The Twin's Jewelry - Part 2

413 3 0
                                    

Happy  Reading:)

tapi jangan lupa comment, like, n vote.y ya supaya aku semangat untuk lanjutinnya^^

                                                                                           ###

“Underware Pink, sweet banget ya?” Sebuah suara menegurku dari belakang. Dan spontan aku langsung menegakkan badanku. Suara itu kayaknya familiar deh! Perlahan aku berbalik, dan…..

Jreng…jreng

“LO” Teriakku tanpa sadar. Untung suasana sekolah udah sepi, kalau tidak bisa malu banget aku. Eh sebentar, kayaknya tuh cowok mengatakan sesuatu barusan, tapi apayah? Aku menatap tajam kearahnya ketika dia menyeringai sambil menatap dari atas kepala sampai ke kaki.

Apa-apaan nih cowok liatin aku kayak gitu? Mana pake seringai yang membuat bulu kudukku merinding lagi? Pikirku

“Gue gak nyangka lo terlihat seksi sekali saat ini, rasanya aku ingin sekali memakanmu saat ini. Tapi kayaknya tempat ini gak keren buat kita berdua Beib, bagaimana kalau entar malam kita clubbing Beib? Trus pulangnya kita pesan hotel, gimana menurutmu Beib?” Kata cowok itu sambil berjalan mendekat ke tempatku saat ini berdiri. Dengan sigap aku melangkah mundur tanpa melihat ke arah belakangku, karena saat ini mataku kini terkunci oleh tatapannya yang membara penuh gairah.

Apa katanya tadi? Clubbing? Hotel? Mimpi aja sana!!! Rutukku geram mendengar kata-katanya yang sangat menjijikan itu.

Masih dengan berjalan mundur aku berkata dengan lantang sambil menunjuk ke arah wajahnya. “Cih, kau ini sangat, sangat menjijikkan!!! Clubbing? Hotel? Kau hanya bisa bermimpi bisa membawaku ke sana bodoh. Oh ya satu lagi lo gak usah manggil gue Beib segala, lu kira gue kambing apa?! Err..”

Mungkin karena aku berjalan mundur tanpa melihat kearah belakang. Sehingga aku tidak bisa memprediksi bahaya apa yang akan menimpaku saat ini. Dan tiba-tiba…

Bukkk….

Beberapa saat yang lalu aku merasa menginjak sesuatu yang membuat pertahanan tubuhku tidak stabil dan refleks aku menutup mataku dengan kedua tanganku. kemudian kejadian berikutnya aku tidak merasakan apa-apa lagi, karena aku hanya bisa pasrah pada apa yang akan menimpaku.

“Lo ini sampai kapan mau memelukku, Hah? Aku tau lu pengen banget meluk gue, tapi jangan di sini Beib, nanti bisa berabe kalau kita berdua ketahuan sama satpam dengan posisi yang luar biasa menggoda adrenalinku.” Bisiknya menggoda sambil meniup-niup telingaku yang sukses membuatku bergidik ngeri.

Setelah sepenuhnya sadar dari keterkejutanku, perlahan-lahan aku membuka mataku. Dan betapa terkejutnya aku melihat posisi kami berdua. Aku saat ini tengah menindihnya dengan kedua tangan yang berada di atas dadanya, tapi dengan begitu aku bisa melindungi bagian depan tubuhku sehingga tidak bersentuhan dengan perutnya. Kalau itu terjadi bisa di pastikan dia akan sangat-sangat bergairah.

Dengan muka merah yang sejadi-jadinya, aku perlahan-lahan menjauhi tubuhnya dan hendak berdiri, namun dengan santainya dia malah memeluk tubuhku dengan erat. “Kayaknya lebih nyaman seperti ini.” Ucapnya santai. Dia menatapku dengan intens dan kemudian tangan kanannya pindah ke belakang kepalaku, sedangkan tangan kirinya tetap memeluk pinggangku dengan erat.

Sesaat aku terhipnotis dengan matanya yang hitam tajam menatapku. Aku bisa melihat bayanganku di mata hitam tajam itu, seperti mengunciku agar aku tetap diam dengan posisi seperti itu. Hening. Lalu sedetik kemudian tangannya yang berada di belakang kepalaku, dengan perlahan-lahan menarik kepalaku menunduk ke wajahnya.

Deg.

Jantungku rasanya mau copot dari tempatnya saking tidak bisanya mengontrol debaran jantungku yang sangat cepat ini. Tapi tunggu dulu, kayaknya bukan Cuma aku saja yang berdebar tidak karuan kayak gini. Namun telapak tanganku bisa merasakan debar jantungnya yang seirama dengan debaran jantung saat ini. Apa dia juga gugup? Kataku dalam hati.

The Twin's JewelryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang