1

15 1 0
                                    

Pagi yang cerah
Namun hatiku tak dapat menangkap cahaya hangat

"saaaayyyyy, kamu kok nggak bangun sih? Bukannya hari ini kamu mau nyari kerja lagi kan?" itu suara mamaku. Yaa begitulah setiap paginya teriak dan teriak.

Sungguh aku sangat lelah menghadapi semua hidup ini. Tapi, aku harus tetap tangguh demi mama ku.

Belajar dengan sambilan pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan kami. Apapun akan kulakukan demi membalas semua jasa yang mama telah berikan kepadaku.

Dengan malas aku pun beranjak dari kasur tipis yang telah dimakan usia. Menggosok-gosok perut rata ku yang yeah mungkin ini termasuk seksi.

"pagi mam" kukecup pipinya sayang. Menghantarkan kehangatan pada tubuhku yang tak bisa ku dapat dari orang lain.

"kamu udah dapet pekerjaan baru belum?

"kemarin sih kata temen aku, tetangga dia lagi butuh perawat buat ngurusin anaknya yang berusia 7 tahun itu. Ntar abis balik kuliah aku baru kesana"

"yaudah kamu semangat ya. Maaf mama ngerepotin kamu, seandainya dulu mama nggak egois"

"mama apaansih. Yang lalu sudah habis ditelan kenangan ma"

----------

"Ra, ntar lo jadi ke tempat yang gue bilang kemarin?"

"iya jadilah. Butuh banget nih gue. Lagian emang sialan banget itu si tua bangka. Udah kepala 4, istri 5, anak seember. Masih juga mau nikah lagi? Maklum sih gue sama orang yang nggak tau malu"

"hahahaha lo tuh, padahal kan lumayan. Tiap minggu dapet duit banyak. Bisa leha-leha dong"

"gue sih emang mata duitan. Siapa juga yang nggak demen sama duit? Hahahaha. Tapi nggak sama tua bangka bau tanah juga kali"

"nah tuh rumahnya"

"cepet amat nyampenya. Lumayanlah gede juga"

"apanya yang gede?"

"ya rumahnyalah masa anunya"

"hahahahahahahahahahaha"

------

Pagi siapin sarapan buat davi, trus siapin perlengkapan sekolahnya beresin kamarnya. Dan selesai.

Aku rasa pekerjaan ini cukup mudah. Hal yang biasa aku lakukan. Setelah semuanya aku akan bisa fokus kembali dengan kuliahku. Davidio Restha Bauea. Anak yang akan aku asuh selama 6 bulan. Diusianya yang masih sangat belia, dia cukup tampan. Jika saja kita seumuran mungkin bisa kujadikan sebagai daftar incaran ku.

"nannyyyyyyyy, bajuku kau simpan dimana?" suara davi cukup mengagetkanku.

"ada apa davi?" tanyaku lembut padanya. Kenapa dia bertanya dengan nada seperti itu. Sangat tidak cocok dengan piawainya yang masih cilik.

"bajuku tidak ada kau simpan dimana?"

"mari aku bantu cari"


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang