Part 7

62 4 8
                                    

Gemma pov (flashback )

Aku lagi galau.. biasa kalo aku lagi galau gini ada Abigail yang selalu kasih saran, nasihat, dan jalan keluarnya. Tapi sekarang dia gak ada. Aku gak tau kenapa tadi aku lebih milih Nathan dari pada sahabatku Abigail. Apa aku bodoh ? Karena aku telah memilih orang yang belum tentu sayang kepadaku daripada orang yang sudah terbukti sayang padaku.

Rasanya aku pingin pergi ke hutan dan berteriak sekencang kencangnya.

Drrttt dddrrrttt

Tiba tiba aku di kagetkan dengan handphone ku yang berbunyi.
Aku membuka handphone ku dan ternyata ada sebuah pesan line dari seseorang.

Ternyata seseorang itu adalah Nathan... seketika air mataku berhenti dan jantungku berinteraksi lebih cepat dari sebelumnya. Aku sangat senang dan melupakan sedikit masalah tadi.

Via line
Gemma-Nathan

Nathan : hai babe....
"Wooowww Nathan manggil aku babe"

Gemma : hai juga

Nathan : kamu lagi apa ?

Gemma : lagi baringan aja nih... kamu ?

Nathan : aku juga lagi baringan..

Gemma : Ooo

Nathan : Gem

Gemma : hmm

Nathan : aku denger denger kamu suka sama aku ?

"To the point banget"

Gemma : hmm.... iya memangnya kenapa ?

Nathan : aku juga suka sama kamu... kamu mau gak jadi pacar aku ?

Gemma : tentu saja aku mau..

Nathan : ok... ini udah malam babe mending kamu sekarang tidur...

Gemma : ok babe...... good night babe

Nathan : good night.... sweet dream :*

Via line off

Gemma pov (flashback)

Aku gak percaya ternyata cintaku gak bertepuk sebelah tangan...

Tapi kenapa Abigail melarang aku suka sama Nathan ?

Apa iya dia suka sama Nathan ? Tidak mungkin..... dia kan udah pacaran sama Andovi..

Udah lah gak usah dipikirin.
Kalo mau mikirin babe Nathan aja......

Good night world im very happy right now

Pagi pagi aku bangun dan melihat jam ku.... ternyata masih jam 06.00.

Aku bangun dan bersiap untuk sekolah. Setelah bersiap aku pergi ke dapur untuk melihat makanan.

Di dapur ada buah, sereal, roti, susu, dll. Lalu aku mengambil roti dan mengoleskannya dengan selai Coklat kesukaan ku.

Selesai sarapan aku memakai sepatuku lalu pergi keluar rumah. Mengunci pintu lalu jalan ke sekolah.

Sampai disekolah aku langsung pergi ke kelas ku. Di kelas aku bertemu Abigail. Dia tersenyum padaku tapi aku tidak membalas senyumnya.

Aku duduk di paling belakang. Aku mengeluarkan handphone ku dan membuka instagram.

Kringgg kringgg

Bel pun berbunyi tanda masuk kelas. Aku menyimpan handphone ku ke dalam tas dan mengeluarkan buku pelajaran pertama.

Akhirnya pelajaran pertama pun selesai. Aku berjalan ke kanin dan melihat sekeliling. Aku mencari bangku kosong. Aku menemukan bangku kosong di dekat jendela. Dari jendela aku bisa melihat taman sekolah ku yang indah. Aku mengeluarkan handphone ku dan earphone.

Aku mendengarkan lagu kesukaan ku sambil melihat ke taman. Tiba tiba pandangan ku berhenti di satu tempat dimana ada sepasang kekasih sedang duduk di kursi taman dan sedang bermesraan. Saat yang laki laki menampakan wajah nya aku terkejut.

Ternyata laki laki itu adalah Nathan. Aku tidak menyangka Nathan menghianati ku. Belum ada 2 hari kita pacaran bahkan dia tidak menghubungiku sejak tadi pagi.

Aku pun berlari ke tempat mereka berdua. Aku berdiri di hadapan Nathan dan perempuan itu. Nathan tidak terkejut atas kehadiran ku.

Dia dan perempuan itu memandangku aneh.

"Aku mau kita PUTUS" kata kata itu yang keluar dari mulutku

Mataku memerah dan air mataku satu persatu pun turun ke pipiku.

"Kapan kita pernah pacaran ?" Tanya nya dengan muka datar

Aku pun menampar pipinya dan berlari ke kelas mengambil tas lalu aku pergi dari sekolah.

Aku tau ini dilarang. Tapi aku sedang sakit dan aku memutuskan untuk pulang saja.

Ternyata Abigail benar Nathan adalah pria brengsek. Aku harus meminta maaf kepada Abigail dan mengulang persahabatan kami dari nol.

Aku memutuskan untuk menelpon Abigail.

"Halo..." sapanya dari sebrang sana yang tak lain adalah sekolah

"Ha-halo Abigail" sapaku balik dengan suara yang bergetar.

"Gemma ? Kamu menangis ? Kenapa ?" Katanya

Syukurlah dia masih baik seperti biasanya dia memaafkan ku atas keras kepala ku.

"Abigail... bisakah kamu ke rmh ku sekarang ?" Tanya ku

"Ok.. aku akan pergi sekarang. Tapi aku akan ijin kepada guru kita dulu" katanya lembut

"Baiklah.. sampai jumpa" kataku lalu tersenyum

Aku memutuskan sambungan telepon nya lalu lanjut jalan ke rumah.

Tak lama aku sampai di rumah disusul oleh Abigail yang baru sampai.

Sampai jumpa part selanjutnya

Infinity loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang