Je t'aime

19 1 0
                                    

"Hari ini kita batalkan semua meeting"
aku membelalakan mataku saat Hendra berkata bahwa meeting hari ini dibatalkan. Wuuu!!! aku senang sekali, berarti hari ini aku bisa jalan jalan!!!!
"hei jangan senang dulu" ucap Hendra yang membuatku murung lagi.
"hahaha aku hanya bercanda. Hari ini tugasmu adalah menemaniku jalan jalan keliling paris"
"wuhu!!! akan ku lakukan dengan senang hati pak"
Hendra lalu melirik tajam ke Mia karena panggilan paknya itu.
"oh maksudku Hendra. Hei kau sadar bahwa kau ini jauh lebih tua dariku?"
"oh ya? tapi mukaku masih mudakan, atau kamu yang tua?"
"well, aku tidak peduli tentang muka, intinya aku berhak memanggilmu pak"
"tapi kita hanya terpaut 2 tahun Mia"
"aku tidak peduli, yang pasti kau lebih tua"
"hanya 2 tahun!"
"tetap saja"
"jika kau tidak diam aku akan menciummu!"
"lakukan saja!"
"apa kau serius?" hendra menampilkam senyum miringnya, oh shit aku salah bicara.
"oh tidak, maksudku aku akan diam"
"mmm jadi kita akan pergi kemana?" ujarku mengalihkan pembicaraan.
"aku ingin ke puncak eiffel dan masuk ke museum disana. Konon ada alat tersembunyi disana. Aku ingin melihat lihat"
aku menangguk dan segera mengganti pakaian kerja menjadi casual. wuhu kusudah siap jalan jalan.
.............
Dan.....
disinilah kami, di puncak eiffel. Ya meskipun ini masih siang, tapi pemandangannya tidak kalah indah seperti saat malah hari. Okay, aku menunggu Hendra yang sedang berbicara dengan petugas museum dengan bahasa perancis. Honestly aku paham hanya malas saja mendengarkan toh siapa tau privacy.
Setelah perbincangan cukup lama itu Hendra mengajakku untuk memasuki museum yang ada di dalam menara eiffel. Aku baru tau ternyata Eifeel itu termasuk tugu monumen. Tapi rakyat Paris tidak setuju jika eiffel dijadikan tugu monumen. Alhasil jadi tower keren deh. Eh out of topic, back to topic.
Aku berjalan di belakang Hendra dan memerhatikannya yang sedang sibuk melihat lihat. Jujur Hendra lebih menarik daripada semua barang yang ada disini.
"Udah puas liatinnya?" tanya Hendra.
Emang keliatan banget kalo aku ngeliatin? batinku.
"keliatan banget lah"
aku cuma bisa cengo, dia bisa baca pikiran?
"ekspresimu mukamu menunjukkan segalanya Kia"
"oh" hanya oh yang bisa ku jawab. Ah kenapa aku mendadak bego begini.
Setelah percakapan tidak jelas kami, kami melanjutkan berjalan jalan memasuki setiap inci museum, membeli teropong, ice cream dan lainnya apapun yang kami inginkan.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 7 malam. Ini waktunya makan malam. Dan akmi sudah berada di salah satu restaurant mahal banget HAHA. Rooftop restaurant. Ya namanya juga rooftop bisa dibayangin lah. Dan darisini kita bisa ngelihat eiffel dan pemandangan kota paris pada malam hari. Aku masih setia berdiri di ujung balkon untuk melihat pemandangan. Aku mendengar langkah mendekat. Hendra. Dia berdiri disebelahku dab melihat pemandangan yang sama denganku. Aku mengamati mukanya dari samping dan berkata je t'aime*. Dan aku melihat bibirnya bergerak membuat kata yang tidak bisa ku baca.
----------
* : aku cinta padamu

The girl who can't be movedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang