The Twin's Jewelry - Part 1

1.3K 4 0
                                    

Maaf ya aku baru lanjutin ceritanya, soalnya file nih cerita terhapus jadi malas aja ngetik ulang^^v

Eits,,, bercanda kok. oh ya tapi berkat teman-teman yg udah dukung aku buat lanjutin, jadinya semangat lagi deh ngetiknya. Thanks for all:)

Aduh napa malah curhat sih, ok silahkan membaca

tapi ingat jangan lupa comment, like, n vote supaya aku bisa semangat lagi lanjutinnya^^

see you next timeXD

Aku hanya bisa memandang takjub penampilanku di depan cermin. Penampilankusekarang ini sangat berbeda dari biasanya. Seragam super ketat kini dengan sukses melekat di tubuhku dengan sempurnanya, sehingga menampilkan dengan jelas lekukan tubuhku, yang dipadu dengan rok super….super pendek buaangeet!

Kalau gini mah sekalian aku gak usah pakai rok aja, toh underware aku juga bakal keliatan kalau aku bungkuk dikit. Gerutuku.

Saat asyik-asyiknya memandang penampilanku di depan cermin sambil menggerutu tanpa henti, tiba-tiba kudengar teriakan seseorang dari lantai bawah.

“MAU  SAMPAI  KAPAN  LO  DI KAMAR  TERUS.”

“IYA  KAK, GUE  UDAH  MAU  TURUN  KOK.”Teriakku tak kalah kerasnya dari teriakkannya.

            Dengan berat hati aku melangkah keluar dari kamarku, menuruni setiap anak tangga dengan gontai. Setelah menuruni anak tangga aku berjalan mendekati meja makan kemudian menarik kursi  dan duduk di sebelah seorang gadis yang begitu mirip denganku! Ya dia adalah sodara kembarku sekaligus kakakku.

Kami berdua adalah sodara kembar yang begitu identik sampai-sampai kedua orang tua kamipun gak bisa medahin kita berdua, tapi ada satu yang membedakan kami berdua yaitu sifat kami. Kak permata orangnya temperamental, dan suka keluyuran ke mana-mana beda dengan aku yang kerjanya hanya belajar dan les musik. Begitulah kehidupanku, membosankan!

Namun dibalik sifatnya itu, sebenarnya kak Permata adalah sosok gadis yang sangat ceria dan ramah, tapi setelah mama meninggal dan papa juga yang sibuk dengan pekerjaannya, kak permata mulai berubah jadi gadis yang tidak peduli lagi dengan kehidupan disekitarnya.

“Mau sampai kapan lo bengong terus, lo gak mau kita terlambat kan!”

“Kita berangkat sekarang aja kak.” Ucapku seraya berdiri dari tempat dudukku tanpa menyentuh sedikitpun sarapanku. Saat ini rasanya aku tidak berselera makan, mungkin saking gugupnya menjalani kehidupan baruku saat ini. Namun, baru aku ingin melangkah, tiba-tiba aku merasakan sebuah tangan menahan pergelangan tanganku. Kemudian aku berbalik menghadap kak Permata yang saat ini memandangku datar.

“Lo yakin dengan keputusan yang lo ambil?” Tanyanya agak ragu lalu melepas tangannya dari pergelangan tanganku.

“Gue yakin.” Jawabku mantap

            Setelah mendengar jawabanku, kami berjalan keluar rumah menuju mobil yang sudah bertengger di depan teras dan kemudian kami masuk ke dalam mobil. Setelah kami berdua masuk, pak Ijo langsung menyalakan mesin mobil. Dan detik berikutnya mobil itu sudah meluncur ke jalanan.

            Sepanjang perjalanan kami menuju sekolah hanya dilalui dengan keheningan, kami yang ada dalam mobil hanya sibuk dengan pikiran masing-masing. sesekali aku melirik kak permata yang asyik dengan hp Samsung galaxy notenya.

 Asyik bener ni orang kayak gak ada beban aja!!! Batinku sambil mliriknya.

 “Ngapai lo lirik-lirik?” Tanyanya enteng tanpa sedikitpun berpaling dari hpnya.

“G..gue g..gak lirik lo kok, pede banget sih.” Bohongku. Dia hanya diam mendengar jawabanku dan tidak berniat lagi membantahku.

Hufffttt, gak nyangka kak permata tau kalau aku ngelirik dia! Malu bangetttt.teriakku dalam hati.

The Twin's JewelryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang