LAST PRESENT (part 2)

5.8K 572 26
                                    

Luhan menatap Sera dengan tatapan heran. "Kau berdandan cantik sekali hari ini, Sera-ssi..."komentarnya. Pria itu menutup pintu kamar Sera pelan dan menguncinya dari dalam. Setelah itu ia mendorong troli makanan yang ia bawa mendekat kearah Sera yang duduk di pinggiran ranjang.

Gaun biru yang Luhan belikan 2 hari lalu nampak pas di tubuh Sera. Sera selalu suka rambutnya terurai bebas, hari ini ia juga membiarkan helaian rambut itu menjuntai lembut membingkai wajah cantiknya. Polesan make up tipis yang natural serta lipstic merah cherry sengaja ia berikan untuk mempercantik penampilannya. Tidak perlu sebenarnya, karena Sera sudah memiliki kecantikan yang natural.

Sera yang melihat Luhan dan troli yang dibawanya, tersenyum. Ketika Luhan mendekat, Sera bisa mencium bau mesiu dari tubuh pria itu. "Kan sudah kubilang hari ini adalah hari terakhir, tentu saja aku harus berdandan cantik untuk merayakannya..."

Luhan menghentikan langkahnya tepat di depan Sera. Pria itu menatap Sera dengan ekspresi terkejut. "Kau sudah menduga hal ini akan terjadi kan? Bahwa ayahmu tidak akan melepaskan tender itu demi dirimu?"tanya Luhan.

Sera, gadis itu selalu berhasil mengejutkan Luhan dengan pembawaannya yang bisa begitu tenang bahkan di situasi terburuk sekalipun. Kali ini, ia masih saja bisa mengulaskan senyum manisnya pada Luhan.

"Sejak awal bahkan aku sudah yakin akan dibunuh olehmu, Xi Luhan..."

Luhan membelalakkan matanya. "Jadi karena itu, kau terus-terusan menggodaku? Karena kau mungkin akan mendapat ampunan dariku, begitu?"

Lagi-lagi Luhan harus terkejut karena Sera menggelengkan kepalanya. "Ani..."ujar gadis itu pelan. "Perasaanku padamu itu tulus. Baru pertama ini aku merasakan perasaan bahagia tak bertepi saat bersama seorang pria." Bibir Sera membentuk senyum cantik. "Aku bersyukur karena aku akhirnya menemukanmu, Luhan."

Luhan membeku.

"Ja... apa ini perjamuan terakhir?"kata Sera riang sambil membuka satu persatu penutup makanan yang ada di atas troli yang Luhan bawa tadi. Satu set makanan lengkap ala restoran Eropa terhidang di depannya. Appetizer, Main Course dan Dessert kali ini adalah yang terbaik yang pernah Luhan berikan padanya. Meski sebenarnya selama di sekap, Luhan selalu memberikan makanan kelas bintang lima pada Sera, tapi kali ini sungguh adalah sajian yang istimewa. Karena ini adalah makanan-makanan favorit Sera yang ada di restoran langganan Sera selama ini. Gadis itu sejenak tertegun. Bagaimana Luhan bisa tahu?

Bau lezat makanan tertangkap indera penciumannya. Tapi bukannya tergugah nafsu makannya, Sera malah merasa mual.

"Jadi makanan mana yang racunnya paling kuat, oppa?" Sera mengambil canape dengan toping tuna, menggigitnya dan mengunyahnya dengan ekspresi yang sulit di jelaskan. Gadis itu tak henti tersenyum tapi matanya seolah hendak pecah berkeping. Luhan hanya mematung menatapnya. Tidak menjawab.

"Mmm... mashita. Sepertinya aku bisa menghabiskan semua ini!"seru Sera. Gadis itu kali ini mengambil pisau dan garpunya untuk membuat potongan kecil pada Troll King Salmon, makanan dari Perancis dengan bahan utama ikan salmon dan bahan lain seperti telur, bawang putih, minyak, dan anggur. Ia memasukkan potongan menu main course ke mulutnya, tapi tiba-tiba perutnya terasa diaduk saat rasa makanan itu menyentuh lidahnya. Sera berusaha mati-matian menahannya, dan demi mengurangi mualnya ia meraih segelas air lalu menggelontorkannya ketenggorokannya.

"Ahhh... aku sepertinya sedang tidak nafsu makan..."Sera berkata sambil mengusap bibirnya asal dengan punggung tangannya. Ucapannya kontras dengan apa yang ia ucapkan sebelumnya. Tangan gadis itu bergerak, kali ini untuk mengambil Mocha Pots de Cream favoritnya.

LUHAN & SERA's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang