Hari itu. Kami bahagia.
Seperti hari-hari sebelumnya. Gurauan canda dan celotehan juga rengekan mewarnainya.
Hari itu.. aku benar-benar sadar bahwa kami begitu dekat.
Dan, peduli.
Yang awalnya kukira kami acuh tak acuh terhadap satu sama lain, ternyata salah.
Hanya bayangan belaka.
Muka dua. Tetapi ini beda. Didepan memasang ekspresi 'whatever', namun di belakang serasa udara hangat menggelora karna perhatian yang tulus.
Mungkin tiada satu kata pun yang dapat menggambarkan hal ini.
Intinya, aku bersyukur pada Tuhan. Dipertemukan dengan mereka, dan bersama dengan mereka.
Kuharap ini selamanya. Pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
it's all about us
Teen Fictionthis book is about my life story, with my friends and all things that i love.