Part 2 : Scot Ager

41 7 0
                                    

Aku terus-menerus tertawa seperti ini. Rasanya aku tidak bisa menyembunyikannya setelah mendapatkan nomor ponsel Lizzy dan saat aku mengirim pesan kepadanya tak disangaka-sangka dia membalasnya segera. Aku tidak menyangka kami akan dekat begitu cepat. Aku menghiraukan pesan ataupun telpon lain yang masuk pada saat ini padahal Katty jarang sekali menelfonku.

Scott : Sudah malam, lebih baik kau tidur. Aku tidak ingin kau nanti kesiangan J

Lizzy : Iya, Night

Scott : Night 


Sekarang sudah pagi, berangkat sekolah dan dapat ertemu dengan Lizzy. Baru pertama kali aku sesenang ini berangkat sekolah dengan senyum diwajah dan mata memandang langit mendung tetapi aku hiraukan. Biasanya aku hanya malas-malas karena semua waktuku hanya dihabiskan di sekolah sedangkan dirumah mengerjakan PR. Bagi mereka yang tidak bisa mengambil arti belajar disekolah.

"Yohoo.." Marnie menyapaku yang berada di jalan dekat sekolah. "Kau sepertinya sedang senang sekali, karena Lizzy?" tanyanya

"Heiiii, kau bisa saja" jawabku sambil memukul pundaknya

"Eee, sakit tahu" katanya. Akhirnya kamiberdua berjalan bersama menuju sekolah.

"Kemari Katty menelfonmu?"

"Iya, memang ada masalah apa?"

"Aku tidak tahu. Saat itu aku sedang mandi dan ponselku aku tinggal di kamar jadi aku tidak sempat mengangkatnya. Saat aku menelfonnya balik dia tidak mengangkatnya. Dan kau tahu Katty jarang sekali menelfon orang, diakan selalu mengirim pesan.

"Aku tidak menjawabnya karena aku sedang ada urusan dengan Lizzy jadi aku tidak ingin orang lain mengganguku" jawabku

"Jangan begitu, Katty lebih dahulu kita kenal buakanlah Lizzy" jawabnya sambil bercanda

Kami berdua telah sampai dikelas tetapi Katty belum datang. Kami berdua menaruh tas masing-masing dan James menghampiri kami.

"Katty menelfon kalian?"

"Itu yang kami bicarakan tadi dijalan" kataku

"Aku sempat mengangkat telfonnya tetapi dia tiba-tiba menutup telfonnya. Aku khawatir terjadi sesutu padanya"

"Kita tunggu saja dia dan tanyakan apa yang terjadi" kata Marnie

Saat bel berbunyi Katty belum datang juga. Sebenarnya apa yang terjadi. Awal aku ingin memperhatikan Lizzy saja tetapi mengapa sekarang aku mengkhawatirkan orang yang tidak jelas ini tetapi ini bukan kebiasaannya. Disaat kami bertiga khawatir tiba-tibaada yang mendobrak pintu kelas dan ternyata KATTY!

"Untunglah gurunya belum datang"

"Kau kemana saja?" kata Marnie

"Hahaha, aku bangun telat dan sangat macet dijalan dan jadilah seperti ini" katanya sambil jalan menuju tempat duduknya

"Sepertinya kekhawatiran yang kita buat tidak ada gunanya" bisik James di telinga kananku.

"Hahaha, kau benar"

Aku sedikit kesal tetapi tak apalah karena aku bisa fokus kembali pada Lizzy yang berada disebelahku. Tidak berbeda dengan yang kemarin, masih tetap cantik. Seluruh anak kelas iri kepadaku karena bisa duduk bersebelahan dengannya.

Aww

Seseorang melempar kertas kepadaku. Aku menoleh kearah dimana pukulan itu berasal. Itu dia, ternyata sipenggangu Alex. Dengan wajah kesal dia mengisyaratkanku untuk membuka kepalan kertas tersebut. Aku tertawa melihat pesan yang berada didalamnya.

Jangan terlalu dekat dengannya. Dia bukanlah milikmu

Aku membalasnya dengan lebih agresif. Aku ingin melihat bagaimana reaksinya pasti dia akan marah dan pasti tu menyenangkan hahaha, tawaku dalam hati. Aku melempar kertas seperti yang dilakukan Alex kepadaku dan ngengisyaratkat untuk melihatnya. dia menoleh kearahku dengan muka kesal sekali. Tentu orang yang mengagumi sosok Lizzy melihatnya akan sangat marah.

Tak lama lagi dia akan menjadi milikku

Tak lama dari Katty masuk, Mr. Jake guru fisika kami memasuki kelas dengan wajah seram.

"Buka halaman 256, kita akan membahas Relativitas. Jangan lupa untuk melihat teori latihan yang berada di halaman selanjutnya, itu akan menjadi bekal yang kalian bawa pulang dari sekolah. Jadi kalian tidak ada waktu untuk bermain danmembuah waktu kalian dengan sia-sia"

"Mr. Jake apakah ada kelompok yanga akan dibentuk" tanya Lizzy tetapi dia tidak menanggapinya. Aku merasa kasihan kepadanya

"Mr. Jake kenapa kau tidak menjawab pertanyaan Lizzy?" tanyaku. Bukanya dia menjawabnya dengan benar tetapi dia menjawabnya dengan tatapa tajamnya. Sepertinya dia masih marah pada kejadian tempo lalu yang aku, Katty, Marnie dan James lakukan pada saat pelajarannya. Kami membolos data ingin menjenguk Christy.

"Sepertinya dia sedang sensi jadi diamkan saja, walaupun begitu jangan bertanya hal itu karena jawabannya kita harus mengerjakannya individu. Kau baru bertemu dengannya jadi kau belum mengetahui betul dengannya"

"Oh begitu, aku kira telinganya ada masalah hahaha"

Tertawanya membuatku selalu ingin tertawa dan tersenyum. Sungguh hari yang sangat menyenangkan.

Dark Next to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang