Halllannnnnnnn....
Bismillahirrahmanirrahim...Air mataku menetes entah air mata apa ini.bahagia atau sedih. Yang ada di dalam lubuk hatiku hanyalah rasa gelisah yang tak kunjung usai. Bagaimana mungkin aku menikah dengan putra kiyai besar sementara aku hanya anak petani.
Thola'al badru alaina
Tangan kananku di raihnya mengisyaratkan untuk merangkulnya. Tubuhku bergetar seperti terkena aluran listrik.detak jantung tak beraturan.
Kulihat sekelilingku tamu putra dan putri berdiri serempak. Senyum mereka mengisyaratkan sebuah tanda doa restu.
Kuberjalan dengan pelan sambil memandang kedepan. Mataku silau saat banyak sekali kamera kamera yang mengabadikan moment bahagia ini.
Dan tak henti"nya hati ini berdzikir memohon padaMU ya
Allah.semoga pernikahan ini menjadi sakinah mawaddah warahmah barokah. Amin ya Rabb."Yang terhormat ibunyai khodijah dan kelurga untuk berfoto kenang"an bersama pengantin" ucap sesopan mungkin mc menggunakan bahasa kromo inggil mempersilahkan bunyai berfoto bersama.
"Semoga Allah menjadikan kalian keluarga sakinnah mawaddha warahmah barokah "
Ucap bunyai setelah berfoto bersama sambil menyerahkan amplop tebal.
"Aminnn...""Afifahhhhhhhhh, kamu cantik banget pakek gaun putih ini. Aku gak yangka kamu bakal dahuluin aku.hahahaha. eh fif kamu bakal tinggal dimana? Jogja apa di malang?"
Cerewet maria saat menemuiku di ruang rias. Seusai acara selesai.entah darimana dia tau aku disini.untung saja gus zaini gak ada bisa malu besar aku karna si suara cempreng ini.
"Gak tau maria. Aku si malah pengen tinggal di dekat" pesantren ini" jawabku bimbang tak pasti
"Owalah.. belum tahu to teryta. Fif sering main ke pondok ya kalau ada waktu"
" pastinya aku bakal kangen sama kamu maria" kupeluk temanku si cerewet ini aku berharap aku bisa bertemu denganya lagi jika aku tinggal di jogja.Merinding nulis ini sob. Tetep setia baca ini ya......
Maaf baru sempet ngelanjutin
...
Jangan lupa bintangnya di klik..
Maksh :)