Fanda Pov
Setelah satu bulanan berlibur, tidak bertemu dengannya. Aku sangat rindu sekali.
Jika di izinkan akan ku peluk juga dirinya sekarang. Hmm sayangnya tidak akan di izinkan olehnya.
Hanya sekedar menyentuh tangannya saja, matanya langsung menatapku tajam.
"Ky gue pengen pipis," setelah lama melamun mengapa membuatku ingin membuang air?.
"Dih pake bilang segala lagi ke gue, minta di temenin yaa??" goda Zaky kepada ku yg langsung ku balas dengan mencubit lengannya."Aww sakit,,," ujarnya lagi.
"Bodoo,,, dah gue ke toilet dulu yee," tanpa perlu mendengar balasannya aku langsung berlalu ke toilet.
Dan kenapa saking aku berlari begitu cepat hingga membuatku menabrak seseorang.
"Aduhh,ehmm maaf gue ga sengaja,," mohonku kepada orang tersebut sambil menahan hasrat ingin membuang air sekarang juga.
Eittss tunggu, gue sangat hafal dengan punggung ini. "Iqbal?? Duh maaf bal gue ga sengaja,," mohonku kepada Iqbal yg sedang merapikan buku-bukunya yg jatuh ke lantai akibat ku tabrak tadi.
"Gapapa" balasnya dingin. Lalu setelah selesai membereskan buku-bukunya Iqbal berlalu begitu saja.
"GUE GAK AKAN PERNAH NYERAH BUAT DEKETIN LO BALLLLLLL" teriak ku kepada Iqbal yg kian menjauh. Aku langsung berlari lagi ke arah toilet.
Setelah membuang air, aku mengaca didepan cermin yg disediakan di toilet ini.Hmm kenapa susah banget sih deketin lo es batu,atau lebih tepatnya kutub yg susah sekali mencair.
Setelah ku rasa cukup bahwa penampilan ku sudah bagus aku pun segera keluar dari toilet. Dan berjalan ke arah kelas.
**********
Iqbal Pov
Tu cewek emang gila, bisa-bisanya teriak begitu ke gue
"GUE GAK AKAN PERNAH NYERAH BUAT DEKETIN LO BALLLLLLL"
Dari kelas 7 dia selalu berusaha buat deketin gue. Apa sebenernya maunya dia, bukannya gamau nanggapin. Tapi gue cuma gamau dia deketin gue karna cuma penasaran sama sifat dan sikap gue yg cenderung dingin,cuek, dan penyendiri.
Memikirkannya saja membuat kepala ku pening. Bisa-bisanya ada cewek di bumi yg begitu.
"Ball,,," suara seseorang mengagetkan lamunanku.
"Apaan sih lo? Ngagetin tau gak?" protes ku ke Alya yg baru saja memanggilku.
"Yee malah nyalahin gue, lo nya aja yg ngelamun" balasnya dengan senyum evil. "Ngelamunin siapa sih lo hahh bal???" tanya Alya yg membuat ku terdiam. Bukan karna tidak mau menjawab pertanyaannya. Tetapi aku bingung ingin menjawab apa.
"Tuu kan ngelamun lagi,," ucapnya lagi sambil melambai-lambaikam tangannya tepat di depan wajahku.
"Bukan urusan lo, sana deh ini kan bukan kelas lo" balasku datar.
"Dihhh,, gue cuma mau ngasih tau, kalo pulang sekolah nanti mama nyuruh lo kerumah"
"Ngapain?" tanyaku kepadanya, tumben tante Elyn menyuruh ku kerumahnya. Ralat bukan tumben tapi sering.
Yang di tanya hanya mengangkat bahu acuh lalu melenggang pergi. Saat itu juga dia datang, dan aku langsung memasang wajah datar.
"Hayy Iqbal,," sapanya ramah."Udah makan siang belum??"
"Gausah duduk disebelah gue bisa?" tanyaku mencoba dengan nada yg sedingin mungkin.
"Astaga Iqbal, sekali aja napa gue duduk di sebelah lo terus gak lo protes bisa??" tanyanya balik yg hanya ku balas dengan mengangkat bahu acuh.
"Makan siang yuk," ajaknya yg langsung ku tatap dengan wajah tak percaya. Tapi setelah itu wajahku kembali datar.
"Gak" hanya itu yg ku balas karna tidak ingin berlama-lama mengobrol dengan cewek aneh disampingku ini.
"Sekali aja Iqbal, setelah itu gue gak akan minta lagi deh, janjii,," rengeknya yg membuat perut ku mual.
"Gue bilang enggak ya enggak!" bentak ku sedikit. Bukan niat membentak, tapi aku sangat tidak suka di paksa.
"Wehh santai aja bro sama cewe, gausah kasar," tiba-tiba sahabat cewe aneh ini ikut bersuara.
Aku hanya menoleh lalu kembali kearah tempatku semula. Malas meladeni hal yg tak penting.
"Udah biarin aja Ky, yuk kita makan,," ajak Fanda kepada sahabatnya tersebut yg tak lain adalah Zaky."Dahh ball"
Fanda melambaikan tangannya kearah ku. Biasanya cewe setelah di bentak akan marah atau kesal, tapi ini tidak. Sangat anehh.
Well, tapi kenapa aku tau kalau Zaky adalah sahabatnya? Apa aku memperhatikannya? Tentu tidak, 2 tahun 1 sekolah pasti semua pun akan tau bahwa mereka berdua adalah seorang sahabat.
-------------
Kasih kritik dan saran guys:) vomment ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL DREAM
Teen FictionAku tahu bahwa aku yg jatuh cinta, bahwa aku yg sayang padamu. Bukan kamu. Aku yg diam-diam sering memperhatikanmu dan mencari perhatianmu dan bersikap konyol agar kau mau melirikku. Aku yg selalu memimpikanmu disetiap mimpi indahku hingga mimpi ind...