Key langsung memeluk tubuh Bisma. Dia menenggelamkan wajahnya ke dada Bisma. Walau pipinya terasa sakit tapi ia tidak perduli. Bisma menarik sudut bibirnya menbentuk sebuah senyuman sambil mengusap rambut hitam Key. Rasa sakit karena di hajar Chris dan Reza di tambah lagi pelukan Key yang begitu erat membuat tubuhnya terasa sangat sakit. Tapi sakit itu seperti sembuh sendiri saat mendapat pelukan dari Key.
" Lo gak apa-apakan Bis? " Key mendongakkan wajahnya menatap Bisma cemas. Bisma menundukkan kepalanya agar dapat melihat wajah Key. Dia menggelengkan kepalanya seraya tersenyum.
" Gw gak apa-apa kok " Bisma mengusap lembut pipi Key.
" Awww " rintih Key
" Kenapa? " Bisma . " pipi gw sakit, bego! " Key melepaskan pelukannya.
" Lo mau kemana? " tanya Bisma saat melihat Key melangkah pergi.
" Ya pulang lah! " ucap Key tanpa menoleh kearah Bisma.
...
" Lo yakin mau pulang sendiri? Lo gak takut kalau nanti ada preman yang mau nyakitin lo? "
" Gak! "
" Masa?. Coba lo liat di sebelah sana " ucap Bisma.
Key menoleh dan melihat 2 orang pria dengan pakaian hitam-hitam. Ke dua pria itu berjalan ke arah Key dan Bisma. Saat kedua pria itu semakin dekat, Key langsung berlari ke arah Bisma dan memeluknya erat. Dan menenggelamkan wajahnya di dada Bisma.
" Bisma gw takut! " ucap Key hampir menangis. Bisma terkikik menahan tawa " katanya tadi gak takut. " cibir Bisma.
" Itu kan tadi. Sekarang beda " elak Key masih dalam pelukan Bisma.
" Beda ap.... " ucapan bisma terpotong.
" Hai bro. Sorry telat. " ucap seorang cowo.
"Oh Rendy. Lama banget sih lo berdua " ucap Bisma kesal.
" Sorry! Ini semua gara-gara Dimas Masa dalam keadaan gawat kaya gini dia masih sempat-sempatnya beli yupi dulu!" ucap Rendy menyalahkan Dimas.
" Kok lo nyalahin gw sih? Lagian juga meraka udah babak belur tanpa bantuan gw " ucap Dimasy menunjuk narko Dkk.
" Iya! Tapi liat dong! Muka gw jadi bonyok kaya gini "
" Udahlah mendingan kita balik aja Ky. Takut ganggu! " sindir Rangga melirik Key yang masih memeluk Bisma. Key langsung melepaskan pelukannya. Semburat merah menghiasi kedua pipi Key. Ia langsung menundukkan kepalanya.
" Yaudah deh kita pulang duluan ya! Bye! " ucap Dimas Berjalan menyusul Rendy yang sudah berjalan duluan.
" Bye! " balas Bisma.
'Aww...'
Key mencubit perut Bisma kesal.
" Kenapa lo nyubit gw? "
" Siapa suruh gak bilang kalo mereka temen lo! "
" Peace _V_ Sayang! "
" Udah ayo pulang " Key menarik tangan Bisma.
" pelan-pelan Key! Badan gw sakit semua! "
" Lagian siapa suruh gak ngelawan? "
" Gw kan udah janji sama lo. Nanti lo malah gak mau nikah sama gw "
" Emang kalo lo diem aja. Terus lo mati. Gw mau nikah sama lo?. Gw gak mau nikah sama mayat! "
" Tapi seenggaknya gw udah ngebuktiin ke elu kalo gw serius dan gak main-main "
" Iya gw percaya! Tapi awas aja kalo lo ngelakuin hal bodoh kaya tadi! Kalo lo mati gimana? "
" Haha tenang aja kali. Lo lupa gw kan jago berantem. Apa jangan-jangan lo khawatir ya sama gw? Lo takut kehilangan gw kan? " ucapan Bisma langsung membuat pipi Key merah.
" Gak! " bantah Key cepat.
" Masa? Jangan bohong deh sama cowo jenius kaya gw! Liat tu pipi lu udah merah hahaha " ledek Bisma.
"AAAA bisma! Lu berani sama gw? "
" Enggak! " Bisma mengacak-acak poni Key lalu berlari mendahului Key.
" Awas lo bis! Kalo ketangkep gw hajar " pekik Key kencang lalu berlari mengejar Bisma.
*****
Hari pernikahan pun tiba. Key sudah mengenakan gaun pengantin dia duduk manis di ruang rias dengan perasaan gelisah. Membayangkan akan menjalani hidup dengan pria yang pernah menjadi musuhnya. Dia takut ini adalah keputusan yang salah dan akhirnya menyesal.
Key berjalan dengan anggun dan bergelayut di lengan ayahnya menuju altar. Ia mencoba tersenyum walau perasaannya pelum tenang. Ditatapnya pria yang berdiri tegap menunggunya di altar. Benarkah itu pria yang pernah menjadi musuhnya. Kenapa pria itu begitu tampan dengan tuxedo berwarna putih itu?. Senyumnya begitu begitu menawan. Malaikat! Ia melihat Bisma seperti malaikat. Pria yang akan menjadi suaminya begitu tampan.
Ketika mereka telah mengucap janji suci, Bisma tersenyum sebelum mulai mencium Key. Key tidak menolak kali ini dia seperti menemukan sosok baru dalam diri Bisma. Bukan pria brandalan yang di bencinya . Auranya begitu berbeda. Bisma mencium Key begitu lembut . Kelembutan itu membuat Key membalas ciuman Bisma. Dia terus melumat bibir pria itu lagi dan lagi bahkan ingin lebih.
" Kita lanjutkan nanti... Dasar cewe MESUM." ucap Bisma setelah melepaskan ciumannya. Key hanya merengut kesal sedangkan Bisma hanya memberantakan rambut Key dan memeletkan lidahnya.
Acara resepsi berlangsung begitu meriah. Karena mengingat yang menikah adalah putra dan putri mengusaha terkenal. Acara berlangsung lama karena banyaknya tamu undangan termasuk teman kampus Bisma dan Key. Mereka tak henti-hentinya mengucapkan selamat.
_
Acara selesai pukul 11 malam. Bisma langsung membawa Key ke rumah yang sudah ia beli. Karena kelelahan Key tertidur pulas di dalam mobil Bisma.
Bisma fokus mengemudi dan terus melirik wajah damai Key. Tangan nya sudah gatal ingin menyentuh gadis itu. Ia pun menambah kecepatan laju mobil agar cepat sampai.enjoy?vote plis
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival,my love
RomanceCinta akan datang bila kita sering berjumpa.dan cinta akan melakukan apa saja supaya bisa berdekatan dengan orang yang kita suka.termasuk menjadi penggangu dalam hidupnya