Love is a Coffee

20 1 0
                                    

Setelah kemarin kami menghabiskan hari untuk berjalan jalan. Hari ini kami kembali disibukkan dengan pekerjaan. - dan masalah pernyataan rasaku, dia tidak tahu. syukurlah.
Hari ini adalah hari terakhir dan besok kita akan kembali ke indonesia. Jujur aku tidak rela, kenapa pulangnya dipercepat. huft ngarep liburan gratis.
"Kia setelah ini rapat selesai. Ada yang ingin kamu beli sebelum kepulangan kita besok?" tanya Hendra.
"Oh tidak pak, terimakasih."
"baiklah, ini diluar jam kantor, jadi kamu tidak boleh memanggilku pak oke?"
"oke Hen"
kemudian hening.
"Hen"
"Yak"
ucapku dengan Hendra berbarengan.
"kamu duluan" lagi lagi berbarengan. Kemudian tawa kami pun lepas.
"okay aku dulu" ucap kami bersama lagi, akhirnya Hendra angkat bicara.
"haha okay daripada kita bareng terus, gimana kalo ladies first? jadi kamu dulu?"
"ah okay, mm maaf ni kan hari ini terakhir kita di paris, aku pengen nongkrong di coffee maker dulu boleh ga? dan masalahnya aku ga ada kendaraan dan ga tau jalan, otomatis aku harus minta anterin kamu, gapapa ya?" tanyaku.
"Kia, aku bahkan tadi mau menawarkanmu itu!"
Kemudian kami tertawa lagi dan berjalan ke mobil Hendra untuk ke coffee maker.
.......
"Okay jadi kita tau kan beberapa filosofi tentang kopi?"
"well menurutku bukan kita Hen, tepatnya kamu, karna aku tidak tau filosofi kopi sama sekali."
"sebenernya aku juga gak tau sih"
Hening.
Kami kehabisan topik bahasan, Ini adalah momen yang paling tidak ku sukai karena kita akan sangat canggung.
"eh enaknya ngapain ni? masak cuma diem?" ucap Hendra buka suara.
"gatau juga lagi buntu"
"gimana kalo kita nostalgia masa lalu?"
"masa lalu siapa?"
"masing - masing dari kita, kita kan teman, lupa?"
"oh okay, dimulai dari kamu"
Hendra menerawang masa lalunya, mengingat ingat semua jalan cerita hidupnya.
"well kamu tau, aku dulu seorang playboy dan nampaknya gadis didepanku ini jatuh ke perangkapku. Okay dulu aku emang main main sama kamu, maaf banget, awalnya main main lama lama aku nyaman dengan keberadaan kamu, tapi disaat aku ingin memulainya kamu ragu, dan membuat aku jadi ragu. Dan aku memutuskan itulah yang terbaik untuk kita."
"kenapa harus aku dan kamu yang dibahas? kenapa tidak mantanmu yang lain? linda contohnya?"
"ah gadis jalang itu. Ya dia wanita matre,aku tidak tau aku cinta atau nafsu dengan dia, karena setiap kali kami berhubungan seks aku mengiriminya uang untuk belanja, kita pergi berdua tapi tidak pernah nyaman.Jadi aku tidak menyesal putus dengan dia."
"So, sama linda kamu juga main main? dan took benefits yaitu bisa ngelampiasain kebutuhan birahi mu?"
"sekasar kasar dan sejujur jujurnya ni ya. Iya mungkin seperti itu"
Aku hanya diam tak berkutik, aku bingung, well dia playboy handal.
Hening kembali.
1 detik
2 detik
3 detik
4------
untung belum 4 detik Hendra angkat bicara.
"bagaimana denganmu?"
"aku? well kamu taulah kynthia masyalisdyarini ini haha aku pacaran tidak sebanyak dengamu, bahkan yang bisa ku ingat aku hanya berpacaran satu kali yaitu denganmu" aku sengaja memelankan kata terakhir dan berharap dia tidsk mendengarnya.
"Oh, dan aku minta maaf karna telah mematahkan hatimu"
"Tidakpapa, lagipula itu sudah lama. Haha. oh bicara tentang filosofi kopi"
"sebelum kamu bahas filosofi kopi, aku ingin bicara tentang kejahatanku dulu terhadapmu. Kamu dengarkan tadi aku bilang? aku memang bermain denganmu di awal, tapi lama kelamaan aku mencintaimu. dan sekarang sebelum semakin terlambat, aku ingin mengulang semuanya, apa kamu mau menjadi kekasihku? Lagi?" Apa yang harus aku lakukan??!!! disisi lain hatiku ingin berkata YA disisi lain aku ingin berkata TIDAK karena takut disakiti.
"oke aku mengerti kamu butuh wak..."
Belum selesai bicara, aku sudah memotongnya.
"Mmm begini, kamu tau bukan hal mudah untuk percaya denganmu kembali. Tapi aku ada beberapa cerita. kamu mau denger?"
"tentu"
"Ada seseorang pernah bercerita kepadaku. Cinta itu seperti kopi. Kenapa? karena hitam pekat, dan tidak tertebak. Kita tau kopi berampas, manis diawal dan pahit diakhir. Kita tahu pria yang kita cinta akan berjuang untuk kita hanya untuk mendapatkannya, tapi setelah dapat, dia tidak menjaga dengan seharusnya. Ada orang juga yang bilang, cinta itu seperti minum kopi, jika diminum cepat cepat akan terasa panas, jika pelan pelan lambat laun akan dingin dan tidak nikmat. Aku sadar, kita itu seperti kopi Hen. Berada si sebuah cawan ,yang tidak bisa membuat kita tumpah, hitam pekat dan tidak jelas seperti kamu. Dan membingungkan, dulu kamu sempat membohongiku. Dan untuk kali ini bagaimana aku bisa percaya?"
"Kamu mau bukti? lihat ke mataku, apakah ada keraguan disana?"
Dan aku melihatnya. tidak sama sekali, dan dengan mantap ku anggukan kepalaku.
"Aku bersedia",

###########################
okay hello gengs, akhirnya gue bisa lanjut nulis, well gue tau reader cerita gue belum banyak apalagi voternya tapi gapapalahh gue ikhlas. Oh iya gue mau minta maaf karena cerita gue gabut. gue kehilangan selera nulis haha gaya. Okay intinya gue mau blg makasih buat yang udah baca apalagi vomment. Okay gausah panjang panjang so byee!

The girl who can't be movedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang