih apaan sih, engga. Gue kesel aja, dia bilang sayang cinta ke gue tapi dia jalan sama cewe lain." cibir Qila kesal.

"Emang udah pasti dia jalan sama Alenna? bisa aja mereka ngga sengaja ketemu." kata Kiky.

"Iya bener tuh.." sahut Syifa.

Qila hanya memandang kedua sahabatnya malas dan memilih membaringkan dirinya di atas kasur sembari menutup wajahnya dengan selimut.

"Kalau ngga sengaja, ngga mungkin mereka pulangnya juga bareng, bahkan sampai ga..ndeng tangan Alenna." ujar Qila.

Tak lama terdengar suara isakan kecil dari arah Qila. Syifa dan Kiky yang mendengarnya langsung beranjak menuju Qila dan membuka selimut yang menutup wajah Qila.

"Hiks...hiks..." isakan kecil keluar dari bibir Qila dengan air mata yang mulai berjatuhan dipipinya.

"Qila, lo kenapa?" tanya Syifa khawatir sambil memegang bahu Qila.

Namun Qila tak menjawab dan tetap menangis, Syifa dan Kiky pun segera merengkuh Qila ke dalam pelukan mereka dan sesekali mengusap pundak Qila perlahan.

Tak lama kemudian akhirnya isakan Qila berhenti, dihadapkannya Qila ke depan mereka.

"Cerita sama kita, lo kenapa?" ujar Syifa.

"Gue bingung sama perasaan gue. Gue cemburu ngeliat Rama sama cewe lain." lirih Qila.

"Itu tandanya lo udah jatuh cinta sama Rama." ujar Kiky.

"Enggak, gue sukanya sama Dana." seru Qila.

"Gue tanya sama lo. Lo cemburu ngga kalau liat Dana sama cewe lain?" tanya Kiky.

Qila mengangguk.

"Kalau Rama sama cewe lain?" tanya Syifa.

"Pertanyaan retorika." ujar Qila.

Syifa dan Kiky saling beradu pandang, lalu perlahan Syifa merangkul pundak Qila.

"Lo harus pilih salah satu, jangan dua-duanya." nasehat Kiky.

"Tapi gue bingung Ky harus pilih siapa.." lirih Qila.

"Ikutin kata hati lo. Kalau Dana ya Dana, jangan kasih harapan ke Rama. Rama sebagai cowok juga punya hati, dia bukan boneka yang hatinya bisa lo mainin seenaknya." tegas Kiky.

Qila yang mendengar ucapan Kiky sedikit terpancing emosinya.

"Siapa yang mainin Rama sih?" tanya Qila sinis.

"Lo. Lo pikir gue ngga tau, selama ini Rama sering minta kepastiaan jawaban sama lo kan, tapi lagi-lagi lo bilang lo ragu, belum punya jawaban. Selama ini juga lo janji sama Rama buat ngebuka hati buat Rama, dan berusaha lupain Dana. Tapi tetep aja lo jalan sama Dana, disaat lo juga ngasih harapan ke Rama. Asal lo tau Rama sakit hati Qil. Egois lo Qil." jawab Kiky emosi.

"Ky stop!" seru Syifa.

"Gue jalan sama Dana sebagai sahabat Ky." seru Qila.

"Qil.. Udah.." ujar Syifa.

Suasana semakin tegang, Syifa sendiri bingung harus melakukan apa. Keduanya sama sama sahabatnya, jadi ia terus berusaha untuk bersikap netral.

"Sahabat tapi cinta? Haha" ujar Kiky sinis.

"Ky udah. Lo kenapa sih jadi mojokin Qila gini?" tanya Syifa dengan emosi yang sudah mulai terpancing.

"Dia tuh pantes Syif diginiin. Biar dia sadar, mainin hati orang kok seenaknya. Coba dia yang digituin." jawab Kiky.

"Iya gue emang pantes diginiin. Puas lo Ky? Syif gue pulang aja ya.." seru Qila lalu segera beringsut pergi meninggalkan kamar Syifa.

Keluar dari rumah Syifa, Qila berjalan sendirian di hari yang sudah larut malam sambil terisak.

Tiba-tiba ia mendengar suara motor berhenti dibelakangnya. Qila pun menengok ke belakang, dan ternyata ada Rama disana.

Qila langsung menoleh kembali ke depan dan berjalan kembali. Dan Rama mengikuti Qila dengan motornya.

"Qil.." panggil Rama.

Namun Qila tetap kekeh diam. Ia berusaha mendengarkan perkataan Kiky.

Maaf Ram, mungkin dengan gini lo ngga bakalan sakit hati gara-gara gue. Batin Qila.

"Qilaa.." panggil Rama lagi.

Qila semakin mempercepat langkahnya dan tetap tak menghiraukan panggilan Rama tiba dirumahnya. Sementara disatu sisi Rama merasa bersalah kepada Qila.

Apakah Qila marah atau cemburu gara-gara tadi melihatnya dengan Alenna? Tanya Rama dalam hati.

----------------

Dirumah Syifa, Syifa mencoba meminta penjelasan secara baik-baik kepada Kiky.

"Lo kenapa Ky?" tanya Syifa.

"Kenapa apanya sih?" tanya Kiky balik.

"Kenapa mojokin Qila gitu?"

"Ya gue cuma nasehatin Qila kali Syif."

"Tapi ngga gitu caranya Ky. Dia sahabat kita, lo bisa nasehatin pelan-pelan. Lagian kenapa juga sih lo ngebela Rama banget kayaknya?"

"Karena gue..gue..."

"Karena gue apa Ky?"

"Karena gue suka sama Rama." ucap Kiky yang membuat Syifa kaget seketika.

"Eh tapi dulu kok." sambung Kiky.

"Syok gue sumpah. Pelik banget sih hubungan persahabatan sekaligus percintaan 8 serangkai. Gue ngga ngerti deh sama kalian semua." ujar Syifa jengah.

-----------------

Update lagi yey..

Gimana nih?

Votes dan comments ya guys..

Thank you..

All About Us (ON EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang