chapter 6

2.9K 117 2
                                    

" kamu" ucap mereka bersamaan.loh kok mereka saling kenal, jangan bilang kalau dia adalah pacar prilly atau mantan prilly, yang selama ini buat prilly nangis.ah gak bisa dibiarkan, rasanya ali ingin sekali menonjok mukanya, tapi kalau ali nonjok dia sekarang, yang ada nanti dikira ali terlalu ikut campur urusan prilly padahal status mereka saja belum jelas, prilly juga bakal marah2 sama ali kalau buat keributan disini.

" kak rendi"

"prilly" aduh drama bangat sih mereka kayak lama aja gak ketemu aja. tapi kalau memang dia orangnya yang sering buat prilly nangis, jangan harap ali bakal membiarkan dia mengganggu prilly lagi. cepat2 ali melepas pegangan tangan tuh cowok dari tangan prilly.

" maaf mas, kami buru-buru ayo sayang kita pergi" tapi prilly malah menepis pegangan tangan ali.

" ih ali, apa-apaan sih bentar dulu donk" oh my god prilly meluk tuh cowok bahkan prilly gak sadar kalau sekarang ali sudah siap membunuh orang.

" kak rendi kok disini, kapan balik dari ausi, kok gak bilang-bilang sama prilly sih" prilly berbicara dengan nada manja malah prilly masih betah meluk tuh cowok.

" baru kemarin kakak sampai, mungkin bentar malam baru kerumah kamu, sekalian bawain oleh2 buat kamu dan mama" what bahkan dia sudah manggil mama ke mamanya prilly, sedangkan ali nama mama prilly saja ali gak tau. segitu dekatnya kah dia dengan keluarga prilly, ini gak boleh dibiarin ngapain coba main kerumah prilly segala. dasar sudah buat prilly sering nangis, tanpa rasa bersalah malah mau main keruamah prilly lagi

"Pril ayo donk kita buru-buru nih, ngapain sih pake peluk-peluk segala, kan pacar kamu ada disini" ali menarik prilly dari pelukan tuh cowok dan menariknya mendekat keasampingnya, bahkan sekarang ali sudah memeluk pinggang prilly, biar cowok songong itu sadar bahwa prilly sekarang milik ali.

" àli malu tau" protes prilly, tuh cowok malah ikut tersenyum, kok dia gak cemburu, dasar aneh.

" loh prill, dia siapa? Ngapain juga kamu berkeliaran dijam sekolah jangan bilang kamu bolos"

"Oh ya prilly lupa, ali kenalin ini kak rendi dan kak rendi ini" belum sempat prilly memperkenalkan ali. ali dengan cepat menjabat tangan tuh cowok dan memkenalkan dirinya sendiri.

" ali, pacarnya prilly, kami gak bolos kok kami ada tugas makanya kami lagi nyari buku digramedia sini" gak mungkin kan ali bilang kalau mereka bolos, takutnya nanti ali dikatain ngajarin yang gak benar sma prilly, prilly hanya memaksakan senyumnya. ali yakin nanti ali bakal kenal omelnya.

" kamu hutang penjelasan cantik" enak aja ngapain coba dia muji2. prilly emang cantik sih, tapi gak usah muji di depanku juga kali.

"Aduh kak gak usah banyak nanya deh, entar aja prilly jelasin dirumah" ini juga prilly ngapain sok kecentilan sih, coba sama ali kerjaannya marah2 terus giliran sama tuh cowok malah manja bangat padahal gantengan ali kali.

" kak prilly kangen" sangking kesalnya ali sama tuh cowol, ali gak sadar kalau prilly sudah berhasil kabur dari pelukannya. lagi2 prilly kembali meluk tuh cowok, tuh cowok brengsek juga membalas pelukan prilly, ali mengepalkan ke dua tangannya. jujur ali benar2 marah, "tahan ali kamu harus kendaliin emosi kamu, jangan sampai kamu buat keributan apalagi kamu masih pake seragam lengkap kayak gini"ucapnya meyakinkan diri sendiri.

" kakak juga kangen" sambil mengacak-acak rambut prilly. oh no ali benar-benar sudah gak tahan, bahkan yang lebih parahnya dia nyium kening prilly tepat didepan ali. ali harus cepat ngajak prilly pergi sebelum ali membunuh orang disini.

" mas maaf ya kami gak ada waktu, lain kali aja ya kangen-kangenannya" jangan harap ada lain kali untuk kalian berdua tekat ali.

" ya udah gih sana pergi, nanti juga kita bakal ketemu dirumah kok" cari perhatian bangat loh jadi cowok, ok bentar ali harus cari alasan agar bisa kerumah prilly, ali gak rela kalau mereka sampe mesra- mesraan.

BORN TO LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang