From : 4D Lyn
Kau sudah melihat cuplikan acara murahan itu? Bisa-bisanya sepupuku yang idiot itu menciumnya. Bagus hanya pipi, kalau bibir sudah ku tinju dia habis-habisan.
Err... aku benci melihatnya.
Samar-samar Yoojin membaca pesan singkat yang baru saja masuk ke ponselnya. Makhluk gila mana yang mengirim pesan sepagi ini, tepat pukul satu dini hari? Mungkin hanya Jocelyn, makhluk yang dikategorikan gila itu. Andai ada award dengan nominasi 'Crazy Human', dapat dipastikan wanita trendy lulusan Psikologi, University of Barcelona itulah pemenangnya.
Pesan yang menurut Yoojin tidak penting, entah karena ia membacanya sama –antara jiwa dan roh belum bersatu penuh- atau memang pesan itu benar-benar tidak penting sama sekali, begitu mengusik tidurnya. Yoojin bahkan dipaksa mencelikan mata hanya untuk mengetik password ponsel demi membuka pesan tersebut.
"Tsk, Miss Kinez, pleaseeeeee..."
To : 4D Lyn
Oh, come on Jocelyn Young Kinez. Don't disturb me. I'm really sleepy.
Tak peduli huruf terketik benar atau tidak, Yoojin mengetiknya dengan mata tertutup. Tapi tunggu, siapa yang mengira bila ketikannnya salah? Faktanya, ibu jari Yoojin terlalu lihai menyentuh tiap huruf yang tertera di layar. Ia mengetik dengan benar tanpa ada typo sedikitpun.
"Haissh... this girl."
Baru saja Yoojin berniat ingin membuang jauh-jauh ponselnya, benda putih tipis itu kembali bergetar. Manik almond-nya membulat, tak percaya Lyn secepat kilat membalas pesan. Mendadak saat itu juga Yoojin ingin hidup di zaman purba, dimana ponsel, SMS atau alat komunikasi canggih lain yang bisa mengusik tidurnya tidak ia temukan.
From : 4D Lyn
Aku mengirim link ke email-mu sekaligus gambar hasil capture.
Bukan keinginan Lyn yang rela repot menggunakan email untuk mengirim apa yang ingin ditunjukan pada Yoojin, tapi Yoojin sendirilah yang mempersulitnya. WhatsApp, Line, KakaoTalk atau apapun itu jenis aplikasi komunikasi sosial media tidak ia gunakan dengan alasan tak ingin membuang sia-sia kuota internetnya. Klasik atau terkesan tidak mampu? OK, perlu digaris bawahi, Park Yoojin bukanlah gadis miskin yang tak punya uang untuk membeli paket intenet. Bisa dilihat dari tampilan belakang ponselnya yang bergambar buah apel dengan gigitan kecil di bagian atas. Sekedar info juga, ponselnya yang sekarang adalah ponsel ketujuh dalam kurun waktu kurang dari setahun, setelah ponsel-ponsel terdahulu mati total tidak berdaya –jika sedang kesal, Yoojin akan mencelupkan ponselnya kedalam air.
Yoojin paham hal semacam ini akan berbuntut panjang tiada berujung. Lyn bukan tipe gadis yang mengenal kata 'nanti', dalam artian ia tidak suka menunda. Kapanpun dan dimanapun, Lyn akan melakukan hal sesuai dengan gerak hati nuraninya tanpa mengenal situasi dan waktu, seperti sekarang ini, mengirim orang email pagi-pagi buta. Berbeda tipis, Yoojin pun hampir serupa. Jika ada sesuatu yang mengusik dan membuatnya penasaran, ia akan mencari tahu bagaimana pun caranya, walau sedang lelah atau mengantuk parah sekalipun.
"Hey...!!"
Roh yang beberapa menit lalu berterbangan ke angkasa kini berkumpul utuh dalam satu jiwa. Park Yoojin, foto itu sukses membuatnya terkejut. Potongan gambar dari cuplikan yang Lyn katakan adalah sesuatu yang dapat membuat –bagi para gadis normal- panas terbakar. Tapi tolong, jangan tertipu pada seruan 'Hey...!!' barusan. Seruan itu tidak ada artinya. Berbanding terbalik dengan mimik wajah yang berkata 'Bukankah ini bagus untuk meningkatkan rating? Ini yang ku mau', kurang lebih seperti itu. Belum lagi caption komentar Siwon di adegan tersebut. Ia mengatakan 'She makes me look like a bad guy'. Apa sebegitu improvisasikah? Atau hanya kiat membuat tinggi rating?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Star
FanfictionQuinn Park Eugene atau yang lebih akrab disapa Yoojin adalah seorang desainer kelas dunia. Gadis muda dan berbakat ini merupakan kekasih dari superstar kebanggaan Korea, Choi Siwon. Tak ada satu pun media atau orang luar yang mengetahui hubungan ked...