Chapter One

199 11 4
                                    

Chapter One - Sparing Basket.

**

"Zayn!"

Zayn menoleh dan mendapati Harry yang sedang duduk di pinggiran pintu Bus.

"Ngapain lo disitu?" Tanya Zayn sambil terkekeh pelan.

"Tadi nya gue didalem. Panas. Mending duduk disini." Sahut Harry enteng.

Zayn mengangguk, dan mengender di bus.

"Tumben lo gak bawa basket kesayangan lo, Zayn." Celetuk Harry.

"Dikempesin tetangga anjir." Sahut Zayn bete.

Harry tertawa kecil, lalu mengacak-acak rambut nya dan kembali menyisir nya dengan jari-jari nya.

"Itu tas lo keren loh." Celetuk Harry.

Zayn memutar kedua bola matanya, sambil tertawa kecil.

"Gak akan gue kasih, Har. Mau sampe lo bangkotan juga gak bakal gue kasih." Ujar Zayn.

Harry memajukan bibir nya kesal, membuat Zayn tertawa nyaring.

"Misi, weh. Jadi orang seenak nya aja. Gue mau masuk bis." Tawa Zayn terhenti saat mendengar suara perempuan yang terdengsr kesal.

"Lewat pintu sana aja kenapasih!" Jawab Harry.

"Gue mau nya lewat sini! Lagian kursi gue deket pintu ini" Sahut si cewe.

"Ance ini anak dua kelai." Gumam Zayn pelan.

"Nama lo siapa sih?" Tanya Harry.

"Gue kesini mau lewatin lo, buat masuk ke bis. Bukan buat kenalan sama kernet nya." Sahut si cewe.

Harry menyeringai, lalu melirik Zayn sebentar. Zayn hanya mengedikkan kedua bahu nya, membuat Harry menyeringai lebih lebar.

"Ikut gue." Ujar Harry, lalu menyereng cewe tadi menjauh dari bus.

Zayn hanya mengedikkan bahu nya, lalu memasuki bus. Dijejeran kursi panjang di belakang, teman-teman nya sudah berjejer.

"Nah ini si Arab datang!" Pekik Ashton.

"Bagi-bagi tempet duduk dong." Ujar Zayn, lalu duduk di antara Niall dan Luke.

"Anjir. Tambah sempit." Celetuk Liam.

"Ya udahlah ya. Gue disini aja." Lanjut nya, lalu berdiri dan menempati kursi di depan mereka yang memang kosong.

Ashton ikut berdiri, dan duduk di samping Liam.

"Tumben lo gak pake baju butut lo." Celetuk Luke, sambil menyenggol lengan Zayn.

"Sekali lagi lo bilang butut--"

"Gue jejelin lo pake semur jengkol." Lanjut Niall, lalu tertawa kecil.

Zayn memutar kedua bola mata nya.

Bener juga sih.

"Itu masih bagus. Butut itu udah robek. Jangan sembarang ngomong." Ujar Zayn sinis.

Luke tertawa nyaring, membuat Zayn menggelengkan kepala nya.

"Tapi. Baju lo kemana? Di ambil maling pas lagi di jemur?" Tanya Luke.

Zayn menyentil dahi Luke pelan.

"Seenak lo aja. Ini ada di dalam tas gue. Buat baju ganti aja." Ujar Zayn.

Luke tertawa kecil, lalu merampas snack yang berada di atas pangkuan Niall.

**

"Okay! Waktu nya istirahat!" Teriak salah seorang laki-laki dari pinggir lapangan.

Zayn dan yang lain berlari kecil ke pinggir lapangan. Zayn membuka sebuah kemasan air mineral dari dalam tas nya.

Sesaat, kening nya berkerut saat melihat sebuah tas yang terletak di samping tas nya. Warna nya biru, tapi Zayn yakin kalau tas itu milik sekarang perempuan.

Zayn mengedikkan bahu nya, lalu meminum air nya sampai habis.

"Zayn! Masuk lagi! Cepetan!" Teriak pelatih basket dari sekolah nya.

Zayn mengangguk, dan kembali ke tengah lapangan.

**

Zayn dan teman-teman nya bersorak girang, setelah peluit dibunyikan.

Sekolah nya menang telak. Dan lawan main nya benar-benar terlihat payah. Setelah ini, yang bermain adalah perempuan. Dan Zayn biasanya akan segera pulang. Tidak dengan teman-teman nya yang mesti menggoda gadis dari sekolah lain terlebih dahulu.

Zayn duduk di kursi nya. Melirik pada seorang gadis yang duduk di samping nya, dengan tas biru di pangkuan nya.

Zayn dengan santai nya mengedikkan bahu nya, lalu berdiri dan melewati gadis itu.

"Dasar sombong. Mentang-mentang ganteng." Gerutu si gadis.

Zayn tersenyum kecil, dan juga berusaha menahan senyum nya saat mendengar gerutuan gadis tersebut.

Menarik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost T-Shirt | Z.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang