Terlahir Kembali

4.8K 470 66
                                    

" Dimana Paman?" Tanya Sherrin malam itu kemudian meletakkan sebungkus kue dimeja kayu.

Blake hanya diam dikamar kecilnya dengan kepala yang masih diperban.

" Kau pikir dimana nelayan seharusnya?." Jawab Blake sinis menatap sosok Gadis cantik yang kini duduk disisinya mengupaskan buah.

" Aku dengar kau kecelakaan. Aku harap kau baik baik saja, tidak ada yang sakit kan?." Sherrin menyodorkan jeruk itu ke bibir Blake. Namun pemuda itu malah memalingkan wajahnya acuh

" Aku baik baik saja sebaiknya kau pulang dan jangan datang lagi ". Pungkasnya tanpa menatap sherrin.

Gadis itu meletakkan jeruknya kesal lalu memegang tangan Blake

" Kau pikir kau siapa? Kenapa kau bersikap sombong begini hah?". Tanyanya dengan nada tinggi membuat Blake menatapnya dengan mata birunya yang teduh.

" Jangan berusaha terlalu jauh Sherin. Kau mengerti kan arti kata putus?." Blake menarik tangannya.

" Kau benar benar keterlaluan Blake. harus aku mengingatkanmu dengan Video itu? Hhmmm??". Sherrin lagi lagi mengancam.

Blake terdiam, Dia hanya menatap Sherrin dari balik cahaya lampu remang.

" Apa maumu sebenarnya sherrin.. " Ucapnya dengan wajah pasi. Sherrin menatap Blake dari ujung rambut sampai ujung kaki.

" Kau banyak sekali berubah aku hanya sangat merindukanmu sayang." Ucapnya lembut kemudian memegang tangan Blake dan beranjak mendekatinya.

" Sherrin please, jangan seperti ini." Tolak Blake menahan pundak gadis itu saat hendak menciumnya.

Sherrin menatapnya kemudian tersenyum, ia sama sekali tidak peduli dengan penolakan sosok didepannya. Dengan penuh perasaan dia mengecup lembut bibir pemuda itu, lalu menarik tengkuknya mendekat.

" Aku sangat merindukanmu.. tenang saja sayang, aku akan membayar malam ini dengan apapun yang kamu mau." Bisiknya dengan nafas yang mulai berat kemudian kembali mencium Blake rakus

Mungkin obsesi sudah menggelapkan matanya, hingga dia tidak melihat.. Blake menangis.

Ayah maafkan aku.

" Sherrin aku mohon." Tahan Blake saat gadis itu mencium lehernya dan mulai melepas kancing kemejanya.

" Jangan bertingkah seolah kau masih memiliki harga diri sayang ayolah.. aku tahu kau mencintaiku, menurut saja ya, kau tahu kan akibat jika menolakku?." Ancam Sherrin dengan napas yang mulai berat lalu menggigit bibir Blake lembut.

" Baiklah jika ini yang kamu mau " . Ucap Blake akhirnya mendorong Sherrin dibawahnya lalu melepas kemejanya dan mulai mencumbui gadis itu.

" Ini baru blake ku kemana saja kau selama ini sayang." Senyum Sherrin menyambut pelukannya senang.

Blake hanya tersenyum sinis lalu melepas blouse yang menutupi tubuh gadis itu.

" Blake.... ". Sherrin terpejam meraih tengkuk prianya itu.

" Jika ini maumu dariku..". Bisik Blake menghapus air matanya lalu meniup lampu minyak disisinya membiarkan semuanya gelap.

" Hancurkan saja aku!". Tekannya

Malam itu semakin larut, udara dipesisir pantai menjadi dingin.
Ombak seolah menjadi irama dunia yang membuat waktu seolah berjalan semakin cepat. Setidaknya untuk Sherrin, dia benar benar merasa senang malam itu.

Matanya terbuka saat jam berdenting 3 kali.

" Sayang..." Suaranya memecah keheningan malam sambil meraba sisa ranjang disisinya. Senyum mengembang dibibir cantiknya membayangkan apa yang barusan dia lakukan bersama Blake.
Dengan selimut yang masih menutupi tubuh telanjangnya gadis itu duduk dan melihat sekelilingnya.

ONE DAY (The Legend's Of Red Creatur)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang