"Diyah...please bantuin gue.." Diyah yang sedang merapikan hijabnya dicermin, terpaksa harus menoleh ke temannya yang sedari tadi merengek.
"Haduhh... Prilly, iya iya" Prilly tersenyum senang mendengar ucapan Diyah. Diyah kembali merapikan hijab biru nya yang sedikit berantakan. Sedangkan Prilly sedang tersenyum senang.
Pasalnya, Prilly yang sedang keasmaran membuat Diyah menjadi ikut senang. Cowok yang Prilly taksir bukanlah cowok biasa. Bagaimana tidak, dia adalah ketua gank Prince dan kapten basket.
"Yuk keluar, gue udah selesai. Nanti pak fiko keburu dateng lagi" Ucap Diy. Prilly mengangguk paham dan mengikuti Diyah yang keluar dari toilet sekolah. Setelah itu, mereka berjalan menuju kelas. Sesampainya dikelas Prilly dan Diyah langsung duduk dibangku masing masing. Prilly merogoh tasnya, ia lalu mengambil pulpen dan buku tulis, sedangkan Diyah sedang fokus dengan ponselnya.
------------------
"Woi, Ali" merasa dipanggil namanya, cowok itu pun berbalik badan menengok temannya Kiki yang berlari kecil kearahnya.
"Paan?"
"Nih, katanya pak roma kita bakalan ada tanding basket lagi lawan sekolah Tunas Bangsa dan nanti siang kita latihan" jelas Kiki sambil memberikan amplop putih pada Ali.
"Oke, thanks ki" Kiki pun mengangguk dan berlalu pergi.
Ya, Aliando Fareli. Seorang kapten basket yang sangat diidolakan kaum hawa di sekolah ini, juga salah satu ketua Prince. Ketampanannya membuat para perempuan histeris seketika.
di lain tempat, ada salah satu perempuan yang pendiam yang selalu melihat Ali dari balik tembok. Perempuan itu menghela nafas saat Ali sudah tak terlihat. Seorang menepuk bahu perempuan itu pelan membuat perempuan itu menoleh.
"Kenapa gak disamperin aja?"
"Belum siap"
"Dia udah tau lo suka sama dia?" Prilly menggeleng pelan. Ya, Prilly yang sedari tadi memperhatikan Ali dari balik tembok. Diyah mengembungkan pipinya melihat temannya yang satu ini sangat pemalu dan tertutup kecuali pada orang terdekatnya.
"Saran gue sih ya, mendingan lo deketin aja pelan pelan itu si Ali. Dari pada cuman ngintip disini" ucap Diyah. Prilly langsung menarik pelan tangan Diyah untuk pergi ke kantin. Diyah hanya berdecak.
--------------
Prilly meminum orange jus nya. Ia sedang berada dikantin sekolah bersama Diyah.
"Pril, menurut gue nih ya. Daripada lo diem diri, mendingan buat apa kek gitu. Kayak misalnya, kasih surat ke dia terus nanti siapa tahu dia penasaran dan nyari nyari siapa yang buat surat. Kayak disinetron sinetron gitu pokoknya..."
"Emang bisa?" Prilly menatap Diyah penuh harap pada temannya itu yang pintar sekali dalam menanggapi hal percintaan.
"Bisalah..." ucap Diyah lalu memasukkan baso kedalam mulutnya.
"Gimana caranya?""Caranya adalah, lo harus nulis surat cinta buat dia setiap hari. Nanti gue yang kasih ke dia, terus bilang kalo ini dari temen gue. Dengan begitu, diakan penasaran sama temen gue. Tapi lo harus ingat, pake kata kata yang romantis" jelas Diyah lalu meminum es tehnya.
"Tapi lo bantuin gue ya.."
"Siaaapp"
--------------
Kelas Fisika terlihat ramai karna bel istirahat berbunyi.
"Ali, nanti lo mau gak jalan sama gue" ucap Rara salah satu teman sekelas Ali yang juga menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My love, Aku menunggumu
NouvellesAku tahu, aku gak sempurna. tapi aku menginginkan kamu yang sempurna dimata dan hatiku. aku selalu menunggumu disini. gak pernah rasa ini hilang meski aku mencoba untuk melupakanmu. My love, Aku menunggumu