chapter 13

3.2K 150 13
                                    

Melihatnya terbaring lemah tak sadarkan diri membuat sebagian dari diri ali juga ikut merasakan sakit yang dirasakan gadisnya.ali terus mondar-mandir didepan ruang ugd menunggu dokter mengijinkannya masuk menemui gadisnya.rasanya dia benar-benar tidak sabar ingin berada didekat prilly menggenggam tangannya,memeluk dan mencium kening gadisnya.sesekali dia mengumpat marah murkah pada orang yang melakukan ini semua bahkan ali tidak segan-segan menjambak rambutnya sendiri untuk meluapkan emosinya.ali benar-benar ingin menggantikan posisi gadisnya yang terbaring lemah tak sadarkan diri didalam ruangan sialan itu.

Tak lama menunggu akhirnya kedua orang tua prilly juga sudah datang disusul dengan kedatangan kedua sahabatnya itte dan nadia.

"Apa yang terjadi dengan prilly ali"tanya tante uli sambil menangis histeris tidak bisa membayangkan kalau terjadi sesuatu sama anak gadisnya.

"dokter mengatakan kalau Prilly keracunan tante"jawab ali yang sontak membuat kedua orang tua dan sahabat prilly terkejut mendengarnya.

"Apa maksud kamu keracunan?prilly tidak pernah jajan sembarangan"teriak tante uli makin histeris.om risal hanya bisa menenangkan istrinya dan menariknya dalam pelukannya.

"Pa apa yang terjadi pada anak kita"teriak tante uli sambil mengguncangkan badan suaminya.

"Anak kita pasti baik-baik saja sayang"jawab om risal kembali menenangkan istrinya.

"Bagaimana bisa prilly keracunan sementara anak-anak yang lain tidak ada yang keracunan"tanya itte juga ikut menangis.

"aku juga tidak tau dan tidak mengerti kenapa hanya prilly yang keracunan tapi aku berjanji jika ini memang disengaja maka tidak akan kubiarkan dia selamat"ucap ali penuh keyakinan.

"Aku yakin prilly gadis yang kuat..sebaiknya kita mendo'akannya agar prilly tidak kenapa-napa.kamu yang sabar ya li"ucap nadia menenangkan kedua sahabatnya.

"Makasih nad"nadia hanya mengangguk sambil memeluk itte.ali melihat tante uli sudah duduk diruang tunggu bersandar dibahu om risal

Tiba-tiba pintu ruang ugd terbuka terlihat prilly yang terbaring lemah ditempat tidur didorong oleh perawat.mereka semua berlari mendekati prilly.

"Ada apa dok"tanya ali khawatir begitupun dengan kedua orang tua dan sahabat prilly.

"Keadaan prilly sudah stabil.jadi sekaran prilly sudah bisa dipindahkan keruang perawatan"jawab dokter tersenyum kepada ali.mereka semua merasa lega mendengar kalau gadis yang mereka sayangi tidak kenapa-napa terutama ali yang sudah bisa bernapas lega walaupun sebenarnya tidak 100% lega karena gadisnya belum sadar.

"Apa kalian orang tua prilly"tanya dokter nisa kepada tante uli dan om risal.

"Ia kami orang tua prilly dok"jawab tante uli cepat

"Bisa ikut keruangan saya sebentar"ajak dokter nisa yang hanya diangguki oleh kedua orang tua prilly.

"Oh ia kalian sebaiknya bergantian untuk menjenguk prilly soalnya prillynya masih terlalu lemah"ali dari tadi tidak pernah melepas genggaman tangannya pada prilly tidak mempedulikan orang-orang yang berada disekitarnya.

"Sebaiknya kamu saja yang masuk menemani prilly"ucap nadia dan itte setelah prilly dipindahkan keruang perawatan.mereka berdua mengerti bagaimana kekhawatiran ali bahkan mereka sangat salut melihat ketulasan cinta yang diberikan ali pada prilly.

"Terimah kasih banyak"hanya jawaban itu yang ali keluarkan dan langsung berlari memasuki kamar perawatan prilly.

Ali tidak dapat memungkiri atau menahan air matanya agar tidak terjatuh.air matanya menhianati dirinya sendiri.ali benar-benar tidak tega melihat kondisi gadisnya terbaring lemah bahkan wajah cantiknya sudah berubah menjadi sangat pucat.alat bantu pernapasan terpasang dihidung cantiknya,selang infuz yang menancap ditangannya membuat ali semakin tidak tega melihat prillynya.

BORN TO LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang