1.

367 9 0
                                    

Aroma tanah khas suasana hujan menyerbak di kamar Valerina. Valeri menyibak gorden yang menutupi jendela kamarnya dan mencium teru-teru bozu yang terpasang terbalik dijendela kamarnya sambil tersenyum.

Teru-teru bozu merupakan boneka penangkal khas orang Jepang yang konon jika dipasang terbalik bisa dapat menurunkan hujan. Tips itu ia dapat dari majalah remaja miliknya. Valeri mulanya tidak percaya oleh mitos itu namun karena rasa ingin tahu yang besar ia pun mencobanya. Valeri merupakan salah seorang gadis di dunia yang menyukai hujan.

Ia menyukai hujan karena ia bisa bertemu dengan first lovenya. Ia hanya bisa melihat first lovenya dari kejauhan saja. Karena first love nya itu bukan teman satu sekolahnya. Bisa dibilang anak sekolah lain. Kalo tak salah nama sekolahnya itu Alaska Internasional School.

Valeri pov

Aku kini tengah bersiap-siap untuk bersekolah.
Aku bersekolah di Victory Internasional School.
Kini aku berada di halte bus untuk menunggu bus sekolah. Biasa ayah tidak berani mengantar ku ke sekolah dengan mobil karena pengalamannya yang pernah membuat kami sekeluarga hampir harus kehilangan nyawa. Jadi setiap kali hujan aku harus naik bus sekolah ayah pun demikian tapi dia naik busway.
Senyum terukir dari bibirku ketika naik ke bus sekolah. Aku melihatnya,first loveku. Lelaki yang sampai sekarang tidak kuketahui namanya itu. Karena keasikan senyum senyum sendiri aku tak sadar dengan rem mendadak dari bus membuatku terjatuh ke depan.

"Aw"ringisku kesakitan
"Kau tak papa" ucap seseorang sambil membantuku berdiri
"Ya tak papa terima ka-" kalimat terima kasihku terputus ketika melihat lelaki itu,first loveku.

Dag...dig...dug...
Jantungku berdetak sangat kencang
Dia yang menjadi first loveku yang biasa hanya kulihat dari kejauhan berada di depanku Sekarang.

"Ehm, kau tak papa kan ?" tanyanya khawatir dan heran mungkin.
"Eh gak pa-pa"
"Oh oke deh bye ..." pamitnya

Oh sial aku lupa tanya namanya dan lebih sialnya lagi aku kelewatan halte sekolahku itu. Hua... Bisa telat aku...
Aku pun berlari sebisa ku karena kakiku masih sakit saat tadi jatuh..
Dan sangat parah aku anak pemberi donatur terbesar disekolah ini pun harus dihukum gara-gara telat. Padahal biasanya menurut novel yang kubaca anak pemberi donatur yang terbesar bisa bebas dari hukuman apapun karena takut dengan orang tua anak itu. Tapi menurut orang tuaku kesalahan itu harus diberi jera agar anak itu tidak akan buat kesalahan lagi.
Jadinya kini aku tengah memberi hormat pada tiang bendera dari jam pelajaran 1 sampai isthirahat nanti...

"Lu kenapa telat,tumben"tanya Cynthia Elvina
"Gw kelewatan berhenti pas di halte" jawabku
"Kenapa ??" tanya Kristin Lenovia
"Paling ngeliat first lovenya sampe ngiler dan gak sadar kalo udah kelewatan" jawab Cynthia asal-asalan
"Eh enggak yah. Masih lebih parah dari itu tau" belaku
"Oh ,cerita donkk"
"Entar deh tunggu mood gw baik yee"
"Oke gw sama Thia bakal tunggu penjelasaan lu"

Cynthia Elvina dan Kristin Lenovia merupakan sahabat ku dari kecil. Mereka merupakan tempat curhat ku yang baru ketika kak Angel yang dulunya tempat curhatku meninggal. Hue jadi sedih keinget sama kak Angel.

***
Untuk nama Cynthia dan Kristin ada sedikit perubahan.. Yahh...

Teru teru bozuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang