Catching Up!

994 34 0
                                    

HINATA'S POV
Untuk perempuan berumur 25 tahun lebih dua bulan seperti aku, hal ini tentu bukan perkara mudah. Bukan karena aku tidak sabar menunggu dia bisa mencintaiku. Tapi karena banyak orang yang bertanya "Kapan menikah?" dan berujung dengan menjodohkanku sana-sini saat mereka tau aku masih sendiri. Mereka selalu bilang "Jangan terlalu pilih-pilih!"
Lagipula, kalau aku memang mau, aku yakin aku bisa mencari pasangan sendiri. Jadi, seharusnya mereka tidak perlu repot-repot mencarikan jodoh untukku.
AC dingin cafe menerpa wajahku ketika aku membuka pintu. Aroma kopi langsung menguar dan memanjakan hidungku. Pandanganku tertuju ke sudut ruangan dimana ada seorang pria yang tampak serius di depan macbook pro-nya. Aku mendekati pria itu sampai wajahnya terlihat jelas. "Hinata!" Seru pria itu ketika melihatku sudah berdiri di hadapannya. Perkenalkan, my hunny bunny sugar pie, Sasuke. Uchiha Sasuke, lengkapnya. My lovely love. Tapi sayangnya, aku bukan kekasihnya. Aku sahabat selamanya!

SASUKE'S POV
Seperti biasa, Hinata muncul dengan bajunya yang aneh-aneh. Dia bilang, sebagai pemilik sebuah fashion line terkemuka, dia wajib tampil gaya dengan pakaian aneh-aneh agar terlihat fashionable. Sebenarnya, si Hinata ini pakai baju seajaib apapun, pasti tetap terlihat modis.
"Bagaimana kabarmu? Sepertinya sibuk sekali ya? Sampai pesanku jarang kau balas," Katanya dan langsung duduk di sofa di depanku.
"Iya, stasiun TV punyaku sedang banyak project baru, jadi sibuk seperti ini."
Kepala Hinata mengangguk-angguk. Aku yakin dia tidak tertarik untuk mendengar lebih detail. Nonton TV saja dia jarang. Baginya iPad yang selalu terkoneksi dengan internet, itu sudah cukup.

"Aku ada cerita!" Aku kaget dengan suaraku sendiri yang terdengar begitu bersemangat. Sambil menyeruput kopiku yang sudah dingin karena terlalu lama menunggunya, aku mulai menyusun cerita.
"Apa?"
"Aku sedang dekat dengan seseorang!"
Seperti biasa, Hinata langsung memasang wajah malas setiap aku bercerita tentang cewek.
"Siapa lagi korbanmu kali ini?" Tanyanya kesal.
"Bukan korban tapi wanita beruntung!" Jawabku yang pastinya langsung disambut cibiran Hinata, "Dia model. Aku bertemu dengannya di kantor."
"Model lagi? Kalau bisa kutebak, mungkin tiga bulan sudah putus lagi."
"Tidak. Kali ini beda. Dia sangat baik!"
Hinata hanya memajukan bibirnya sambil memutar matanya. Dia pasti sudah bosan mendengar ceritaku tentang perempuan A, perempuan B, perempuan C, dan seterusnya.
"Namanya Sakura. Dia cantik sekali." Lanjutku.
"Haruno Sakura?"
"Iya! Kamu kenal? Temanmu? Kenapa kau tidak pernah cerita kalau kau punya teman secantik dia?"
Hinata menggelengkan kepalanya, "Aku hanya pernah bertemu dengannya saat aku mengantar wardrobe. Saat itu dia modelnya."
"Oh. Cantik sekali ya dia!"
"Begitulah." Katanya sambil menatap lantai.
"Aku hampir pingsan setiap kali melihat dia karena dia sangat cantik!" Kataku tanpa memperdulikan Hinata yang masih menatap ke lantai.

HINATA'S POV
Lagi dan lagi. Aku hanya menjadi tempat sampahnya Sasuke bercerita tentang para perempuan itu. Dan di antara sekian banyak perempuan yang pernah dia jadikan kekasih, kenapa bukan aku?
Dan lihat aku sekarang. Duduk disini. Hatiku hancur. Tapi tetap memberinya senyuman terbaikku.

Give Me Your Love, HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang