BAB 1 : AKU TAHU... DAN AKU PAHAM.

92 2 0
                                    

Tiga tahun kemudian...

Senin pagi yang menyebalkan. Reina harus menggunakan kaus kaki yang berbeda warna, membawa name tag yang amat sangat besar, mengepang rambutnya dengan pita warna-warni, serta harus berdiri dengan satu kaki dan kedua tangan menjewer kuping. Yap! Pagi ini dia terlambat ke sekolah karena semalam Reina menghabiskan 6 jam atau hampir separuh waktu tidurnya di depan notebooknya hanya untuk menonton anime. Hey! Siapa yang rela mengorbankan jam tidurnya hanya untuk menonton anime? Ya. Itulah Reina. Entah mengapa dia sangat menggemari film animasi yang berasal dari jepang tersebut.

" heh lo! Udah tau hari ini pertama ospek, lo malah kesiangan! Ck! Gak disiplin!" cerca salah satu kakak kelas perempuan yang tampangnya menyeramkan menurut Reina.

Reina hanya menunduk, 'kalo aja lo bukan kakak kelas gue, udah gue sumpel mulut lo pake gorengan ibu kantin' batin Reina, yang jengah sama kelakuan kakak kelasnya ini yang senioritas banget. " maaf kak..." ucap Reina, sekenanya.

Ah ya! Hari ini adalah hari pertama Reina dan siswa baru lainnya mengikuti ospek di SMAN 12 JAKARTA. Sama seperti Reina, siswa yang lainnya juga berpakaian sama dengan Reina, menggunakan kaus kaki berbeda warna, membawa name tag besar, mengepang rambut dengan pita—untuk perempuan— dan barang barang yang sudah tak lazim saat ospek diadakan.

Tiba-tiba seorang cowok, menghampiri Reina dan kakak kelas yang sedang asyik mencerca Reina. 'mampus gue tambah lagi satu orang yang bakal ngomel ke gue. SI-AL-LAN!' umpat Reina, tentu saja dalam hati. Lalu Reina menutup matanya rapat-rapat dan siap untuk menerima omelan 'lagi'

" nama lo siapa? Kenapa bisa telat?" Tanya cowok tersebut. Dengan nada cuek bebek

Reina kaget bukan kepalang, dia segera membuka matanya dan bingo! Apa yang dilihat sekarang... Cowok ganteng, tinggi, badannya yang sigap, mata hazel, bibir tipis dan sedikit merah, rambut cepak dan... ah sudahlah.

Beberapa saat Reina hanya memandangi cowok tersebut. Di pikirannya terlintas seseorang di masa lalunya. Seseorang yang sangat ia rindukan dalam tiga tahun terakhir ini. Seseorang yang dapat mengubah kehidupan Reina dalam tiga tahun terakhir ini. Seseorang yang berada di belahan ujung dunia sana. Seseorang yang amat sangat Reina tunggu. Seseorang yang sangat Reina rindukan.

Merasa aneh dengan tatapan Reina, cowok tersebut berdeham keras sehingga Reina tersentak, kaget.

Reina yang sedari tadi hanya melongo, kini terperanjat." Hah? Kenapa kak?" Tanya Reina dengan gelagapan, bak maling ayam tertangkap basah sedang melakukan aksinya.

"nama lo siapa? Kenapa telat ?" ulang cowok tersebut

" Reina Ananditha, kak. Biasa di panggil Reina. Saya kesiangan karena tadi malem nonton anime kuroko no basuke season 3 kak." Ujar Reina, sekenanya.

'mampusss!! Kenapa harus gue kasih tau kalo gue telat bangun gara gara nonton KnB 3!! Arrggghh dasarr Reina oon!!' maki Reina dalam hati.

Dengan ragu-ragu, Reina menatap cowok tersebut. Wajah cowok tersebut. Dalam hati dia berdoa agar tidak diberi hukuman lagi. sudah cukup penderitaannya pagi ini oleh kakak kelas perempuan yang kecepatan berbicaranya tak dapat diukur

" lo istirahat abis itu cari dimana kelompok lo kumpul" ucap cowok tersebut, dingin.

"heeh? " gumam Reina

"denger gak sih lo apa yang gue omongin?" Tanya cowok tersebut dengan nada sedikit jengah

"i-i-iyaa kak denger kok. Saya duluan kak" ucap Reina

Reina langsung berlari menuju arah kantin, tidak peduli dengan makian siswa-siswi yang sedang jajan, Reina tetap menerobos kerumunan lautan manusia tersebut, untuk mencari seseorang. Ah ya! Dapat! " YUKI!" teriak Reina.

Yang empunya nama langsung menengok dan melambaikan tangan kearah orang yang memanggil namanya. Reina lalu menghampiri sahabat karibnya, Yuki. Lebih tepatnya Ewigia Yuriko.

" Rei! kok lo bisa kesiangan sih? Tadi lo diapain aja sama kakak kelas yang super galak kayak misaki di kaichou wa maid sama itu?! kok lo malah senyum-senyum sih Rei?! REINA!! Lo denger gue gak sih?!!" teriak Yuki dengan raut muka yang bête abis. Siapa coba yang gak bête? Orang lagi khawatir abis sama dia, eh yang ditanyain malah senyum senyum gak jelas.

Reina nyengir dan mengangkat kedua jarinya hingga melambangkan 'peace'." Yaa gitu deh, Yuk. tadi gue diomelin, di cerca abis abisan sama kakak kelas cewek, namanya siapa tuh? Ah iyaa kak Sandra. Gila tuh cewek gak capek apa ngomelin gue. Udah gitu gue disuruh berdiri satu kaki sambil ngejewer telinga gue, hello! Kuno banget sih! Emangnya gue anak SD yang kalo terlambat harus di hukum kayak gitu" dumel Reina, kepada sahabatnya ini. Yuki tertawa—nyaris kesurupan—garagra mendengar cerita Reina.

" ah yaa, Yuk. Tadi gue ketemu cowok, kakak kelas. Dia yang ngebebasin gue dari hukuman gak jelas tadi. Ganteng, tinggi, terus bibirnya seksi, tapi cuek abis gila. namanya... umm... gatau ah, gak liat namanya tadi, abis dingin banget dia" Kata Reina dengan ekspresi ngedumel.

"cowok tinggi, bibirnya seksi? Hmmm.. oh iyaaa gue tau, namanya Ares!" kata Yuki dengan antusias." Anyway, perasaan tadi gue nanya kenapa lo bisa telat deh, Rei? kok malah ngerembet gini sih? Hahaha" Tanya Yuki sambil tertawa

Reina mengambil jus jeruk punya Yuki dan langsung meminumnya " gue aus, Yuk. hehehe nanti nyampe rumah gue gantiin deh" cengir Reina. Setelah meneguk habis segelas jus jeruk kepunyaan Yuki, Reina langsung membenarkan posisi duduknya. " gue tadi malem nonton anime yuk, kuroko no basuke season 3. Gue marathon 6 jam. Dan lo harus tau, Yuk! Rakuzan vs. Shutoku! Yang artinya Akashi vs. Midorima. Gue aja sampe teriak-teriak ngeliat Akashi main,Yuk. apalagi kalo dia pake emperor eye-nyaa itu" cerita Reina dengan girangnya.

" Rei, gue pengin nanya deh." ucap Yuki. Kali ini dengan nada serius." Semenjak Indra ninggalin lo ke Jepang, kok lo malah jadi gini sih Rei? Perasaan dulu lo paling anti sama yang namanya jepang tap—" belum selesai Yuki berbicara, Reina menatap sendu mata Yuki." Rei, lo kenapa?" Tanya Yuki dengan nada khawatir

" Gue suka jepang. Bagi gue, jepang itu ngingetin gue sama Indra. Hmm apa kabar yaa dia? Udah 3 tahun dia gak ngehubungin gue. Dia masih inget gue gak yaa, Yuk? Ahh pasti masih inget! Indra gak bakal lupa sama gue. Iya kan,Yuk?" tanya Reina

Yuki hanya bisa pasrah. Dia sendiri heran mengapa temannya ini terlalu ambisius dengan hal-hal yang menyangkut tentang Indra " ini udah tahun ketiga dia ninggalin elo dan gak ada kabar sama sekali Rei. Mau sampe kapan lo kayak gini terus?" Tanya Yuki

"Yuk, gue akan nunggu dia sampai kapanpun " ucap Reina.

" mau sampe kapan lo kayak gini rei? Hah? Mau sampe kapan lo nungguin Indra yang gak jelas kabarnya gimana, yang gak jelas dia ada dimana, yang gak jelas dia masih hidup apa enggak, yang enggak jelas dia masih inget lo apa enggak? Sedangkan lo disini berjuang mati-matian nungguin dia yang bisa aja sekarang udah punya pacar. Apa lo gak mikir sampe ke situ, Rei? DAN STOP BERUSAHA UNTUK TETAP BAIK BAIK AJA PADAHAL LO RAPUH REI!!!" cerca Yuki. Sudah habis kesabarannya karena melihat kelakuan Reina seakan-akan 'everything is gonna be ok'. Yuki sebenarnya tahu, Reina berbohong kepadanya. Reina berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa Indra masih mengingatnya, berusaha untuk tetap menunggu Indra.

Yuki hampir terjatuh karena tiba-tiba Reina memeluknya dan menangis. Yuki tidak tahu kenapa Reina menangis. Apa mungkin dia terlalu keras berbicara kepada Reina ?

"Rei, maafin gue. Gue gak bermaksud buat ngebentak lo..." ucap Yuki

Di dalam pelukan Yuki, Reina bergumam 'bukan salah lo,Yuk. Lo emang bener. Gue terlalu ambisius sama Indra, gue terlalu mengharapkan dia, gue terlalu sayang sama dia dan karena rasa sayang itu, gue gak bisa ngelupain dia. Gue selalu meyakinkan diri sendiri kalau Indra akan selalu inget gue dan dia akan balik lagi buat gue...'

Kimi o MatteiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang