Ku buka jendela mobil sedan hitam.enggak seperti biasanya jalanan di pesantren rame mobil" dan motor.apa ada kunjungan? Tapi siapa? Terdengar di masjid agung sedang membacakan surat al-ihlas berulang kali". Biasanya kalau ada yng meninggal selalu dibacakan surat al-ihlas. Tp kiyai siapa yg meninggal?
"Arin..kamu tahu siapa yg meninggal?" Tanyaku pda arin
Tp arin tak menjawabnya.
Sesampai dirumah para santri rame sekali. Ku tetap berjalan menggendong annakku fira.
"Umiiii...kemana aja? Umiii..." ahmad menghampiriku sambil menangis di kakiku.
" umii habis pulang dri rumah sakit, umi minta maaf ninggalin lama sekali kamu disini" kupeluk annaku ahmad.
Aku masuk lewat pintu belkng.
Para santri putri sedang memasak. Begitu aku masum Mereka menyalamiku satu persatu. Ada yg menangis juga."Cak qodir...siapa yg meninggal? Kenapa ada ambulan surabya disini?dn alamatnya itu rumah sakit gus zaini suamiku. Gus zaini ada di bayangkara kan? Iya knn? Lalu knpa rumahku rame sekali???"
Tanyaku lemas di depan adik gus zaini.
"Gus zaini sudah di kuburkan setelah sholat jum'at. Yang sabar ya.meninggalnya bagus hari jumat" ucap cak qodir membuatku tergelatak di pangkuan anakku fira