Part 4

33 7 0
                                    

"Eyaaang. Sayembara nya kapan dimulai?"

Teriak Nathan yang sepertinya dapat membangunkan seluruh isi rumah. Sang Eyang segera mendekati cucu kesayangannya.

"Kamu ada apa toh teriak - teriak. Gak sopan banget."

Ujarnya memandang cucunya kesal. Nathan hanya membalas dengan memberikan cengiran lebar di wajahnya.

"Kapan sayembara nya dimulai?"

Tanyanya.

"Katanya kamu gak mau dijodohin?"

Jawab Eyang kesal sendiri. Padahal dia baru saja ingin membatalkan niatnya karena merasa terlalu keterlaluan pada cucu kesayangannya itu.

"Mau. Asal Nathan yang pilih ceweknya,"

"Maksud kamu?"

----------------------------

Sementara di sudut lain dari desa ini, tampak sebuah keluarga bercengkrama di rumah yang terlihat sederhana namun apik.

Tak lama, seorang gadis berlari dengan rok panjangnya menuju rumah itu.

"Kak Omi...."

Teriaknya sambil terburu - buru memasuki rumah bergaya traditional itu.

"Lia kamu kenapa sih? Teriak - teriak gak jelas."

Jawab Leoni yang terlihat keluar dari kamarnya.

"Ini... Ada sa-yem-ba-ra. Huh." Jawabnya dengan napas tergesa - gesa.

" Terus kenapa kalau ada sayembara?"

Tanya Leoni cuek seraya meraih bangku di sampingnya.

"Sayembara mencari jodoh keluarga Supriatmojo. Nama cowok yang di sayembarain itu Nathan."

Jawabnya panjang. Leoni yang sedari tadi cuek langsung memutar matanya.

"Beneran?"

Leoni menatap mata Lia, saudara sepupunya serius. Gadis itu mengangguk.

"Siapa tau dia Nath yang selalu kamu cari. Kamu bilang dia keluarga ningrat gitu kan?"

Kali ini Leoni yang mengangguk.

"Terus sekarang dia dimana?"

"Dirumahnya lah. Sekarang udah rame banget."

Leoni segera menatap lia tajam, "Antarin aku kesana."

---

Jalanan desa ini tampak sepi, hanya beberapa siswa sekolah dasar tampak berjalan bersamaan.

Pikiran Leoni kalang kabut, relung hatinya menghangat mengingat mungkin ia akan bertemu dengan Nathan yang selalu dia cari.

Setelah beberapa tahun ia tidak bertemu Nathan, ia merindukan laki - laki itu.

Setiap kali ia kembali ke taman masa kecil mereka, hanya bayangan kisah masa lalu yang dapat ia lihat disitu sehingga ia memilih kembali ke desanya hingga liburan sekolah. Sampai ia memutuskan ingin tetap di kota atau kembali ke desanya.

Walau ia sempat bertemu dengan ayahnya Nathan, ia tidak berani menanyakan tentang Nathan ataupun menemuinya.

Dan kali ini Leoni bersikeras, ia harus bertemu dengan Nathan.

Karena dia sangat merindukan lelaki itu. Sangat merindukannya.

----

"Lia, kita harus naik apa dong?"

Blangkon Cinta [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang