Taruhan

7.8K 545 24
                                    

" Cccrrrrrtttt " Suara decit mobil sport berwarna putih dengan corak hitam mendarat di halaman sekolah.

" Avan datang!! ". Timpal para siswa yang tampak sudah mengerumuni papan pegumuman didepan kantor kedisiplinan sekolah.

Benar saja, Avan tampak tergesa gesa menuju papan yang sama. Ini sudah satu minggu dan dia penasaran dengan hasil ujian yang dipertaruhkan kemaren.

Langkahnya terhenti saat melihat Blake tersenyum manis dengan tangan dilipat didepan dadanya . Senyum yang membuat Avan semakin was was. Dia bergegas melihat hasil ujian itu.

Dan....

" Sial !!". Geramnya dengan wajah memerah.

" Kita Seri, tenang saja dan bermimpilah.. kau akan bisa mengalahkanku tuan muda kaya ". sindir Blake menepuk pundaknya lalu tersenyum sinis membuat darah Avan mendidih.

" Jauhkan tanganmu dariku !". Bentaknya dan...

" BUG ".

" Blakeeeee!! ". Seru sherrin dan beberapa siswa lain saat melihat Avan langsung meninju wajah tampannya dan tepat membuat hidungnya berdarah. Terlihat jelas putra dari Adelia itu sangat marah. Kulit putihnya memerah menatap wajah Blake.

" Kau memukulku ??". Cengang Blake mengepal. dan....

" Blake.. blake jangaann jangann ". Teriak seseorang berlari dan langsung merangkul tangan Blake supaya tidak membalas Avan.

" Tenangkan dirimu blake ". Ucapnya yang tak lain adalah Sherrin.

" Kenapa? kau tidak berani membalas pukulanku? lain kali akan kubuat kau sadar siapa dirimu dan statusmu!". Senyum Avan mengusap rambutnya kebelakang. Beberapa siswa langsung tegang melihat kejadian itu. Blake hanya diam menatap kedalam mata Sherrin yang memeluknya hangat.

" Lepaskan aku, kau dan dia sama saja!". Ucapnya lalu beranjak pergi.

Sherrin hanya mematung melihat kepergian pria yang dicintainya itu. Blake pasti sangat terluka.

Aku hanya tidak mau kau mendapat masalah Blake
Avan dan keluarganya adalah penguasa
Aku tahu ini tidak adil bagimu
mengertilah

Sementara itu, Avan tersenyum menatap gadis itu. gadis yang tak lain adalah yang menabraknya minggu lalu.

" Kau membelaku, tapi jangan harap aku berterima kasih padamu". Ucap Avan GR, Sherrin menatapnya dingin.

" Jangan ke PDan deh, denger ya aku bukan ngebela kamu, aku hanya takut kamu ngadu macem macem sama mama kamu tentang Blake. Asal kamu tahu saja Blake jauh lebih hebat darimu. Kasian saja kalau sampai anak mami kayak kamu masuk rumah sakit ". Celetuk Gadis itu dingin lalu mendorong pundak Avan dan beranjak pergi.

" Shit, siapa dia berani berkata begini padaku". Avan menatap punggung Sherin tajam.

Sementara itu...

Blake mendaratkan kakinya di ruang laboratorium favoritnya. Wajahnya memerah dan matanya berkaca kaca.

Layani aku.. kau akan mendapat bayaranmu..

Kau tidak berhak memberontak
karna kau bukan siapa siapa

Blake hanyalah seorang pelayan demi rupiah

Ayah tidak mau kamu seperti ini blake

Kau ini orang miskin

Kau tidak berhak memintaku untuk tinggal Blake, aku sudah bosan denganmu..



ONE DAY (The Legend's Of Red Creatur)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang